CSR Corner zkumparan

Dukungan Bagi Gerakan 'Ayo Minum Air'

Dukungan Bagi Gerakan 'Ayo Minum Air'

Kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap pentingnya minum air masih perlu ditingkatkan. Pasalnya, berdasarkan penelitian menunjukan 46% populasi Indonesia mengalami dehidrasi ringan. Dehidrasi ringan sebenarnya dapat diatasi dengan mudah yaitu mengonsumsi air setidaknya 2 liter per hari.

Namun, menurut Indonesia Hydration Working Group (IHWG), 21 juta masyarakat Indonesia masuk dalam populasi chronic low drinkers (orang yang meminum air kurang dari 1,2 liter per hari). Kondisi ini akan meningkatkan copeptin yang menjadi pemicu terjadinya inflamasi kronik sebagai risiko sindrom metabolik.

Ketua IHWG, Budi Wiweko, mengatakan, 10 sampai 20 tahun ke depan populasi tersebut akan menderita penyakit kencing manis, hipertensi, dan ginjal kronis. “Studi kami pada 32 kota di Indonesia menunjukkan, bahwa banyak populasi anak kelompok remaja sekitar 7-10% yang mengonsumsi minuman ringan yang mengandung gula sangat tinggi. Untuk itu diperlukan edukasi hidrasi sehat sejak masa anak-anak yang diyakini akan menurunkan populasi low drinkers,” jelasnya.

Beberapa upaya pun dilakukan untuk mengampanyekan pentingnya minum air, salah satunya melalui Gerakan Ayo Minum Air (AMIR). Gerakan ini bertujuan mendukung program pemerintah dalam kampanye dan edukasi kesehatan tubuh, khususnya pemenuhan asupan air dalam tubuh, serta mendorong terwujudnya kebiasaan minum air sejak dini melalui institusi pendidikan.

Gerakan yang telah dicanangkan sejak 2017 ini turut didukung oleh PT Tirta Investama (Danone- Aqua). Dukungan ini merupakan wujud Public Private Partnership perseroan untuk mewujudkan generasi masa depan yang lebih sehat.

Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan, inisiatif ini merupakan bentuk perwujudan misi Danone-Aqua untuk menginspirasi masyarakat Indonesia akan hidrasi sehat. “Visi besar tersebut dapat tercapai jika seluruh pemangku kepentingan dapat berkolaborasi, salah satunya dengan melakukan edukasi pentingnya hidup sehat sejak dini,” tambahnya.

Gerakan AMIR diresmikan melalui penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang disaksikan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada Rabu, 19 Desember 2018 di Balai Agung, Jakarta. DKI Jakarta menjadi lokasi pilot program di tahun ini dengan mengadakan Training of Trainers (ToT) Program Edukasi Nasional “Air Bagi Kesehatan” bagi guru Sekolah Dasar. ToT pertama diikuti oleh 202 SDN di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. Selanjutnya, ToT akan dilaksanakan di wilayah DKI Jakarta lainnya dengan total peserta sebanyak 1000 SDN se-DKI Jakarta. Tahun depan, akan dikembangkan pula ToT serupa di empat provinsi Indonesia yakni Sulawesi Selatan, Lampung, Yogyakarta, dan Bali.

Ketua PERSI, Kuntjoro Adi Purjanto, menuturkan, saat ini negara telah mengeluarkan banyak anggaran untuk pengobatan penyakit tidak menular, seperti penyakit gagal ginjal yang menempati urutan kedua pembiayaan BPJS. Penyakit ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya asupan air yang bisa dicegah dengan minum air sesuai kebutuhan. “Perlu ada kerjasama dan dukungan dari berbagai seperti instansi kesehatan dan pendidikan agar pembiasaan ini bisa diterapkan di sekolah dasar,” ungkap Kuntjoro.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved