CSR Corner

Dukungan Citi Indonesia pada Kita Muda Kreatif

Citi Indonesa melalui Citi Foundation berkolaborasi dengan UNESCO mendukung Program Creative Youth at Indonesian Heritage Sites. Program yang sudah digelar sejak 2017, secara resmi akan mengakhiri fase 3 di bulan November 2020.

Program ini lebih dikenal dengan nama Kita Muda Kreatif. Menyasar 400 wirausaha muda yang berada kawasan di Kawasan Situs Warisan Dunia atau destinasi wisata yang terkenal, yaitu Danau Toba, Borobudur, Prambanan, Klaten, Yogyakarta, Kotuatua Jakarta serta Denpasar dan Tabanan di Bali.

Selama pelaksanaan fase 3 di tahun 2020 ini, para wirausaha muda yang berasal dari berbagai sektor industri kreatif, terlibat dalam berbagai kegiatan peningkatan kapasitas kewirausahaan serta peningkatan pemahaman mengenai warisan budaya untuk meningkatkan kemampuan bisnis mereka, dengan memanfaatkan sumber daya dari warisan budaya lokal.

Situs warisan di Indonesia memainkan peran penting dalam pelestarian nilai-nilai warisan budaya dan memberikan pengalaman budaya bagi para pengunjung internasional dan domestik. Namun, meskipun jumlah wisatawan ke situs warisan dunia terus meningkat, masyarakat lokal yang tinggal dan berada di sekitar situs warisan budaya jarang menerima manfaat ekonomi sosial dari besarnya jumlah pengunjung.

Untuk mengatasi kesenjangan ini, UNESCO Jakarta dan Citi Foundation telah melibatkan 400 wirausahawan muda di enam situs populer di seluruh Indonesia sejak 2017, guna meningkatkan kesadaran tentang pelestarian warisan budaya, sekaligus meningkatkan taraf hidup dan pencaharian masyarakat yang tinggal di sekitar situs warisan budaya tersebut.

Program Creative Youth at Indonesian Heritage Sites berusaha menyelaraskan diri dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup kaum muda dan mendukung mereka menjadi wirausaha mandiri. Selain bersinergi dengan kegiatan pemerintah, program Kita Muda Kreatif juga berhasil memobilisasi mitra dari sektor swasta untuk mendampingi para wirausaha muda.

Selama pandemi COVID-19, program ini terus memberikan dukungan kepada para wirausaha muda dan mengadakan lebih dari 90 pelatihan daring melalui WhatsApp, Zoom, dan YouTube, antara Maret dan November 2020. Tema-tema pelatihan yang diberikan meliputi pengembangan produk, literasi keuangan, perencanaan bisnis, pemasaran dan jenama; serta latar belakang sejarah dan nilai situs warisan, dan penguatan jejaring dengan pihak-pihak pemerintah, kalangan bisnis profesional, pakar-pakar warisan budaya, serta para pengusaha retail.

Survei internal yang dilakukan pada November 2020 ini telah menunjukkan bahwa program ini mendukung terciptanya lebih dari 200 jenama wirausaha muda lokal yang terinspirasi dari budaya setempat. Selain itu hampir 25% dari mereka mengalami peningkatan pendapatan dan 30% dari wirausaha muda ini berhasil mengembangkan produk baru.

Pada tahun 2021, proyek ini akan terus mendorong pemberdayaan wirausaha muda serta akan memperluas kegiatannya hingga ke Lombok, Nusa Tenggara Barat, demi mendukung lebih dari lima puluh penenun muda meningkatkan taraf hidup dan pendapatan mereka sambil terus melestarikan tenun tradisional mereka.

Cemplon Sebastian, pemandu muda dari Borobudur yang juga mengembangkan merek minuman jamu baru dalam rangka merespons pandemi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Citi Foundation dan UNISCO Jakarta ini. Menurutnya rangkaian sesi pelatihan yang disampaikan selama ini sangat berguna. Program ini tidak hanya membantunya meningkatkan citra dan jenama produknya.

Anastasya Charles Angel Simanjuntak, Pemilik ACAS Mode dari Sipoholon yang mengikuti program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan usaha saya di sektor fashion, tapi juga pengetahuan saya tentang sejarah dan filosofi kain Ulos. “Saya senang bisa berperan dalam pelestarian tradisi dan budaya melalui item-item fashion saya, dengan kekhasan Tapanuli Utara di wilayah Toba,” ujar salah satu penerima manfaat yang aktif di program ini.

Shahbaz Khan, Director and Representative of UNESCO Office Jakarta menjelaskan, program Kita Muda Kreatif dirancang untuk mendukung peningkatan kapasitas bisnis para wirausahawan muda dalam berbagai aspek, mulai dari kewirausahaan, literasi keuangan, hingga dukungan jenama.

“Selamat kepada para peserta yang sudah mengikuti beberapa fase dari program ini. Memasuki fase berikut, kita bisa mengharapkan lebih banyak lagi karya kreatif yang muncul sebagai hasil interaksi dengan lingkungan cagar budaya kita,” ucap Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Puni A. Anjungsari, Country Corporate Affairs Head Citi Indonesia, mengatakan, program ini mengedepankan kebutuhan dan potensi dari masing-masing wilayah dan selaras dengan prioritas pemerintah dalam memberdayakan perekonomian lokal pariwisata.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved