CSR Corner zkumparan

Gerakan MINA Bisa Tunaikan Ibadah Haji Selagi Muda

Gerakan MINA Bisa Tunaikan Ibadah Haji Selagi Muda
A. Iskandar Zulkarnain, anggota BPKH RI Bidang Operasional (kanan)

Menunaikan ibadah haji bagi umat muslim merupakan kewajiban di rukun Islam ke-5. Umumnya keinginan atau kesempatan untuk berhaji muncul ketika menjelang atau bahkan saat sudah berusia senja. Ibadah haji sendiri adalah rangkaian kegiatan ibadah dan ziarah ke kota suci Makkah sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.

Artinya, seluruh rangkaian kegiatan peribadahan haji tersebut selain membutuhkan kemampuan finansial, juga sangat memerlukan kemampuan fisik, energi dan stamina yang mumpuni. Alangkah idealnya apabila umat muslim dapat rangkaian melaksanakannya di usia muda. Berangkat dari latar belakang itulah, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) memperkenalkan kegiatan Kompetisi Video MINA Bisa.

Kegiatan yang berhadiah umroh ini ditujukan untuk mensosialisasikan Gerakan Mari Tunaikan Haji Selagi Muda (MINA) dalam upaya meningkatkan kesadaran generasi muda Indonesia untuk memperoleh informasi dan mendapatkan porsi haji selagi muda, melalui saluran-saluran yang telah disiapkan oleh pemerintah.

“Kami memandang kesadaran generasi muda untuk merencanakan haji selagi muda sangatlah penting. Tentunya hal ini berbanding lurus dengan kemudahan-kemudahan untuk mendapatkan porsi haji. Melalui setoran tunai Rp25 juta dan merencanakannya melalui pembukaan rekening tabungan haji di seluruh bank syariah di Indonesia, mereka sudah bisa merencanakan haji atau langsung mendapatkan porsi haji,” ujar A. Iskandar Zulkarnain, anggota BPKH RI Bidang Operasional.

Kompetisi Video MINA Bisa dipandang efektif menjadi kegiatan sosialisasi dan edukasi Gerakan MINA, mengingat maraknya pemanfaatan media digital di kalangan generasi muda dalam mendiseminasikan informasi. Kreativitas dan kemerdekaan berkreasi sesuai dengan cara dan bahasa yang mereka pahami di lingkungannya dapat menghasilkan penetrasi yang efektif dalam menyampaikan pesan tentang berhaji selagi muda.

“Bentuk kegiatan ini kami pandang sebagai upaya untuk menanamkan nilai positif semangat ibadah bagi generasi muda, khususnya dalam merencanakan ibadah haji. Tentunya saat mereka masih muda, secara fisik akan lebih mampu dalam menjalankan rangkaian ibadah haji,” tegas Iskandar.

Menurut Iskandar, peserta kompetisi wajib memilih satu tema dari dua alternatif, yaitu, pertama: Haji Itu Keren dan Haji Millenial, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: durasi video minimal 3 menit dan maksimal 5 menit dengan tema #hajimudaitukeren atau #hajimilenial.Peserta harus merekam/membuat videonya sendiri dan tidak bisa diwakilkan orang lain. Peserta dilarang mempromosikan atau mengiklankan suatu instansi lain selain BPKH dalam video yang dilombakan.

“Kami mengundang sebanyak-banyaknya peserta untuk turut berpartisipasi dalam kompetisi ini, karena 3 (tiga) pemenang utama dengan video terbaik berdasarkan penilaian dewan juri yang salah satunya adalah Ustadz Erick Yusuf, akan mendapatkan hadiah umroh ke Tanah Suc,i” ungkap Iskandar.

BPKH adalah lembaga yang melakukan pengelolaan keuangan haji. Keuangan haji adalah semua hak dan kewajiban pemerintah yang dapat dinilai dengan uang terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji serta semua kekayaan dalam bentuk uang atau barang yang dapat dinilai dengan uang sebagai akibat pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, baik yang bersumber dari jemaah haji maupun sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Pengelolaan keuangan ini berasaskan pada prinsip syariah, prinsip kehati-hatian, manfaat, nirlaba, transparan dan akuntabel. Pengelolaan ini berrtujuan meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji, rasionalitas dan efisiensi penggunaan BPIH dan manfaat bagi kemaslahatan umat Islam.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved