CSR Corner zkumparan

GoApotik-KitaBisa.com Ajak Donasi Alat Kesehatan dan Obat

GoApotik bersama KitaBisa.com mengajak masyarakat donasi obat dan alat kesehatan melalui aplikasi. Melalui gerakan #KitaPercayaBerbagi diharapkan makin banyak orang tertolong jiwanya.

Gerakan ini yang pertama di Indonesia dengan berbagi alat kesehatan dan obat secara online sehingga lebih mudah caranya. Untuk membantu menyebarluaskan program ini, GoApotik menggandeng Kaskus, salah satu forum komunitas terbesar di Indonesia. M. Alfatih Timur, CEO KitaBisa.com, mengungkapkan, Indonesia termasuk negara paling dermawan di dunia menurut World Giving Index. Menurut pria yang akrab disapa timmy ini, ini terlihat betapa mudah orang menyumbang ketika terjadi bencana, baik melalui offline maupun online. Hanya saja selama ini bentuk donasi masih berupa uang.

“Harus diakui, pola donasi dengan pemberian uang tidak selalu efektif. Uang sudah di tangan, ternyata barang yang dibutuhkan tidak ada. Obat salah satu yang sulit didapat, penerima donasi padahal lebih membutuhkan ini. Apa yang dilakukan GoApotik menggabungkan dua unsur ini, donasi dan keperluan utama pasien untuk obat-obatan dan alat kesehatan,” jelas Mohamad Salahuddin, Head of GoApotik.

Proses pemberian donasi dengan menggandeng KitaBisa.com tentu untuk menjaga akuntabilitas. Pria yang biasa disapa Dide ini menambahkan, penerima donasi dalam gerakan ini akan dipilih oleh KitaBisa.com, untuk validasi penyakit dan obat-obatan yang dibutuhkan. Walau demikian donasi bisa dilakukan dengan mudah, hanya dengan membuka aplikasi GoApotik, pendonor bisa memilih: penerima donasi dan paket donasi. Paket donasi ada beberapa rentang mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 700 ribu. Setelah memilih donasi, paket donasi langsung dikirim ke pasien.

Reachel Amanda, artis yang pernah punya pengalaman melawan kanker tiroid mengungkapkan, sebagai pasien ia pernah kesulitan mencari obat tertentu. Hal yang sama dialami Chilfi Furqon, ayah dari Rafi, anak yang lahir tanpa usus besar dan anus. “Ini wadah baru di dunia digital, yaitu pasien bisa langsung memperoleh obat yang di butuhkan secara online. Ini akan sangat membantu pasien yang tidak memiliki waktu dan tidak sempat pergi ke apotek,” jelas Chilfi.

Dide berharap program ini juga akan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa berbelanja obat secara online juga aman. “Survei online kami kepada 300 responden terungkap bahwa 51 persen responden tidak pernah belanja obat online, salah satu alasan utamanya adalah 38 persen masih ragu dengan keaslian obat,” ungkapnya.

Untuk mendorong ini, maka itu GoApotik menggandeng Kaskus. Agar kesadaran berbelanja obat secara online bisa meningkat bahwa obat yang disediakan GoApotik asli dan aman. GoApotik memberikan kode voucher khusus, yaitu Kaskus35. Saat kode voucher ini digunakan, Kaskuser bisa langsung mendapatkan potongan harga senilai Rp 35 ribu untuk minimal transaksi Rp 50 ribu. “Kerja sama ini mulai November 2018 hingga Januari 2019,” kata Dide.

Saat ini GoApotik sudah bekerja sama dengan 400 apotek di 13 kota di Indonesia yaitu Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Denpasar, Depok, Medan, Palembang, Surabaya, Tangerang, Semarang, Yogyakarta. Bukan saja obat OTC atau over the counter yang bisa dibeli di aplikasi ini, tapi juga obat dengan resep dokter. Tahun depan, GoApotik akan menambah apotek rekanannya hingga di 30 kota di Indonesia.

Untuk meningkatkan awareness, GoApotik telah meluncurkan kampanye #KitaPercaya dengan pesan utama bahwa membeli obat di GoApotik pasti aman dan asli. Selain itu untuk memberikan informasi bahwa varian produk yang cukup luas, seperti antibiotik, suplemen, alat kesehatan, hingga produk ibu dan anak.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved