CSR Corner zkumparan

Green Pramuka City Gandeng BNN Berantas Narkoba

Green Pramuka City Gandeng BNN Berantas Narkoba
Narkoba merupakan musuh bersama dan harus dilakukan pencegahan sejak dini

Berdasarkan hasil penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) bekerja sama dengan LIPI, diketahui bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar dan mahasiswa sebesar 3,21% atau setara dengan 2.297.492 pelajar/mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018.

Dari hasil penelitian tersebut juga disebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pekerja sebesar 2,1% atau artinya 1.514.037 orang pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018.

Untuk itu, pengelola Apartemen Green Pramuka City (GPC) menandatangani nota kesepahaman dengan BNN tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan & Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di main atrium Mall Green Pramuka Square. Acara ini merupakan kick-off program pemberantasan narkoba di wilayah hunian vertical GPC.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Rudy Herjanto, Direktur Utama Green Pramuka City, dan Irjen Pol. Drs. Dunan Ismail Isja, MM selaku Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN. Selain penandatanganan nota kesepahaman, dilaksanakan juga talkshow interaktif yang menghadirkan atlet bulutangkis nasional, Jonatan Christie.

Rudy menyatakan, kerja sama ini sejalan dengan misi GPC dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi penghuni, serta bersih dari narkoba. Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden No 6 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN yang ditanggapi secara serius oleh Green Pramuka City sebagai pelaku di industri properti Tanah Air.

“Kami mendukung upaya pemerintah dalam memerangi peredaran narkoba di Indonesia, karena seperti yang kita ketahui bahwa saat ini pemerintah tengah gencar memerangi tiga isu besar yaitu, narkoba, korupsi dan terorisme,” ujar Rudy dalam siaran persnya di Jakarta (30/3/2019).

Dalam sambutannya, Dunan berharap agar penyalahgunaan dan peredaran narkoba di lingkungan apartemen dapat diberantas secara maksimal. Dia juga berharap agar GPC menjadi contoh bagi apartemen lainnya untuk menggiatkan perang melawan narkoba.

Melihat angka kasus penyalahgunaan narkoba yang terjadi di wilayah apartemen, khususnya di DKI Jakarta yang jumlahnya masih tinggi, GPC mengambil sebuah langkah serius bersama BNN. Lusida Sinaga, Head of Communications of Green Pramuka City, menambahkan, “Kami telah menyusun berbagai program, di antaranya melakukan random check di setiap tower apartemen dan melakukan pemeriksaan unit bagi oknum yang mencurigakan berdasarkan data dari BNN dan Kepolisian.”

Selain program random check, edukasi tentang bahaya narkoba bagi lingkungan kawasan apartemen juga ke depannya akan dilakukan secara kontinyu. “Program edukasi ini nantinya akan disesuaikan dengan target sasar, yang ditujukan tidak hanya untuk orang dewasa yang ada di lingkungan kawasan apartemen namun juga kaum millenial,” lanjut Lusida.

Berdasarkan hasil penelitian BNN bekerja sama dengan LIPI, diketahui bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pelajar & mahasiswa sebesar 3,21% atau setara dengan 2.297.492 pelajar/mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018. Dari hasil penelitian tersebut juga disebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan narkoba pada kelompok pekerja sebesar 2,1% atau artinya 1.514.037 orang pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018.

Jonatan Christie atau yang akrab disapa Jojo mengatakan bahwa narkoba merupakan musuh bersama dan harus dilakukan pencegahan sejak dini untuk menciptakan generasi yang bersih dari narkoba. “Kami berharap agar kerjasama ini berdampak positif tidak hanya bagi lingkungan kawasan Green Pramuka City saja, namun untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi muda, sebab kita sadar bahwa nasib bangsa ini berada di tangan generasi muda,” terang Jojo.

Apartemen GPC yang berlokasi di Jakarta Pusat seluas 12,9 hektar dibangun dengan konsep One Stop Living dan Green Living dengan 80% ruang terbuka serta pengelolaan lingkungan berkelanjutan. Hunian ini diklaim strategis karena pertemuan antara tiga wilayah di Jakarta yaitu wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Timur. Kawasan ini mudah dijangkau lewat akses gerbang di Tol Cempaka-Mas, Tol Rawamangun, dan Tol Sunter.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved