Desa Margamulya dan Desa Kedung Dalam di Tangerang merupakan sebuah kawasan pedesaan yang dibina oleh Habitat for Humanity Indonesia dalam pembangunan rumah layak huni bagi warganya yang kurang mampu. Pembinaan ini didukung oleh kerja sama jangka panjang dengan Farpoint, sebuah perusahaan developer real estate Indonesia, melalui program “Home for a Home” yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan dengan membangun tempat tinggal yang nyaman, aman dan sehat.

Rumah yang belum dibangun

Kedua desa ini dipilih oleh Habitat For Humanity Indonesia sebagai penerapan solusi hunian layak karena kondisi mata pencaharian dan penghidupan warga di desa ini belum memadai untuk memenuhi kebutuhan membangun rumah, fasilitas sanitasi, maupun merenovasi rumah yang sudah ada. Kebanyakan warganya memiliki mata pencaharian sebagai pekerja tani atau nelayan musiman dengan penghasilan hanya Rp25 ribu per-hari. Dengan kondisi musiman yang menyebabkan penghasilan warga menjadi tidak menentu.

Proses pembangunan rumah

Kerja sama antara Habitat for Humanity Indonesia dan Farpoint untuk membina Desa Margamulya dan Kedung Dalam merupakan sebuah kerja sama untuk mengembangkan komunitas secara holistik. Pengembangan holistik ini memandang dibangunnya rumah tidak sebatas mendirikan bangunan, namun memiliki tujuan mendukung perubahan sosial, ekonomi dan spiritual dalam masyarakat ke arah yang positif dan berjangka panjang.

Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia, James L. Tumbuan, menjelaskan, “Masih ada puluhan ribu keluarga terpaksa tinggal di rumah tidak layak. Habitat for Humanity Indonesia bersama dukungan perusahaan seperti Farpoint, siap membantu keluarga tersebut untuk bisa tinggal di rumah yang layak huni,” ujarnya pada saat mengunjungi desa-desa binaan Habitat for humanity Indonesia, di Tangerang (19/6).

Rumah yang sudah dibangun

Sejak bulan Juni 2012, dengan dukungan dari Farpoint, Habitat for Humanity Indonesia telah membangun rumah baru, atau memperbaiki rumah yang telah ada di Desa Margamulya dan Kedung Dalam menjadi tempat tinggal yang sederhana, aman, dan layak huni bagi keluarga yang berpendapatan minim.

Salah satu penerima manfaat program ini (home partner) adalah Suryana (41), seorang pekerja tani dengan tiga orang anak dalam usia sekolah. “Saya tidak pernah menyangka akan dapat memberikan tempat tinggal yang pantas disebut rumah oleh anak-anak saya. Saya sangat berterima kasih kepada segala pihak yang telah mewujudkan harapan keluarga saya. Sekarang anak-anak saya dapat hidup aman dan nyaman di rumah baru mereka.” tuturnya mengenai bantuan rumah yang didapatkan keluarganya. (EVA)