CSR Corner

HSBC Group's Water Programme Siapkan Dana US$ 100 Juta

HSBC Group's Water Programme Siapkan Dana US$ 100 Juta

Ancaman terhadap krisis air bersih di dunia beberapa tahun mendatang menjadi sorotan serius bagi HSBC Group’s. Hal inilah yang menginsiprasi HSBC Group untuk menggelar HSBC Group’s Water Programme. Program yang digelar serentak oleh HSBC secara global sejak 11 Juni lalu merupakan program berkelanjutan selama 5 tahun. Untuk menggelar program ini HSBC menyiapkan dana sekitar US$ 100 juta, khususnya untuk mengatasi masalah di Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di dunia, seperti Sungai Gangga (India), Niger (Afrika Barat),dan sungai di beberapa negera seperti Bangladesh, Pakistan, Nigeria dan Ghana.

Di Indonesia, HSBC fokus pada masalah air di 12 DAS di Indonesia, salah satunya Kali Pesanggrahan dan Sungai Ciliwung dan tidak menutup kemungkinan HSBC Group’s Water Programme akan dilaksanakan di beberapa kota di Indonesia.

Saat ini di seluruh dunia, sekitar 800 juta orang tidak memperoleh akses air bersih, dan sekitar 2,5 miliar penduduk tidak memiliki fasilitas sanitasi. Dengan tren demografis yang semakin meningkat ini serta dampak dari perubahan iklim yang juga semakin tajam, maka pengelolaan air menjadi persoalan krusial di dunia. ”Berangkat dari kondisi inilah, HSBC secara global meluncurkan HSBC Group’s Water Programme dengan menggandeng mitra WWF, WaterAid, dan Earthwatch,” kata Alan Richards, CEO HSBC Indonesia.

Untuk memulai gerakan ini, menurut Alan, HSBC Indonesia menggelar kegiatan bertema HSBC Water Festival yang merupakan langkah awal untuk mewujudkan HSBC Group’s Water Programme di Indonesia. Kegiatan yang digelar di Pantai Ancol ini, HSBC menerjunkan 500 karyawan untuk menggelar kegiatan pameran edukasi air serta membersihkan, memilah, dan mendaur ulang sampah di sepanjang Pantai Indah Ancol. “Hari ini, di Indonesia, kami mengawali aksi dengan melaksanakan kegiatan edukasi mengenai pentingnya peran air dalam membangun komunitas dan pengembangan bisnis. Selain itu, kami gembira bisa bergandengan tangan dengan masyarakat melakukan gerakan peduli air dan hidup sehat,” tutur Alan.

Maya Rizano, Head of Communications & Corporate Sustainability HSBC Indonesia, menambahkan pola hidup sehat serta perilaku peduli air dan lingkungan perlu terus digalakkan HSBC. Bahkan HSBC juga menjalankan program HSBC Water Ranger, di mana karyawan melakukan penghematan air di rumah dengan menggunakan alat penghemat kucuran air. Dengan alat tersebut kita dapat menghemat air sampai 40%, harapannya para karyawan HSBC bisa menjadi inspirator dan agent of change di lingkungan masing-masing. Bahkan HSBC Water Ranger, dijadikan sebuah kompetisi di seluruh kantor HSBC se-Indonesia, dimana setiap akhir bulan, karyawan yang memiliki tagihan pemakaian air paling kecil mendapatkan apresiasi dari HSBC. Setelah program water ranger, HSBC Indonesia akan menjalankan Water Education Goes to School.

Hermono Sigit, Asisten Deputi Menteri Lingkungan Hidup Urusan Pengendalian Kerusakan Ekosistem Darat, menambahkan, rusaknya ekosistem di daerah aliran sungai akibat perilaku yang tidak menghargai air. Meskipun diakui, tidak mudah mengubah perilaku, tetapi kalau tidak ingin berubah maka kondisi air tidak akan pernah menjadi lebih baik. “Mulailah berkeinginan mengubah perilaku dari diri sendiri dengan tindakan sekecil apapun yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat secara luas dengan perbuatan sederhana, seperti berhemat air, tidak membuang sampah dan kotoran rumah tangga ke sungai atau perairan umum, melakukan upaya konservasi air dengan menanam, membuat sistem peresapan air seperti sumur resapan, lubang resapan biopori, sehingga dapat memperbaiki lingkungan,” tegasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved