CSR Corner

Indonesia Pasti Bisa Berhasil Menggalang Rp 10 Miliar

Dana yang terkumpul dari Indonesia Pasti Bisa, gerakan gotong royong yang diinisiasi oleh East Ventures untuk mendukung pengembangan dan produksi 100.000 test kit RT-PCR telah melampaui target Rp 10 miliar. Lebih dari 2.000 individu dan korporasi, baik dari dalam maupun luar negeri, berpartisipasi sebagai donatur.

Donatur korporasi dalam gerakan Indonesia Pasti Bisa, antara lain perusahaan digital lokal seperti Tokopedia, Sociolla, Waresix, dan Traveloka serta perusahaan pendanaan seperti East Ventures, EV Growth dan AC Ventures. Beberapa korporasi juga terlibat di antaranya Grup Samora Group dan Triputra . Dari komunitas internasional tercatat ada Pavilion Capital, Adams Street Partners dan CEO ByteDance, perusahaan pemilik aplikasi TikTok, Zhang Yiming.

Pengembangan dan produksi test kit Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) buatan Indonesia adalah salah satu proyek dari Task Force Riset dan Inovasi Teknologi untuk penanganan COVID-19 (TFRIC19) bentukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Prototipe test kit RT-PCR dalam negeri dikembangkan oleh Nusantics, startup bioteknologi lokal yang bergerak di bidang genetika dengan dukungan Lembaga Eijkman dan Litbangkes. Purwarupa tersebut kemudian akan diproduksi oleh Bio Farma dan Indonesia International Institute for Life Science.

Kepala BPPT, Hammam Riza mengatakan, agar bisa bersaing secara global, Indonesia harus bertransformasI dari efficiency driven economy menjadi innovation driven economy. “Kami berharap agar ekosistem inovasi yang telah terbangun dalam TFRIC19 yang terdiri dari perwakilan peguruan tinggi, BUMN, swasta, asosiasi, dan lembaga pemerintah dapat mendorong percepatan pengembangan produk dalam negeri, guna mengatasi wabah COVID-19. Salah satunya seperti PCR test kit ini,” ujarnya.

Gerakan ini sejak awal April lalu menggalang dana senilai Rp10 miliar untuk menyediakan bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi 100.000 test kit RT-PCR COVID-19, untuk digunakan secara gratis. Sebagian dana juga akan digunakan untuk mendukung proses distribusi test kit dari pabrik ke pengguna.

Co-founder dan CEO Nusantics Sharlini Eriza Putri mengatakan banyak negara sedang memperebutkan bahan baku yang sama. “Satu rintangan sudah terlewati, masih banyak rintangan di depan. Saya berharap agar lebih banyak masyarakat Indonesia turut mendukung dengan caranya masing-masing untuk mengatasi rintangan ini,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved