CSR Corner

IRSA 2018: Implementasi Smart City Dukung Tata Kelola Keselamatan Jalan

Julian Noor, CEO Adira Insurance (ketiga dari kiri) dan Tri Rismaharini, Walikota Surabaya bersama sejumlah pembicara dalam acara Sharing Session IRSA 2018 di Mal Pelayanan Publik, Gedung Siola, Surabaya, (4/10). (foto: Jeihan Kahfi/SWA)

PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) untuk keenam kalinya menggelar Indonesia Road Safety Award (IRSA) 2018 kepada kota dan kabupaten terbaik dalam hal penerapan tata kelola keselamatan jalan. Tema yang ditonjolkan dalam Sharing Session IRSA kali ini adalah “Kontekstualisasi Smart City dalam Penerapan Program-program Tata Kelola Keselamatan Jalan”.

Pengembangan suatu kota menjadi sebuah smart city ini juga sejalan dengan program Bappenas, yang menetapkan peta jalan pembangunan perkotaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Penerapan smart city membutuhkan sistem yang saling terintegrasi antar berbagai instansi khususnya dalam hal penerapan keselamatan jalan. Hal ini juga harus beriringan dengan pengembangan teknologi lalu lintas. Sebagai contoh untuk penerapan smart city yaitu tilang elektronik maupun pemantauan arus lalu lintas. Sehingga di kemudian hari, penerapan smart city mampu membantu mengurangi angka fatalitas kecelakaan di Indonesia.

Julian Noor, Chief Executive Officer Adira Insurance, menjelaskan, “Dengan mengangkat tema penerapan smart city, kami melihat bahwa konsep ini wajib diterapkan di kota dan kabupaten untuk membantu mewujudkan hal tersebut. Salah satu kota di Indonesia yang telah menerapkan smart city dalam bidang keselamatan jalan adalah Kota Surabaya, yang kali ini menjadi tuan rumah dan dapat dijadikan benchmark untuk Finalis IRSA 2018.”

Sharing Session merupakan forum untuk mempertemukan pemerintah kota dan kabupaten finalis dengan instansi terkait sehingga hasil dari forum ini dapat dijadikan referensi untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan yang baik di wilayahnya. Dengan adanya sharing session ini, menjadikan IRSA yang tidak hanya sekedar penghargaan melainkan mampu merangkul berbagai pihak untuk saling bersinergi mewujudkan zero accident di Indonesia.

Acara sharing session ini juga dihadiri oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, yang mendukung penuh penyelenggaraan IRSA 2018. Kota Surabaya memiliki standar internasional untuk penerapan smart city dalam hal tata kelola keselamatan jalan. Berbagai inovasi terus dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakatnya seperti Command Center 112, Park and Ride, Parking Meter, dan lain sebagainya. Kota Surabaya berhasil meraih berbagai prestasi khususnya dalam penerapan program-program keselamatan jalan baik di dalam maupun di luar negeri. Tidak salah jika Kota Surabaya mampu disejajarkan dengan kota-kota besar di dunia.

Saat membuka acara Sharing Session IRSA 2018, Risma menuturkan bahwa Pemerintah Kota Surabaya bekerjasama dengan dinas-dinas lainnya, terutama Dinas Perhubungan Kota Surabaya untuk membuat program yang menyadarkan pentingnya keselamatan di jalan.

“Kami di Surabaya punya program untuk melatih anak-anak sejak kecil, untuk mengerti tentang lalu lintas. Dengan pendidikan keselamatan jalan raya, supaya mereka mengerti bahaya akan jalan raya sejak dini,” jelas Risma.

Harapan diadakannya sharing session ini adalah untuk dapat memberikan solusi permasalahan kota dan kabupaten finalis IRSA dalam hal penerapan smart city di wilayahnya masing-masing. Para finalis dapat mengambil dan mensiasati strategi agar smart city ini mampu berkembang di daerahnya. “Dengan adanya penerapan smart city di berbagai wilayah di Indonesia mampu memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi serta memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” ujar Julian.

Selama penyelenggaraannya, IRSA 2018 telah bekerja sama dengan 5 pilar keselamatan LLAJ, diantaranya Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, Kepolisian dan Kementerian Kesehatan. Kolaborasi ini merupakan langkah positif sebagai bentuk sinergi berbagai pihak untuk bersama-sama mendorong pelaksanaan penerapan tata kelola keselamatan jalan yang baik di Indonesia.

“Melalui IRSA kami ingin menggambarkan bahwa perencanaan suatu program juga harus melibatkan berbagai pihak, terutama penerapan tata kelola keselamatan jalan harus berkolaborasi dengan 5 pilar di masing-masing wilayahnya. Harus ada integrated approach dari berbagai pihak,” ungkap Julian.

Ajang IRSA itu sendiri merupakan wujud apresiasi kepada kota dan kabupaten terbaik dalam hal penerapan tata kelola keselamatan jalan. IRSA merupakan rangkaian dari program corporate social responsibility Adira Insurance yang bertajuk kampanye “I Wanna Get Home Safely.” Kampanye ini digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan di Indonesia serta terus berupaya untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintahan, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, dan berbagai pihak lainnya untuk terus peduli terhadap keselamatan jalan.

Di tahun 2018, tercatat sebanyak 137 kota dan kabupaten yang ikut serta dalam IRSA 2018. Dari 137 peserta, terpilih 23 kota dan kabupaten finalis IRSA 2018. 23 finalis terpilih, berdasarkan data-data keselamatan jalan seperti jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah kecelakaan, jumlah fatalitas kecelakaan, dan data pendukung lainnya.

Selain sharing session, para finalis juga akan melakukan tahap penjurian di Kota Surabaya. Para juri yang terdiri dari perwakilan kementrian lima pilar keselamatan jalan dan para pakar road safety lainnya akan memberikan penilaian melalui pemaparan finalis mengenai berbagai permasalahan, program kerja, dan evaluai kebijakan terkait dengan program tata kelola keselamatan jalan. Adapun penilaiannya mengacu pada lima pilar road safety yang telah dicanangkan WHO dan diadopsi oleh banyak negara di dunia yakni manajemen keselamatan jalan, jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan dan penanganan pra dan pasca kecelakaan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved