CSR Corner Corporate Action

Kampanye "SEHATi Lindungi" untuk Hari Meningitis Sedunia

Kampanye "SEHATi Lindungi" untuk Hari Meningitis Sedunia

SEHATi Lindungi (1)

Berwisata atau melanjutkan studi ke luar negeri merupakan hal yang dirasa menyenangkan. Berdasarkan data dari Asosiasi Perusahaan Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (ASTINDO), jumlah wisatawan Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri pada tahun 2013 mencapai 8,7 juta. Namun ternyata ada banyak hal yang harus diwaspadai sebelum mengunjungi negara destinasi.

Lalu lintas pelancong dari negara satu ke negara lainnya menimbulkan risiko penularan penyakit mematikan yaitu termasuk meningitis. Untuk itu dalam rangka memperingati Hari Meningitis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 April, PT Novartis Indonesia (Novartis) meluncurkan kampanye ‘SEHATi Lindungi’ yang bertajuk ‘Berwisata dan Belajar dengan Sehat dan Aman di Luar Negeri’.

Penyakit meningitis merupakan penyakit yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Hal tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri meningokokus. Penularan dapat terjadi melalui cairan tubuh yang terpapar oleh penderita ataupun kontak langsung. Selain itu bakteri penyebab penyakit meningitis bisa juga tersebar melalui udara dan pernafasan.

Beberapa negara maju seperti Australia, Amerika Serikat, dan Arab Saudi merupakan negara yang menjadi daerah endemis meningitis meningokokus. Gambia, Ethiopia, Guinea-Bissau dan Kenya juga tidak luput dari persebaran virus dan bakteri penyakit meningitis.

Untuk melakukan pencegahannya Tjandra Yoga Aditama selaku Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan RI mengungkapkan bahwa pemberian vaksin wajib dilakukan bagi pelaku perjalanan ke negara endemis atau yang terjangkit meningitis.

Sementara itu Luthfi Mardiansyah, Presiden Direktur Novartis Indonesia, berujar, “Selama ini vaksinasi meningitis hanya ditujukan bagi masyarakat yang akan melakukan umroh atau haji. Namun, bagi mereka yang memiliki hobi bertamasya ke luar negeri atau pelajar belum banyak yang mengetahui bahwa beberapa negara tujuan wisata atau negara tempat mereka menimba ilmu merupakan daerah endemis untuk ragam penyakit menular, termasuk maningitis”.

Dr Iris Rengganis selaku perwakilan dari divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu menyakit dalam FKUI/RSCM menambahkan bahwa sebenarnya ada banyak vaksin yang masih harus dilakukan oleh orang dewasa. Namun hal tersebut masih terdengar awam karena jarang dalam pelaksanaannya. “Umumnya masyarakat hanya mengetahui vaksin yang wajib dilakukan sebelum berangkat ke Tanah Suci,” ungkap Iris.

Saat ini pemerintah mulai menggalakkan informasi mengenasi imunisasi pada orang dewasa. “Dengan mewajibkan vaksinasi, pemerintah Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat penyakit meningitis. Ini merupakan sebuah pencapai yang luar biasa, namun pemerintah tidak akan berhenti disini, kami akan terus melakukan pemantauan dan melakukan edukasi kepada publik, salah satunya melalui kampanye ‘SEHATi Lindungi’ ini”, tutup Tjandra

Sebagai informasi, ada beberapa vaksinasi yang dilakukan oleh orang dewasa seperti meningitis, influenza, typhoid, hepatitis A, yellow fever. Vaksinasi dilakukan minimal dua minggu sebelum keberangkatan karena baru akan bereaksi sekitar 14 hari setelah dilakukan vaksinasi. Saat ini RSCM sudah menyediakan beberapa vaksinasi tersebut. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved