CSR Corner

Konsisten Bina UKM, Telkom Kikis Masalah Klasik Mereka

Konsisten Bina UKM, Telkom Kikis Masalah Klasik Mereka

Merry Aisir, UKM binaan PT Telkom Tbk merasakan bisnisnya melaju lebih kencang setelah menjadi binaan BUMN ini. Bisnisnya di bidang kuliner rendang dibina Telkom selama 3 tahun itu mendapat manfaat, terutama dalam hal marketing dan promosi. “Saya jual secara online melalui blanja.com dan situs lainnya. Peminatnya banyak dari penjualan online, ada dari dalam dan luar negeri. Untuk pelanggan luar negeri, biasanya membeli untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke negara yang didatangi,” ungkapnya.

Pengakuan Merry ini tentu saja menjadi hawa segar bagi UKM di Indonesia. Produk Merry yang dibuat langsung di Payakumbuh, Sumbar itu kini lebih dikenal. Kendala utama majunya UKM adalah terbatasnya jangkauan pasar. Bahwa produk Merry dibuat tanpa pengawet dan MSG tidak banyak yang tahu jika itu dijajakan secara tradisional. Community Developement Direktorat Human Capital Management Telkom konsisten membina sekaligus menyalurkan dana pembinaan hingga ratusan miliar kepada puluhan ribu usaha kecil menengah (UKM) binaannya.

Mochammad Sulthonul Arifin, Senior General Manager Community Development PT Telkom, mengatakan, dalam penyaluran pinjaman lunak, pihaknya tahun lalu menyalurkan kredit Rp360,92 miliar kepada 10.956 UKM binaannya. “Untuk tahun 2017 ini, menurut Sulthon, angka penyaluran masih dalam perencanaan namun proyeksinya akan sama atau melebih tahun sebelumnya. Dengan demikian, penyaluran kredit lunak tetap masif dan sejalan dengan upaya pembinaan kepada UKM binaannya,” katanya, akhir pekan lalu.

Selanjutnya dia menjelaskan, selain pinjaman lunak, upaya pembinaan terbaru adalah melibatkan 150 UKM binaan terpilih dalam ajang Telkom Craft Indonesia bertemakan “Local Heroes to Global Champions” di Hall A Jakarta Convention Center, Jakarta yang dibuka Menneg BUMN Rini Soemarno. Pameran selama 3 hari itu ditutup pada 12 Maret kemarin. UKM pilihan ini memiliki kriteria Tiga Go yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Online. Jadi, kata dia, salah satu parameternya adalah produknya sudah dipasarkan secara daring di blanja.com.

“Ada tiga jenis UKM yang ikut hadir Telkom Craft yaitu kerajinan, fashion, dan makanan. Ini wujud nyata kami selalu berupaya meningkatkan kualitas UKM di Indonesia sekaligus implementasi program Rumah Kreatif BUMN dengan UKM dari seluruh Indonesia,” imbuhnya. Telkom Craft dikunjungi 9.000an pengunjung. Suhartono, pemilik UMK cokelat durian dengan merk dagang Cemara di Balikpapan, Kalimantan Selatan, adalah contoh lain yang merasakan manfaat sebagai binaan Telkom. “Saya terbantu dengan menjadi binaan Telkom, terutama terkait permodalan. Karena kami kan usaha kecil, jadi terkadang kesulitan modal,” katanya.

Sulthon menerangkan, Rumah Kreatif BUMN berusaha mengikis kesulitan klasik UKM Indonesia. Yakni permasalahan acces to competence (bimbingan standar pengembangan produk, kualitas, manajemen, dan teknologi), acces to commerce (bimbingan akses ke pasar lebih luas melalui penjualan online), dan acces to capital (bimbingan mendapatkan akses permodalan).

“Karena itulah, teknologi digital diterapkan ke UKM yang ikut pameran ini. UKM tidak lagi manual, mereka digiring menggunakan teknologi digital setelah menjadi binaan kami. Usaha mikri mendapat referensi bisa menghasilkan produk berkelas dunia,” katanya. Salah satu teknologi yang diperkenalkan selain jadi penyedia di blanja.com, juga dikenalkan sistem pembayaran daring melalui Telkomsel Cash (TCash). Uang elektronik Telkomsel ini dapat dijadikan deposit serta digunakan untuk semua transaksi.

Memang saat ini pemasaran produk Cemara masih seputar Kalimantan Timur. Suhartono berharap dengan penjualan online dan bergabung dalam RKB, pemasaran akan meluas hingga ke seluruh Indonesia. “Kami berharap pasar kami bisa lebih luas lagi, kalau semua dijangkau kami bisa untung besar,” ujar Merry berharap.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved