PT Unilever Indonesia Tbk, melalui brand-nya Lifebuoy Clini-shield10, menandatangani nota kesepahaman dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Tujuannya, untuk mengurangi angka infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infections (HAIs) atau infeksi nosokomial di lingkungan rumah sakit.

Hal itu dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) secara berkelanjutan bagi tenaga kesehatan, terutama sebelum atau sesudah tindakan atau penanganan pasien. Infeksi ini sendiri dapat ditularkan antar pasien, tenaga profesional kesehatan, staf rumah sakit, bahkan antar pengunjung rumah sakit.

Prof. DR. Akmal Taher, Sp.Uk, Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, menyambut baik salah satu langkah yang dilakukan Unilever Indonesia, selaku sektor swasta, dalam membantu pemerintah mencapai target Millenium Development Goals (MDGs), melalui kemitraan swasta dan publik (Public Private Partnerships) tersebut, yang mana sesuai dengan rekomendari PBB.

“Kemitraan strategis PERSI dan Unilever Indonesia ini telah melibatkan peran swasta dengan pemerintah, untuk bersama-sama menekan prevalensi infeksi terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pemerintah juga telah melakukan berbagai program supaya infeksi itu dapat diminimalkan serendah mungkin, sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan kesehatan secara optimal,” kata Akmal.

Kemenkes sendiri telah mengeluarkan Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, serta Pedoman Surveilans Infeksi Rumah Sakit, yang disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan surveilans infeksi di rumah sakit, memasukkan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dalam Standar Pelayanan Minimal dan Akreditasi Rumah Sakit, serta revitalisasi PPI di rumah sakit yang salah satu tujuannya adalah menyelamatkan pasien.

“Berdasarkan penelitian oleh RSCM pada 2002, terbukti bahwa 85,7% angka infeksi terkait pelayanan kesehatan dapat dikendalikan jika petugas medis selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis,” tambah DR. dr. Sutoto, M.Kes, Ketua Umum PERSI.

Sementara, bagi Unilever Indonesia, kemitraan strategis ini sejalan dengan komitmen Unilever Sustainable Living Plan untuk membantu lebih dari satu miliar orang dalam meningkatkan kebiasaan hidup bersihnya pada 2020. Deby Sadrach, Direktur Personal Care PT Unilever Indonesia Tbk, menerangkan bahwa Lifebuoy merupakan brand yang terus berevolusi dalam melindungi masyarakat Indonesia dari infeksi dan kuman. Jadi di sini Lifebuoy mempunyai kesamaan visi dengan PERSI dalam hal meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

“Dengan nota kesepahaman ini, kita sepakat untuk bekerja sama melakukan edukasi dan sosialisasi CTPS sebagai pilar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara berkelanjutan pada tenaga kesehatan di lingkungan rumah sakit, untuk pengendalian infeksi terkait pelayanan kesehatan,” terang Deby.

Inisiatif Unilever Indonesia dan PERSI itu dituangkan dalam program ‘Gerakan Indonesia Bersih dan Sehat Berawal dari Rumah Sakit’. “Tujuan utamanya ada tiga, yaitu: mensosialisasikan CTPS anti bakteri sebagai upaya mencegah infeksi terkait pelayanan kesehatan di rumah sakit; meningkatkan jumlah tenaga kesehatan yang melakukan CTPS anti bakteri di rumah sakit, terutama sebelum dan sesudah menangani pasien; dan mengupayakan turunnya prevalensi infeksi terkait pelayanan kesehatan di lingkungan rumah sakit,” jelas Deby.

Unilever Indonesia dan PERSI juga akan memberikan trofi khusus dalam PERSI Awards 2013 untuk kategori Patient Safety Project; penghargaan ini diberikan untuk pelaksanaan kegiatan keselamatan pasien terbaik di rumah sakit. Kemudian, ada penghargaan Patient Safety Poster Project, yang diberikan untuk pembuat materi edukasi terbaik. Serta, Lifebuoy Handwash Dance Competition, yang diserahkan kepada tenaga kesehatan rumah sakit yang memiliki tarian cuci tangan terbaik sebagai sarana sosialisasi CTPS. (EVA)