CSR Corner Corporate Action

Sinergi Nestle - Happy Tummy Council Tingkatkan Kesehatan Anak

Sinergi Nestle - Happy Tummy Council Tingkatkan Kesehatan Anak

FOTO 3

(ki-ka) : Dr. dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), Rini Hildayani M.Si, Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc, Prof. Dr. dr. M. Juffrie, SpA(K), PhD, Prof Dr. dr. Soebijanto Marto Sudarmo, SpA(K). Dr. Ray Basrowi, MKK

Bayi dan anak dalam usia pertumbuhan seringkali rentan terhadap berbagai penyakit. Beberapa penyakit bisa berakibat fatal dan mengganggu pertumbuhan anak. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga kesehatan anak pada usia pertumbuhan kini menjadi perhatian khusus.

Semua aspek dalam kesehatan anak kini sangat diperhatikan salah satunya adalah saluran pencernaan. Hal ini dikarenakan saluran pencernaan memiliki pengaruh yang besar dalam tumbuh kembang seorang anak.

“Ada beberapa penyakit yang harus diwaspadai yaitu gumoh atau reguritasi, sindrom muntah berulang, sindrom mengunyah, kolik, diare fungsional, dyschesia, dan sembelit fungsional. Semua penyakit tersebut harus diwaspadai pada anak-anak. Pada usia tertentu dampak dari penyakit tersebut akan terlihat pada tumbuh–kembang anak,” jelas Prof. Dr.dr. M. Juffrie, SpA(K), PhD, anggota dokter ahli Happy Tummy Council.

Saluran pencernaan anak merupakan fokus utama, Happy Tummy Council dan Nestle.”Fokus utama kami adalah pendidikan, jadi kebanyakan yang kami lakukan. Itu workshop, penyuluhan, dan semacamnya. Program kami juga lebih membidik kepada tenaga kesehatan dan media dengan harapan mereka semua akan menyebarkan ini kepada masyarakat luas,” kata Dr. Ray Basrowi, MKK, anggota dokter ahli Happy Tummy Council.

Selain dengan melalui workshop, Happy Tummy Council juga mencetak modul yang diberikan kepada teknisi kesehatan.”Saat ini modul kami telah diberikan kepada 50.000 tenaga kesehatan d iseluruh Indonesia. Modul ini sendiri telah dkeluarkan sejak berdirinya Happy Council 2013 lalu dan ini adalah modul ketiga kam,” tambahnya lagi.

Dalam melakukan pemberian modul dan workshop, Happy Tummy Council mengajak kerja sama berbagai ikatan, seperti Ikatan Bidan Indonesia atau IBI, Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, dan Indonesian Nutrition Association atau INA. “Mengajak kerja sama berbagai pihak akan memudahkan kami dalam menyebarkan visi dan misi kami. Setiap ikatan memiliki banyak cabang di Indonesia seperti IDAI dengan 30 cabang dan INA dengan 20 cabang di seluruh Indonesia.”

Happy Tummy Council sendiri terdiri dari lima praktisi kesehatan yang banyak berkecimpung di bidang kesehatan terutama pada anak. Komunikasi dengan kelimanya tidak hanya dibatasi melalui workshop.

Menurut Dr. Ray, Happy tummy Council dan Nestle menyediakan live chat untuk masyarakat yang ingin bertanya langsung. Mereka juga menyediakan website yang bisa diakes secara luas, oleh masyarakat guna memperoleh berbagai informasi mengenai kesehatan psaluran pencernaan.

“Ke depannya kami ingin meningkatkan semua kegiatan. Acara workshop sendiri bisa dilakukan beberapa kali dalam setahun dan kami ingin meningkatkan itu. Hal ini agar banyak orang tua yang lebih sensitif dan peduli pada kesehatan anak mereka, terutama pada saluran pencernaan,”tutupnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved