CSR Corner zkumparan

Menteri Rini Turun Tangan Salurkan CSR di Indramayu

Badan Usaha Milik Negara sebagai agen pembangunan nasional berperan penting dalam melaksanakan berbagai proyek strategis infrastruktur nasional maupun pengentasan kemiskinan yang dirancang pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Melalui program kredit usaha rakyat (KUR), kartu tani, Mekaar dan berbagai program inklusi keuangan lainnya, BUMN hadir di tengah-tengah masyarakat untuk berkontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil. Dalam kunjungan kerjanya Kamis, 11 Januari 2018, Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengunjungi Indramayu untuk melakukan penyaluran layanan BUMN berupa kartu tani, asuransi, offtaker, KUR, bibit dan pupuk.

Kartu tani merupakan sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet). Sampai dengan awal Januari 2018, data kabupaten dan kota di Pulau Jawa sudah sepenuhnya terverifikasi dan tervalidasi di 2 ribu kabupaten/kota. Selain itu, proses verifikasi dan validasi data petani telah mencapai 69% atau 6 juta petani dari total sebanyak 8,7 juta petani.

Verifikasi dan validasi petani ini dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dengan didukung oleh Bank Himbara dan PT Pupuk Indonesia (Persero). Hasil verifikasi dan validasi selanjutnya akan digunakan sebagai dasar penerbitan kartu tani.“Sampai saat ini sudah 2,8 juta kartu yang terdistribusi ke petani di pulau Jawa atau setengah dari jumlah petani di Pulau Jawa yang telah terverifikasi dan tervalidasi,” ujarnya. Selain itu, ia melanjutkan, progress kios yang telah menjadi agen bank mencapai 15 ribu kios atau 89% dari total 17 ribu kios PIHC. Pemasangan mesin EDC juga telah terpasang sebanyak 12 ribu mesin atau 84% jumlah kios.

Pada Kabupaten Indramayu, jumlah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Petani mencapai 115 ribu, terverifikasi dan tervalidasi sebanyak 48 ribu petani serta kartu tani yang telah dicetak hampir seluruhnya yaitu sebanyak 47 ribu atau 99%.

“Para petani kami harapkan untuk dapat menggunakan kartu tani ini karena sangat bermanfaat bagi petani, pemerintah maupun BUMN. Bagi petani, melalui kartu tani dapat memastikan ketersediaan saprotan, mempermudah penjualan hasil panen oleh off taker, akses pembiayaan KUR, menumbuhkan kebiasaan menabung, biaya simpanan ringan, mendapatkan program prona BPN, serta memudahkan petani untuk mendapatkan subsidi dan bansos”, lanjutnya.

Selain itu, Menteri Rini juga menyerahkan CSR serta berdialog dengan Nasabah Mekaar. Program yang diinisiasi PT PNM ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan pemberdayaan melalui pembiayaan berbasis kelompok bagi perempuan pra-sejahtera pelaku usaha ultra/super mikro. “Dukungan permodalan kepada nasabah mikro seperti nasabah Mekaar binaan PNM merupakan bentuk nyata keberpihakan Pemerintah meningkatkan ekonomi masyarakat kecil,” ujar Rini. Program Mekaar juga bentuk nyata BUMN hadir di tengah masyarakat dan secara terus menerus memberikan dukungan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Mekaar PNM merupakan wujud nyata keberpihakan pemerintah bagi masyarakat kecil dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Saya juga mengingatkan kepada ibu-ibu nasabah Mekaar untuk pandai menabung serta memanfaatkan dana yang dimiliki digunakan untuk menopang perekonomian keluarga,” kata Menteri Rini. Selain itu, dengan ikut program Mekaar maka ibu-ibu keluarga prasejahtera telah masuk inklusi keuangan menjadi bagian dari perbankan seperti diharapkan pemerintah. “Saya berharap ibu-ibu yang ikut Mekaar menyisihkan keuntungan mereka dengan cara menabung,” kata Menteri Rini.

Sebagaimana diketahui hingga akhir 2017, Mekaar mampu menembus angka sebanyak 2,3 juta nasabah. Pada tahun 2018, PNM menargetkan jumlah nasabah meningkat dan bisa mencapai 4 juta nasabah. Untuk melayani nasabah Mekaar, PNM di tahun 2017 telah membuka 2.200 cabang yang tersebar secara nasional. Pada tahun 2018 direncanakan bertambah 980 cabang guna melayani program Mekaar maupun Unit Layanan Modal Mikro atau (UlaMM). Dari dua program tersebut, sepanjang 2017 PNM telah menyalurkan dana pembiayaan yang mencapai Rp7,7 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved