CSR Corner

Perpusnas RI-Bappenas Akan Replikasi Program Perpuseru

Titie Sadarini (kiri) dan Tasya Kamila (artis, kedua dari kiri)

Keberhasilan program Perpustakaan Seru (PerpuSeru) dalam memberikan dampak pembangunan kesejahteraan khususnya masyarakat pedesaan, akan direplikasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dengan dukungan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai salah satu strategi pengentasan kemiskinan di 2019.

PerpuSeru yang merupakan program CocaCola Foundation Indonesia (CCFI) ini dinilai memberikan manfaat dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui perpustakaan. Replikasi program ini akan menjadi kegiatan Prioritas Nasional. Pada tahun 2019 Bappenas telah menyetujui program PerpuSeru untuk masuk ke dalam Prioritas Nasional dengan tiga tujuan yaitu: Pembangunan Manusia Melalui, Pengurangan Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar melalui Program Prioritas, Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas, dengan Kegiatan Prioritas dan Penguatan Literasi Untuk Kesejahteraan dengan target 300 perpustakaan Kabupaten.

Hl ini terungkap dalam Festival Lapak PerpuSeru yang diadakan di Kota Kasablanka Jakarta. Dikatakan Titie Sadarini, Chief Executive Coca-Cola Foundation Indonesia, melalui program PerpuSeru, pihaknya ingin masyarakat merasakan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan. Dan ini menggembirakan bahwa transformasi perpustakaan yang dilakukan ini, turut mendukung peningkatan kapasitas serta inovasi dan berkreasi dalam layanan perpustakaan. “Dengan program ini kami ingin mendorong masyarakat khususnya generasi muda untuk terus mengembangkan diri melalui beragam program pelatihan di perpustakaan. Peserta Festival Lapak PerpuSeru merupakan bukti nyata mereka berhasil secara sosial dan ekonomi bersama perpustakaan,” imbuhnya.

Salah satu yang terkena manfaat dari PerpuSeru adalah Anjar Priyanto, petani muda dari Desa Kelor Kabupaten Gunung Kidul yang membudidayakan terong dan cabai merah. Berawal keinginan menambah pengetahuan tentang budidaya 2 komoditas tersebut, Anjar melangkahkan kaki dan memperoleh pengetahuan baru di perpustakaan. “Saya senang ketika ilmu yang saya dapatkan memberikan dampak pada peningkatan hasil panen saya. Sehingga saya pun berinisiatif mengajak pemuda lain untuk bergabung kelompok tani muda. Awalnya saya memang mendapat cibiran dari masyarakat, namun membuat saya semakin terpacu untuk terus belajar pertanian modern di perpustakaan. Kini kelompok tani muda semakin berkembang, baik dalam jumlah petani muda dan penghasilannya”, ujar Anjar.

Sejak November 2011, PerpuSeru telah meletakkan fondasi dasar transformasi perpustakaan berbasis teknologi, menjadikannya sebagai pusat belajar literasi. Program ini bermitra dengan Pemerintah melalui Perpustakaan Nasional dan perpustakaan daerah. Hingga saat ini program PerpuSeru telah berada di 18 provinsi, 104 perpustakaan Kabupaten, 1000 lebih perpustakaan Desa dan mencapai sekitar 14 juta masyarakat yang mengakses layanan perpustakaan serta memberikan dampak kemandirian sosial ekonomi pada masyarakat. Peduli pada rusaknya perpustakaan di Lombok akibat gempa, dilakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com dan acara di Festival Lapak PerpuSeru. CCFI turut menyumbang bantuan senilai Rp 100 juta ke perpustakaan di Lombok, dengan harapan turut membantu renovasi dan pembangunan perpustakaan di sana.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved