CSR Corner Corporate Action

Pizza Hut-PHD Gunakan Plastik dari Singkong

Pizza Hut-PHD Gunakan Plastik dari Singkong

Sebagai bagian dari kampanye hijau (go-green), Pizza Hut dan PHD (Pizza Hut Delivery) menjadi pelopor restoran pertama yang menggunakan plastik polimer berbahan baku singkong. Plastik tersebut bahkan bisa dimakan.

Plastik polimer sudah diujicoba di tiga outlet PHD yang berlokasi di tebet, Taman Sari dan Thamrin Residence. Jika sukses, maka plastik tersebut akan digunakan di seluruh outlet PHD mulai Juni 2013. Ke depannya juga akan digunakan di seluruh restoran Pizza Hut di Indonesia.

Plastik polimer terbuat dari serat singkong dan glycerin. Plastik ini diberi nama enviplast. Jika plastik biasa terurai ratusan tahun, enviplast dapat terurai dalam waktu enam bulan. Plastik ini juga lebih kokoh, tebal dan aman untuk dimakan.

Harganya enviplast memang lebih mahal dua kali lipat dari plastik biasa, namun PT Sarimelati Kencana selaku pemegang franchise Pizza Hut dan PHD tetap akan menggunakan plastik ini sebagai bungkus produk pizza mereka. Sebab ini merupakan bagian dari program CSR Pizza Hut yang bertajuk “Pizza Hut Cinta Negeri”.

“Jangan lihat dari harganya tapi lihat dari nilainya,” kata Lanny Tjong, CSR Manager PT Sarimelati Kencana.

Pizza Hut meningkatkan 50% dana CSR-nya dibanding tahun lalu, menjadi Rp 4 milyar di tahun ini. Dana ini terbagi dalam empat lini utama program CSR, yakni corporate goverment, sustainable environment, community dan employee improvment.

Sebagian besar dana ini nantinya akan tersebar di sektor gizi, yakni sebesar 50%, untuk lingkungan 20% dan sisanya akan terbagi pada sektor lainnya. “Kami kan usahanya makanan, jadi sektor gizi lebih besar dan lebih konsen,” katanya.

Sektor gizi yang dimaksud Lanny adalah berbagai kegiatan makan gratis bagi anak-anak panti asuhan dan warga miskin di lingkungan sekitar restoran Pizza Hut.

Sementara itu kegiatan CSR Pizza Hut-PHD di sektor lingkungan juga mencakup penanaman pohon di salah satu wilayah penyangga Jakarta, Cidahu-Sukabumi. Selain itu ada pula kegiatan pengumpulan botol plastik untuk daur ulang dan minyak goreng bekas yang akan digunakan untuk bio diesel. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved