CSR Corner Corporate Action

PMI-UNHCR Tandatangani MOU Pengungsi

PMI-UNHCR Tandatangani MOU Pengungsi

P_20150619_103749-640x480

Penandatanganan Kerjasama MOU PMI-UNHCR

Memiliki letak geografis yang strategis, tidak hanya membuat Indonesia menjadi tujuan investor, namun juga menjadi tempat transit favorit bagi para pencari suaka. Baru- baru ini, Pemerintah Indonesia menerima ratusan ribu pengungsi Rohingnya di Aceh. Menyikapi masalah pengungsi yang jumlahnya bertambah terus menerus, Badan penanganan pengungsi PBB, UNHCR dan Palang Merah Indonesia, sepakat menandatangani MOU di peringatan hari Pengungsi Sedunia mengenai kerja sama penanganan pengungsi.

Isi MOU ini antara lain adalah untuk meningkatkan pemahaman, serta memperkuat kedua belah pihak dalam menangani dan membantu pengungsi, terutama pengungsi Anak. Beberapa waktu lalu, PMI dan UNHCR sudah melakukan penanganan terhadap 12.000 pengungsi di Makassar dan Bali. Pengungsi yang telah menetap ini kemudian dibekali dengan keterampilan agar dapat menanggung hidup mereka. Selain itu, PMI dan UNHCR berupaya untuk menyatukan keluarga pengungsi yang letaknya terpisah. Mirisnya lagi, separuh dari jumlah pengungsi adalah anak anak.

“Kami merasa terhormat karena memperoleh persetujuan PMI untuk bekerja sama lebih erat bagi kebaikan pengungsi dan masyarakat indonesia yang menjadi tuan rumah., “ ucap Thomas Vargas, Representatif UNHCR Indonesia.

MOU ini sifatnya memperkuat kerja sama, karena sebelumnya PMI Makassar dan UNHCR sudah pernah bekerja sama menangani pengungsi di Makassar dan Bali,” Ginanjar Katasasmita, Ketua Umum PMI, menambahkan.

Banyaknya jumlah pengungsi ditengarai oleh semakin tidak nyamannya keadaan di negara asal mereka seperti konflik dan peperangan. Pada laporan Tren Global 2014, jumlah pengungsi yang tercatat sebanyak 59,5 juta jiwa. Sedangkan di tahun 2013 ada sekitar 51,2 Juta. Jumlah ini merupakan lonjakan yang paling tinggi jika dibandingkan dengan jumlah lonjakan sejak satu dekade lalu.

Peningkatan asal jumlah pengungsi ini terjadi di semua belahan bumi. Di Asia, tercatat jumlah pengungsi meningkat sebesar 31%. Asal pengungsi terbanyak dari Suriah. Sedangkan konflik Rusia-Ukraina meningkatkan jumlah pengungsi di Eropa secara signifikan yakni 51%. Di Timur Tengah dan Afrika Utara yang merupaka daerah rawan konflik meningkat 19%. Afrika Sub Sahara naik 17% dan Amerika bertambah 12%. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved