CSR Corner Corporate Action

RS Premier Jatinegara Edukasi Pengobatan Penyakit Jantung

RS Premier Jatinegara Edukasi Pengobatan Penyakit Jantung

Penyakit jantung masih menjadi pembunuh manusia nomor satu di Indonesia, bahkan di dunia. Data terakhir WHO menyebutkan bahwa 60% dari seluruh kematian diakibatkan oleh penyakit jantung. Catatan Yayasan Jantung Indonesia (YJI), dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, angka kematian wanita akibat penyakit jantung meningkat hingga 45%. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan pria yang hanya sekitar 33%.

Nah, mengacu pada fakta yang memprihatinkan tersebut, RS Premier Jatinegara aktif memberikan edukasi kepada masyarakat awam. Ini dilakukan sebagai upaya bentuk tanggungjawab sosial (corporate social responsibility/CSR) rumah sakit yang berakreditasi JCI (Joint Commision International).itu. Bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), RS Premiere Jatinegara menggelar “Jakarta Cardiovaskular Summit 2013” dengan mengusung tema “Cardiovaskular Emergency: From Learning to Adapting”di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.

Sejumlah pakar penyakit jantung hadir memberi pencerahan dalam seminar kesehatan tersebut: dr Muhammad Zaini, Sp.JP(K).FIHA, Ronald Winardi Kartika, Sp.BTKV dan dr Frits R.W. Suling, SpJP(K).FIHA.

Ada berbagai macam gangguan dan penyakit yang dapat memengaruhi bagian manapun dari jantung. Mulai dari penyakit jantung karena bawaan lahir,misalnya jantung yang tidak sempurna, kelainan katup jantung, dan melemahnya otot jantung. Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung

Penyakit jantung yang paling umum adalah jantung koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung hingga kematian mendadak. Penyebab jantung koroner, umumnya disebabkan adanya penyempitan dan penyumbatan pembuluh arteri karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner.

Hal tersebut, dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat yang disertai gaya hidup kurang gerak, kecanduan rokok, hipertensi, dan kolestorol tinggi sehingga memengaruhi pembentukan bekuan darah.

“Risiko penyakit jantung koroner bisa dihindari dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi, mengurangi bahkan berhenti sama sekali dari merokok dan minum kopi, serta berolahraga secara teratur. Pencegahan ini bisa mengurangi kemungkinan jantung koroner hingga 50 persen,” jelas dr Muhammad Zaini, Sp.JP(K).FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS Premier Jatinegara.

Serangan penyakit jantung biasanya datang waktu pagi hari, antara pukul 04.00-10.00 WIB. Pasalnya, pada jam – jam tersebut jumlah adrenalin lebih tinggi dikeluarkan oleh kelenjar adrenal, sehingga bisa menyebabkan pecah pada lesi aterosklerosis. Sementara itu, pemberian obat Aspirin bisa membantu pertolongan pertama seseorang yang terkena serangan jantung koroner secara mendadak. Obat ini dapat dijadikan penolong dengan cara dikunyah dulu atau langsung ditelan.

Apa saja tanda-tanda penyakit jantung koroner ? Deteksi dini melalui medical check up perlu dilakukan dengan berbagai tanda antara lain: rasa nyeri di belakang tulang dada. Dari belakang tulang dada menjalar ke leher. Ada juga nyeri dari tulang dada menjalar ke bahu dan dada. Kemudian dari dada, rasa nyeri bisa juga menjalar ke rahang. Lalu ada juga nyeri yang sering diartikan sebagai penyakit maag, padahal bukan. Yaitu rasa nyeri yang terasa di dada bawah dekat ulu hati. Rasa nyeri lainnya ada pada bagian punggung, di antara tulang belikat. Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan menyeluruh, agar segera diatasi.

Dari data yang ada di RS Premier Jatinegara, pada periode 2004-2013 telah dilakukan 195 kali bedah jantung dengan tingkat keberhasilan 95,90 persen. Beberapa di antaranya bahkan pasien jantung yang datang terlambat sudah dalam kondisi cukup parah. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved