CSR Corner zkumparan

Rumah Zakat Distribusikan 4,2 Juta Kaleng Superqurban

Rumah Zakat yang dulu dikenal dengan Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ) terus bersinergi dalam mengatasi masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat. Kini, 20 tahun sudah Rumah Zakat bekerja untuk menyalurkan amanah zakat, infak, shadaqah (ZIS).

ZIS itu berasal dari para donatur untuk disalurkan kepada 27 juta lebih penerima layanan manfaat (PLM) yang tediri dari 9.268.338 PLM di bidang kesehatan, 5.933.392 PLM di bidang pendidikan, 4.159.213 PLM di bidang ekonomi dan 8.049.985 PLM di bidang lingkungan yang tersebar dari Aceh hingga Papua

Adapun beragam program pemberdayaan di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan tersebut diimplementasikan di 1.194 Desa Berdaya yang tersebar di 207 kabupaten kota. “Saat ini, Rumah Zakat telah memiliki 8 Klinik Pratama, 51 ambulance, 20 mobil klinik, 18 Sekolah Juara dan 2 mobil juara yang semuanya berasal dari dana ZIS, ” jelas Nur Efendi, Chief Executive Officer Rumah Zakat.

Rumah Zakat juga konsen dalam bidang ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat melalui optimalisasi program ibadah kurban. “Salah satu aspek yang kami perhatikan dalam upaya pemberdayaan masyarakat adalah pemenuhan gizi, terutama sumber protein bagi para penerima manfaat. Dengan gizi yang seimbang, masyarakat desa akan memiliki energi untuk lebih produktif, maju, dan berdaya,” tutur Nur..

Menurut Nur, berdasarkan data OECD 2015, tingkat konsumsi daging di Indonesia saat ini masih rendah, yakni 11,6 kilogram per kapita per tahun. Sementara angka ideal konsumsi daging sebanyak 34,19 kilogram per kapita per tahun. “Kita berada jauh di bawah Vietnam, Malaysia, Thailand, untuk jumlah konsumsi daging ini. Jika hal ini tak dicarikan solusi, maka upaya pemberdayaan yang kita lakukan akan memiliki kedala yang cukup besar,” ungkapnya.

Salah satu upaya yang dilakukan Rumah Zakat sejak tahun 2000 adalah melalui pengelolaan daging kurban menjadi kornet dan rendang, yang dikenal dengan Superqurban. Momen ldul Qurban dapat menjadi saat yang tepat bagi umat muslim untuk menyediakan sumber protein hewani, sehingga dapat dimanfaatkan lebih lama dan berkelanjutan. Melalui Superqurban, daging kurban dapat dioptimalkan menjadi cadangan makanan sebagai ikhtiar terwujudnya ketahanan pangan indonesia dan dunia.

“Inilah yang kami sebut sebagai energi berkelanjutan. Daging kurban kita akan disalurkan di Desa Berdaya yang ada di 30 provinsi di Indonesia serta di wilayah-wilayah rawan pangan, sebagai persediaan pangan sumber protein hewani bagi masyarakat,“ kata Nur.

Hingga kini, sebanyak 4,2 juta kaleng Superqurban didistribusikan di lndonesia dan mancanegara, dengan total penerima manfaat lebih dari 2 juta. Selain disalurkan di 34 provinsi di Indonesia, program kurban ini telah menjangkau Palestina, Filipina, Nepal, Myanmar. Bangladesh, Somalia, dan Syria.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved