CSR Corner zkumparan

Sampoerna Bangun Akses Air Bersih untuk Petani Cengkeh di Bali

PT HM Sampoerna, Tbk. menerima penghargaan The Asia Responsible Enterprise (AREA) Awards untuk program berbasis komunitas lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) Akses Air Bersih.

Program ini dijalankan bekerja sama dengan IDEP Foundation selama tahun 2015 – 2016, yang berfokus di Desa Gobleg, Banjar dan Desa Selat Sukasada, Buleleng, Bali. Ervin Laurence Pakpahan, Head of Stakeholders Regional Relations and CSR PT HM Sampoerna Tbk., menyatakan, kesuksesan suatu perusahaan tidak hanya diukur dari performa bisnis, namun juga dari kemampuan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat luas. ”Melalui program ’Sampoerna Untuk Indonesia’ kami melaksanakan berbagai kegiatan untuk masyarakat Indonesia, serta memberikan inspirasi, motivasi, dan sarana bagi masyarakat,” ujarnya.

Selain sektor wisata, perekonomian Bali juga banyak bergerak sektor pertanian. Namun menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan masih ada sekitar 50% wilayah di Buleleng, Bali yang mengalami krisis air bersih terutama ketika masa kemarau. Kondisi ini sangat menantang mengingat 30% perekonomian Buleleng disokong sektor pertanian.

”Kondisi ini yang melatarbelakangi program Akses Air Bersih yang dilakukan oleh kami bersama dengan IDEP Foundation, LSM yang berfokus pada kemandirian komunitas dan pelestarian lingkungan,” ujarnya menambahkan.

Program ini dilakukan selama 12 bulan dan dilakukan dalam 2 fase.Pertama melalui pembangunan tempat pengelolaan air dan fasilitas sanitasi, dan kedua distribusi air bersih melalui pembuatan pompa hidrolik.

Sementara itu, Ade Andreawan, Executive Director IDEP Foundation, menjelaskan, program ini bertujuan memfasilitasi air untuk irigasi serta penyediaan sarana sanitasi untuk 13 ribu orang, termasuk para petani cengkeh. ”Kami mendapatkan data dari Badan Statistik Buleleng bahwa produktivitas petani cengkeh di Desa Gobleg, Banjar meningkat dari 180 ton pada tahun 2015 menjadi 195 ton di tahun berikutnya. Begitu juga dengan petani cengkih di Desa Selat, produktivitas mereka meningkat dari 248 ton pada tahun 2015 menjadi 251 ton di tahun 2016,” kata Ade.

Selain itu, masyarakat dari seluruh usia juga diberikan edukasi untuk merawat fasilitas yang telah dibangun. Anak-anak usia sekolah diberi edukasi tentang pentingnya menjaga sumber daya alam serta sarana sanitasi yang baik melalui kegiatan yang menyenangkan. “Harapannya program ini dapat menjadi aset yang bermanfaat secara jangka panjang bagi warga di Desa Gobleg, Banjar dan Desa Selat Sukasada, Buleleng, Bali,” ujar Ervin menutup penjelasannya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved