CSR Corner zkumparan

SETAPAK Dukung Penyelamatan SDA yang Berkeadilan Gender

The Asia Foundation (TAF) bersama mitranya melalui program Selamatkan Hutan dan Lahan melalui Perbaikan Tata Kelola (SETAPAK) terus berupaya memperkuat masyarakat, termasuk perempuan di berbagai provinsi, untuk mewujudkan tata kelola hutan dan lahan yang berkeadilan gender. Program ini juga berusaha mewujudkan keadilan dan kesetaraan dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) di Indonesia.

“Selama proses penguatan tersebut, telah muncul calon-calon pemimpin komunitas yang diharapkan akan menjadi pelopor perjuangan kelompok komunitas, terutama kelompok yang rentan dalam memperoleh akses dan kelola hutan dan lahan yang adil dan lestari melalui reformasi kebijakan,” ujar Christopher Wyrod, Deputy Country Representative The Asia Foundation (27/3/2018) dalam acara Temu Nasional Pejuang Keadilan dan Kesetaraan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam.

Christopher menambahkan, telah muncul banyak pejuang lokal dari hasil kerja program SETAPAK, di antaranya Suminah di Tamiang, Aceh, Emilia di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dan Wagini di Olak-Olak Kubu, Kalimantan Barat.

Temu nasional ini mengusung tema Pejuang Kesetaraan di Komunitas Mendorong Perubahan untuk Keadilan dan Kesetaraan dalam Pengelolaan SDA di Indonesia. Beberapa local champion hadir untuk berbagi cerita. Acara juga dihadiri oleh local champion perempuan dan laki-laki, serta mitra pendamping yang merupakan organisasi masyarakat sipil di sektor hutan dan lahan.

Acara tersebut dilanjutkan dengan diskusi tematik dengan topik konflik SDA dan bagaimana komunitas menghadapinya, perhutanan sosial dan akses pengelolaan bagi kelompok perempuan dan masyarakat adat, serta memperkuat kebijakan yang terkait sektor hutan dan lahan dalam memberikan perlindungan terhadap kelompok perempuan.

Temu nasional ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi calon pemimpin perempuan untuk meningkatkan kapasitas dan berbagi strategi terkait advokasi dalam mendorong tata kelola hutan dan lahan yang berkeadilan gender. “Selain itu juga menjadi forum refleksi dan berbagi pengalaman antar para pejuang keadilan dan kesetaraan dalam mempertahankan hak kelola atas sumber daya alam di Indonesia”, tutur Christopher.

Acara tersebut juga diharapkan dapat memberi ruang diskusi di antara komunitas yang menghadapi permasalahan dalam menjaga SDA di lingkungannya. “Kami berharap akan terbentuk forum nasional bagi penggerak pejuang keadilan dan kesetaraan dalam pengelolaan sumber daya alam. Forum ini diharapkan dapat memiliki protokol komunikasi sehingga terus terbangun jejaring secara lebih kuat antar daerah di Indonesia,” ujar Christopher di hadapan para peserta dari berbagai provinsi dan perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Menurut Christopher, para local champion ini memiliki dedikasi tinggi dalam mendorong terwujudnya pengelolaan hutan dan lahan yang berkeadilan. “Local champion di sini tidak dimaknai sebagai superhero yang mungkin selama ini digambarkan dengan latar belakang pendidikan tinggi dan sering mengikuti pelatihan. Namun local champion yang memiliki komitmen untuk memperjuangkan kesetaraan dalam pengelolaan SDA,” jelasnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved