CSR Corner

Sri Martono: YDBA Harus Jadi Lembaga Pembinaan UKM Terbaik

Oleh Admin
Sri Martono: YDBA Harus Jadi Lembaga Pembinaan UKM Terbaik

Namanya memang usaha kecil dan menengah, atau disingkat UKM, tapi kontribusinya terhadap perekonomian tak bisa dipandang sebelah mata. UKM bahkan banyak disebut sebagai usaha yang cukup tahan dari gempuran krisis ekonomi. Karena itu, upaya pengembangan UKM pun sedang gencar-gencarnya dilakukan baik oleh pemerintah, pelaku usaha, hingga lembaga-lembaga nirlaba.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) pun turut ambil bagian dalam mengembangkan UKM di Tanah Air. Visi lembaga ini adalah menjadi institusi yang terbaik dalam hal pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“YDBA ini harus bisa menjadi lembaga pembinaan dan pengembangan UKM yang terbaik. Dalam arti kata, tidak hanya membantu memberikan training untuk ditinggal, tapi kita ini kan, sampai kita pikirkan supaya mereka mandiri,” terang FX Sri Martono, Ketua Pengurus YDBA, kepada SWA Online, di Tegal, akhir pekan lalu.

FX Sri Martono, Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra

YDBA berusaha menjadi lembaga yang berbeda dalam melayani UKM. Pelayanan tidak hanya sebatas memberikan pelatihan, setelah itu UKM dilepas. Akan tetapi, UKM benar-benar dibina hingga menjadi mandiri. Salah satu caranya, menyambungkan mereka dengan akses pasar yang berkesinambungan, misalnya membuat UKM menjadi pemasok bahan baku yang dibutuhkan oleh Astra.

“Itu kan nggak gampang. Dan beruntung sekali kami ini di keluarga besar (perusahaan) Astra. Jadi, kalau saya bisa menjadikan UKM itu bagian dari value chain kami, kan (UKM) pasti hidup. Produksi mereka terserap. Itu yang saya cita-citakan, yang kami inginkan bersama,” papar dia.

Karena itu, sejumlah UKM pun akan dibina supaya kapasitas dan kapabilitas dalam produksi barang bisa setara atau memenuhi persyaratan yang dituntut oleh sejumlah merek produk yang bernaung di bawah payung Astra, seperti Toyota, Honda, hingga Daihatsu.

Salah satu program yang dimiliki YDBA dalam membina para UKM adalah Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB). Jumat (12/4/2013), YDBA telah meresmikan LPB yang ke-12, di Kabupaten Tegal. Rencananya dalam waktu dekat, yayasan ini akan meresmikan lembaga serupa di Pontianak. Keberadaan LPB ini disesuaikan dengan adanya sejumlah unit bisnis Astra. Dengan begitu, pelatihan dan pengembangan UKM akan menjadi lebih riil, di mana unit bisnis Astra mempunyai peluang berkontribusi bagi UKM, dan UKM pun berkesempatan bisa menjadi bagian dalam rantai bisnis Astra.

Acara peresmian Lembaga Pengembangan Bisnis, di Kabupaten Tegal, Jumat (12/4/2013).

“Total UKM yang dibina YDBA ada 7.482 usaha per Desember kemarin (2012),” ujar Martono. Di mana dari jumlah UKM tersebut, pekerja yang dipunyai mencapai lebih dari 52 ribu orang.

Akan tetapi, membina UKM ini bukan perkara mudah. Menurut dia, ada tantangan yang harus dihadapi YDBA. Itu adalah pola pikir UKM. “Karena ketika seseorang itu menjadi pengusaha itu kan beda (pola pikirnya), menjadi industrialis juga lain lagi. Yang kami dorong ini kan supaya tidak hanya menjadi pengusaha, tapi kalau bisa menjadi industrialis. Makanya kami ada program yang sangat populer, yang menjadi andalan kami adalah basic mentality. Ini program latihannya YDBA. Semacam soft skill untuk membangun karakter mereka karena jadi pengusaha harus tough,” tandas Martono yang menjabat sebagai ketua sejak Mei 2011. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved