CSR Corner

Tim Tanggap Bencana DHL Adakan Pelatihan Darurat di Indonesia

Tim Tanggap Bencana DHL Adakan Pelatihan Darurat di Indonesia

Perusahaan logistik global DHL menggelar simulasi bantuan darurat di Indonesia, bersama Angkatan Darat Indonesia, yang terdiri dari 27 relawan lokal dan 7 relawan dari tim DHL Tanggap Bencana ( DHL Response Team – DHL DRT ) DHL Asia Tenggara. DHL DRT memiliki lebih dari 400 relawan di seluruh dunia, membentuk jaringan bantuan bencana global untuk wilayah rawan bencana, yang dikelola oleh DHL GoHelp Network di Panama, Dubai dan Singapura.

arl Schelfhaut, Head of International Relations & Disaster Management Asia Pacific untuk Deutsche Post DHL, mengatakan, tim Tanggap Bencana DHL memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam memberikan bantuan saat bencana alam. Kita tahu bahwa persiapan yang lebih baik dan pelatihan darurat logistik yang rutin dalam menangani bantuan besar dari negara lain sangat penting untuk menyalurkan bantuan dengan lebih cepat dan efektif kepada masyarakat yang membutuhkan. Sebanyak 7 pelatihan DHL Response Team (DRT) dilakukan di seluruh Asia Pasifik di tahun 2011 guna mempersiapkan lebih dari 250 karyawan DHL untuk penugasan di masa mendatang dan tahun ini mengadakan 3 pelatihan termasuk di Indonesia bagi relawan baru.

Dalam pelatihan ini, pelanggan DHL Supply Chain, Unilever, ikut berpartisipasi dalam menyumbang produk bagi masyarakat. Abdul Rahman Tahir, Managing Direktur DHL Supply Chain Indonesia dan GoHelp Manager untuk Indonesia mengatakan, “Pelatihan rutin dan simulasi intensif seperti yang dilakukan di Indonesia membuat para relawan dan professional siap terjun ke lapangan. Dengan bantuan dari Unilever, salah satu partner utama kami di Indonesia, kami dapat menyediakan tambahan bekal dan supply bagi penerima bantuan di area Gunung Merapi”.

Para peserta pelatihan DHL Tanggap Bencana mendirikan gudang darurat di Desa Kepuharjo dan belajar bagaimana membuat dan mengirimkan speedballs, solusi bantuan bencana DHL yang inovatif , yang dirancang untuk mengirimkan bantuan pada daerah-daerah yang tak terjangkau. Bantuan dikemas dalam kantung kurir DHL yang cukup kuat untuk dilemparkan dari pesawat dan dapat memuat sampai 25kg bahan bantuan. Di tahun 2011, tim Tanggap Bencana DHL mengirimkan 115 ton bantuan bencana ke New Zealand dan El Salvador, dan mengemas lebih dari 10.500 speedballs untuk upaya bantuan bencana di seluruh dunia, sebagian besar untuk El Salvador.

Program DHL GoHelp memberikan kemudahan bagi PBB untuk memperoleh akses cuma-cuma terhadap pengalaman, sumber daya dan jaringan global logistik DHL sebagai bagian dari kemitraan strategis dalam manajemen bencana untuk menyediakan bantuan kemanusiaan yang cepat dan efektif. DHL DRT, yang dapat beroperasi di lokasi bencana dalam waktu 72 jam sejak diaktivasi oleh PBB, memberikan dukungan penting dalam penyaluran bantuan, termasuk penyediaan pesawat kargo dan melakukan pendataan serta pergudangan secara professional. Tim DHL Tanggap Bencana ditempatkan dalam jangka waktu sampai 3 minggu dalam sekali penugasan, dan setiap penugasan terdiri sampai 10 karyawan.

DHL telah menandatangani MOU dengan beberapa negara di kawasan rawan bencana untuk memberikan bantuan tanggap darurat. Melalui MOU ini, pemerintah setempat dapat langsung meminta penugasan tim Tanggap Bencana. Pada tahun 2011, El Salvador, Turki dan Chili menandatangani MOU tersebut dengan DHL, diikuti oleh Bangladesh di tahun 2012.

Sebagai bagian program GoHelp, DHL juga melaksanakan program kesiapan bencana yang dinamai “Get Airport Ready for Disaster” (GARD) bekerjasama dengan UNDP (UN Development Program). GARD melatih personil bandara dan staff badan manajemen bencana untuk mengatasi tantangan logistik saat terjadinya bencana, dan sesudahnya. Program ini diluncurkan tahun 2009 dan sukses diujicobakan di Indonesia. Program pelaihan ini kemudian dilaksanakan di Nepal, Bangladesh, Turki dan Lebanon dengan pelatihan lanjutan di akhir tahun di Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved