CSR Corner

Ultah ke-37, YDBA Dorong UMKM Binaan Go Digital

Ultah ke-37, YDBA Dorong UMKM Binaan Go Digital

Di era disrupsi, melek teknologi dan teknologi informasi menjadi keharusan, begitu juga bagi pelaku usaha menengah dan kecil (UMKM) jika tidak ingin terlibas zaman. Johanes Loman, Ketua Pembina YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra), menuturkan, teknologi dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan daya saing mereka juga. “Maka itu memasuki usia 37 tahun kami mendorong UMKM binaan kami untuk merambah ranah digital. Kami dorong ke sini seiring dg strategi grup melalui Astra Digital Program,” katanya saat membuka perayaan ulang tahun YDBA ke-36.

Untuk mendukung langkah ini, YDBA meluncurkan microsite: HebatnyaUKM.org. Serta menyelenggarakan seminar dengan para pelaku digital papan atas untuk memberikan wawasan digital pada para UMKM yang hadir pada perayaan di Gedung Astra International Sunter Jakarta Utara (10/07/2017).

Langkah ini diharapkan juga bisa meningkatkan UMKM mandiri YDBA ke depan. Saat ini UMKM kategori mandiri binaan YDBA masih rendah jumlahnya, masih di bawah 10 persen. Henry C. Widjaja, Ketua Pembina YDBA, menjelaskan, membangun ekosistem digital merupakan concern yayasan yang dikelola Grup Astra ini saat ini. “YDBA terus berevolusi, tidak sekadar membina UMKM. Evolusi yang dilakukan mengikuti perkembangan. Saat ini era internet of thing atau IoT, YDBA ingin UMKM menunggangi ini agar naik kelas dan awet ataus sustain,” jelasnya sambil menyebut tema ultah kali ini adalah Digital Ecosystem: Unboxing Future.

Maka itu dalam microsite yang baru diluncurkan yaitu hebatnyaukm.org itu, diharapkan digital ekosistem UMKM terbangun terutama YDBA. Di sana bisa ditemukan cerita-cerita perjalanan UMKM bersama YDBA, yang disajikan berupa tulisan di blog, video pendek, berita maupun video edukasi.

Pada kesempatan seminar tentang digitalisasi UMKM, Fida Heyder, Head of SMB Marketing Google Indonesia, menegaskan pentingnya UMKM go digital. Ini dikarenakan tingginya pengguna internet di Indonesia saat ini. Ia menyebut ada 100 juta lebih pengguna internet di Indonesia, dengan penambahan pengguna tercepat di dunia setiap tahunnya. “Setidaknya tiga dari empat pengguna memanfaatkan internet setiap hari, lalu tujuh dari sepuluh dari mereka memanfaatkan internet via ponsel,” jelasnya.

Menurutnya, saat ini aktifitas manusia tidak terpaku hanya satu layar saja, tapi ada banyak pilihan dengan perkembangan digital. “Bahkan menonton acara televisi pun lewat ponsel,” imbuhnya. Ia menungkapkan, berdasarkan riset Google Indonesia bersama Deloitte Access Economics, UMKM yang sudah go digital rata-rata omsetnya tumbuh 80 persen lebih cepat dibanding yang tidak. Lalu mereka juga memiliki kecepatan 1,5 kali lebih dalam menambah lapangan kerja serta 17 kali lebih inovatif.

“Sekitar 57 juta UKM Indonesia sekarang, jika dorong ke digital, kontribusi GDB kita tentu lebih besar, ekonomi kita akan tumbuh 2 lebih lebih besar dari sekarang,” katanya. Saat ini kontribusi UKM ke GDB Indonesia sekitar 60 persen. Dengan go digital Fida meyakini UKM bisa meraih pelanggan atau market baru lebih cepat, mendobrak batasan, meningkatkan produktifitas, dan mengembangkan bisnis lebih luas karena dukungan data yang kuat. “Bagaimana tidak, menurut data kami sekitar 82 persen orang mencari toko disekitarnya melalui internet,” katanya.

Rieke Caroline, Pendiri dan CEO Buatkontrak.com, pembicara lain dalam seminar ini, mengingatkan pentingnya memahami dengan benar surat perjanjian bisnis. Dalam mengalamannya, salah memahami surat perjanjian akan berakibat fatal bagi UMKM, paling buruk bisa mengakibatkan kebangkrutan. Leoni Anwar pendiri CV Azka Syahrani, berbagi tentang pengalamannya mengembangkan bisnsi melalui digital.

Pada acara ini juga diberikan YDBA Award untuk para UMKM binaan YDBA yang berprestasi dengan penilaian: Human Resources Development (HRD), Produksi, Keuangan, LK3 dan CSR. Pemenang untuk kategori UKM Mandiri manufaktur: ED Alumunium, untuk UKM Mandiri Kerajinan: Kus Katering, UKM Mandiri Pertanian: Usaha Tani Misrani. Lalu UKM dengan QCC terbaik: PT Ganding Toolsindo, UKM Hijau (penerapan LK3 dan CSR standar Astra); PT Nandya Karya Perkasa. Pemenang Lembaga Pengenbangan Bisnis (LPB): LPB Pama Banua Etam dari Sangata Kaltim, kategori Lembaga pengembangan mikro: LKM Mitra Surya Sejahtera, kategori instruktur karyawan aktif terbaik: Winaryanto dari PT Astra Honda Motor (AHM) dan kategori Instruktur pasca karyawan terbaik: Yusuf Parna.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved