CSR Corner Corporate Action

Upaya Totok Noerwasito Manfaatkan Limbah Lumpur Sidoarjo

Upaya Totok Noerwasito Manfaatkan Limbah Lumpur Sidoarjo

Di tahun 2006, ketika bencana lumpur Sidoarjo pertama kali terjadi, Vincentius Totok Noerwasito, seorang arsitek, pengajar dan peneliti Fakultas Ilmu Arsitektur dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, berhasil menemukan manfaat dari limbah lumpur untuk dijadikan batu bata dan digunakan untuk membangun rumah.

Totok Noerwasito (tengah)

Totok Noerwasito (tengah)

Sejak saat itu, dia dan relawan melakukan pelatihan ketrampilan membuat batu bata pada masyarakat agar korban lumpur Sidoarjo dapat mengambil manfaat dari limbah disekitar mereka. Melalui kampanye yang digagasnya yakni “House of Mud” Totok Noerwasito mengajak masyarakat Indonesia untuk turut serta berpartisipasi dalam kampanye yang bertujuan untuk memandirikan dan menyejahterakan korban bencana lumpur Sidoarjo.

“Kampanye House Of Mud ini diluncurkan untuk lebih menggugah pemahaman masyarakat, terutama korban bencana, bahwa ada hal bermanfaat yang dapat diambil dari kejadian lumpur Sidoarjo. Sekaligus juga untuk menggalang dukungan dari masyarakat luas untuk terus memberikan dukungan agar masyarakat Sidoarjo menjadi lebih mandiri dengan memanfaatkan limbah lumpur ini,” ujar Totok Noerwasito.

Melihat semakin menumpuknya limbah lumpur, dia tergerak untuk melakukan penelitian dari limbah ini dan mencoba melihat manfaat apa yang bisa diambil dari materi yang ada. Melakukan penelitian dengan lumpur ini selama tiga tahun, Pak Totok, begitu beliau biasa disapa, menemukan bahwa limbah lumpur Sidoarjo ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, yaitu block batu bata.

“Meskipun berasal dari limbah bencana, namun batu bata ini sangat aman digunakan untuk membangun rumah atau bangunan lainnya karena telah dicampur dengan materi lainnya seperti semen dan kapur.”

Selain itu, kelebihan batu bata berbahan lumpur Sidoarjo ini juga lebih ramah lingkungan karena dibuat tanpa proses pembakaran, tidak merusak hutan dan lingkungan sekitar.

Berangkat dari penemuan tersebut, Totok membentuk sebuah tim untuk memberikan pelatihan ketrampilan membuat batu bata kepada masyarakat sekitar desa Porong, Sidoarjo. Dia melihat bahwa hasil penemuan ini dapat membawa manfaat, tidak hanya untuk mengurangi limbah lumpur yang terus menumpuk, tetapi juga dapat membantu memandirikan para korban bencana yaitu dengan memberikan bekal ketrampilan tambahan untuk membuat batu bata dari bahan yang banyak ditemukan di sekitar mereka.

Memiliki tim teknis dan tim sosial, relawan banyak mengalami banyak mengalami hambatan dan kendala di lapangan ketika melakukan sosialisasi.

Hambatan tidak hanya berupa dana, tetapi yang paling utama adalah keterbukaan masyarakat korban bencana untuk menerima dan mengikuti pelatihan ketrampilan ini sendiri. Sejak bencana berlangsung memang seperti diketahui, korban bencana belum mendapatkan ganti rugi seperti yang mereka inginkan sehingga terkadang hal ini menjadi tantangan sendiri untuk para tim House of Mud yang turun ke lapangan.

Melalui kampanye ini, Totok berusaha untuk melihat sesuatu dari sisi yang lain. Banyak sekali kerusakan akibat semburan lumpur yang seharusnya dapat direnovasi atau dibangun kembali dengan menggunakan bahan batu bata ini.

Berbekal pelatihan ketrampilan yang diberikan oleh House of Mud ini juga, besar sekali kemungkinan para korban bencana lumpur Sidoarjo untuk membangun rumah mereka sendiri dengan bermodalkan batu bata dari materi yang dapat diambil dari limbah lumpur di sekitar mereka atau pun membangun usaha batu bata sendiri.

Beberapa rumah contoh atau fasilitas umum seperti toilet desa pernah dibuat oleh tim House Of Mud menggunakan materi dari batu bata lumpur ini, seperti di Pandaan dan Mojosari. House of Mud ingin agar korban bencana terus mendapatkan manfaat dari limbah lumpur yang ada ini.

Pelatihan ketrampilan membuat batu bata akan terus dilakukan oleh tim dan ke depannya kami berencana untuk merenovasi balai desa agar korban bencana mendapatkan manfaat lebih nyata dari batu bata ini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved