Berkat kemajuan teknologi audilogo dan alat bantu dengar, kekurangan pada pendengaran atau penderita tuna rungu dapat diatasi. Dengan peralatan modern, tuna rungu dapat dibantu dan dikoreksi dengan tepat. Pusat Alat Bantu Dengar (PABD) Melawai bekerja sama dengan Widex -perusahaan alat bantu dengar dari Denmark- dan Federasi Nasional untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (FNKTRI) memberikan bantuan berupa alat bantu dengar digital senilai lebih dari Rp 1 miliar. Bantuan tersebut diberikan kepada 70 anak-anak tuna rungu yang berasal dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurut Manajer Ekspor Widex, Christopher Munns, acara donasi tersebut diselenggarakan bertepatan dengan peringatan HUT

Kemerdekaan RI ke-65 17 Agustus 2010, Hari Anak Nasional 23 Juli, dan Hari Anak Internasional 1 Juni. “Donasi alat bantu dengar ini telah kami lakukan di Indonesia untuk kedua kalinya. Untuk kesempatan ini kami memberikan bantuan kepada anak-anak tuna rungu di berbagai daerah di Indonesia,” ia memaparkan. Munns menambahkan, alat bantu dengar Widex yang diberikan adalah tipe Senso P38 dan Senso Vita. Sebuah alat bantu dengar fully digital super power yang membantu mereka mengalami gangguan pendengaran bahkan tuli. Jumlah pembelian tersebut menurun dibandingkan tahun lalu yakni sebanyak 100 unit alat bantu dengar yang diberikan pada 80 anak-anak serta 20 orang dewasa. Pusat Alat Bantu Dengar Melawai sendirimemiliki 21 outlet yang berlokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Layanan purna jual bagi alat bantu dengar dilakukan di laboratorium di Jakarta.