CSR Corner Corporate Action

Wujud Kepedulian Merck terhadap Hipotiroid di Indonesia

Wujud Kepedulian Merck terhadap Hipotiroid di Indonesia

Hipotiroid merupakan salah satu penyakit yang harus ditangani sejak dini. Penyakit ini terjadi karena adanya gangguan pada produksi hormon tiroid. Efek penyakit ini dapat memperlambat kinerja bagian tubuh terutama pada bayi yang berumur di bawah 3 bulan.

DSC_0860

(ki-ka): Dr Aman Pulungan Sp. A(K), Dr. Ina S. Timan SpPK(K)

Di negara-negara maju seperti Amerika, penyakit hipotiroid dapat diketahui dengan skringing yang dilakukan pada bayi yang baru lahir. Hal ini telah dilakukans sejak tahun 90-an. Namun, di Indonesia sendiri, kesadaran akan penyakit ini masih sangat rendah.

Oleh karena itu Merck Serono bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan melakukan sosialisasi mengenai pentingnya skrining hipotiroid terutama pada anak dan bayi.”Penyakit hipotiroid dapat menyebabkan cacat mental, IQ rendah, serta tidak berkembanganya saraf motorik, hal ini bisa terjadi permanen dan berlanjut hingga sang bayi menjadi dewasa,” jelas dokter Aman Pulungan Sp.A(K), Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI.

Kurangnya kesadaran akan penyakit ini menyebabkan banyak anak Indonesia yang tidak terdeteksi menderita hipotiroid dan menyebabkan mereka mengalami cacat baik mental maupun fisik seumur hidup.

“Apabila penanganan dilakukan sejak dini yaitu sebelum bayi berumur 3 bulan, bayi bisa tumbuh normal, penanganan yang terlambat bisa menyebabkan bayi menjadi cacat mental dan memiliki ketergantungan terhadap obat seumur hidupnya,” lanjutnya lagi.

Efek penyakit ini dapat diobati, salah satunya dengan meminum obat dan melakukan terapi. Namun pengobatan tersebut diberikan setelah disesuaikan dengan keparahan gangguan, usia, serta catatan medis pasien itu sendiri.

Merck, sebagai salah satu perusahaan kimia dan farmasi tertua di dunia, memiliki kepedulian terhadap penyakit ini “Merck telah memperkenalkan produk tiroid pertama sejak tahun 1894. Sejak saat itu kami ikut serta dalam riset dan pengembangan menngenai tiroid,” jelas Risa Anwar, Medical Director Merck Serono di Indonesia.

Kepedulian Merck dan Merck Serono dalam ganggguan tiroid salah satunya dilakukan dengan menerbitkan jurnal internasional di bidang kedokteran yaitu “Thyroid International” yang membahas mengenai perkembangan terbaru mengenai gangguan tiroid.

Merck juga meluncurkan mobil Thyromobil sejak 23 tahun yang lalu dan telah berkeliling dunia dalam rangka mengumpulkan data serta memberikan pengarahan mengenai gangguan tiroid. Perusahaan yang berumur 340 tahun ini juga membuat website khusus yang membahas mengenai gangguan tiroid.

Di Indonesia sendiri Merck Indonesia bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan sebagai bentuk kepedulian mereka tehradap penyakit ini. Bentuk perjanjian ini telah ditandatangani sejak 2014 lalu, menurut Risa, ada beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan.

“Kami bekerja sama dengan Direktorat Bina Kesehatan Anak dalam melakukan sosialisasi skrining hipotiroid kongenital atau SHK, workshop SHK untuk dokter anak dan kebidanan-kandungan, serta dukungan terhadap pemeriksaan TSH kepada bayi yang baru lahir. sementara dengan Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular dilakukan dalam bentuk workshop hipotiroid dengan hipertirountuk dokter umum dan intern serta memberikan dukungan terhadap pemeriksaan TSH untuk yang memiliki resiko tinggi,” jelasnya.

Kerja sama ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap gangguan tiroid, sehingga pencegahannya pun dapat dilakukan sejak dini. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved