CSR Corner

YDBA Perkuat UMKM Yang Dirintis Perempuan

Perempuan Indonesia beruntung memiliki pahlawan bernama Kartini, yang membukakan mata dunia pentingnya akses pendidikan bagi perempuan. Ketika di masa itu, perempuan hanya menjadi “Konco Wingking” atau istri bagi suami saja. Kartini memperjuangkan bagaimana agar para perempuan Indonesia mendapat kesetaraan dalam akses pendidikan. Menyadari hal ini, YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra) sebagai upaya melanjutkan langkah perjuangan Kartini mengadakan seminar yang bisa meningkatkan pengetahuan para pelaku bisnis perempuan agar bisnis terjaga atau sustain.

Menurut Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Henry C Wijaya, mengatakan hingga tahun 2017, YDBA telah membina sebanyak 10.374 UMKM, dan tak sedikit di antaranya yang dipelopori oleh sosok perempuan. “Kami memandang keberadaan tokoh-tokoh perempuan di UMKM sebagai inspirator bagi banyak orang bahwa perempuan juga memiliki potensi yang sama besarnya dengan laki-laki dalam mengembangkan usaha. Perempuan telah membuktikan emampuan yang setara dalam melakukan hal apapun, tidak hanya sebatas mengerjakan pekerjaan rumah saja, namun juga bisa menjadi leader dan mengelola bisnis,” terangnya dalam pembukaan seminar di Gedung Astra Sunter (18/04/2018).

Untuk itulah, diadakan Seminar Hari Kartini oleh YDBA untuk berbagi inspirasi dan semangat kepada UMKM dan masyarakat umum dengan tema “Wanita Tangguh Pasti Bisa!”. Acara ini menghadirkan tiga narasumber yang merupakan pemimpin UMKM Mitra YDBA dari tiga bidang yang berbeda, yaitu manufaktur, bengkel, dan kerajinan. Ketiga narasumber tersebut telah memiliki pengalaman menjadi tokoh kunci dalam mengembangkan usaha.

Wagini salah satu pembicara adalah seorang pengusaha catering di Mataram yang juga aktif dalam menggerakkan komunitas, Titin Susanti, seorang ibu rumah tangga yang juga mendampingi suami dalam mengembangkan bengkel di Cikarang, serta Nadhilah Khairuna, seorang profesional yang pernah memimpin sebuah perusahaan manufaktur di Tangerang, keluar dari masa krisisnya.

Selain diadakan seminar untuk para pelaku bisnis wanita, selepasnya diadakan acara Kick Off Pelatihan Mekanik Pemudi dan Pemuda, yang ditandai dengan penyerahan atribut mekanik kepada beberapa perwakilan peserta perempuan. Program pelatihan ini akan dilaksanakan selama tiga bulan ke depan untuk mencetak calon mekanik-mekanik handal yang dapat bekerja di bengkel resmi serta bisa mendirikan bengkel sendiri.

Pada tahun ini, bekerja sama dengan International Labour Organization (ILO), YDBA memprioritaskan kaum perempuan untuk berpartisipasi dalam pelatihan ini. Sehingga diharapkan tercipta pula SDM mekanik perempuan yang kompeten serta memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di bengkel resmi atau membuka usaha bengkel sendiri.

“Saya berharap semoga Seminar Hari Kartini dapat memberikan wawasan baru kepada seluruh hadirin khususnya UMKM Mitra YDBA, tentang pentingnya peran wanita dalam menggerakkan bisnis. Sehingga pada masa mendatang, akan semakin banyak bermunculan para pegiat usaha, khususnya dari kaum perempuan,” kata Henry.

YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi Berikan Kail Bukan Ikan. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta secara aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”. YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin dan petani.

Berlandaskan operating values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya. Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan, untuk itu YDBA mendirikan 17 cabang Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB), dengan kondisi 11 cabang LPB Aktif, yang berlokasi di Mataram Nusa Tenggara Barat, Sidoarjo Jawa Timur, Yogyakarta, Semarang Jawa Tengah, Tegal Jawa Tengah, Klaten Jawa Tengah, Sangatta Kalimantan Timur, Bontang Kalimantan Timur, Paser Kalimantan Timur, Tapin Kalimantan Selatan, dan Muara Enim Sumatera Selatan.

Selain itu, YDBA juga mengembangkan sektor unggulan dalam rangka mengembangkan komunitas UMKM yang menonjol secara ekonomi dengan harapan komunitas tersebut dapat melakukan usaha dengan berkelanjutan. Hingga Februari 2018, YDBA telah mengelola 14 sektor unggulan, antara lain padi organik di Bontang Kalimantan Timur, perikanan di Sangat Kalimantan Timur, hortikultura di Tapin Kalimantan Selatan, kuliner di Mataram Nusa Tenggara Barat, bengkel di Sidoarjo Jawa Timur, Yogyakarta, dan Jakarta, industri metal di Sidoarjo Jawa Timur, Klaten Jawa Tengah, dan Tegal Jawa Tengah, pupuk organik di Semarang Jawa Tengah, industri aluminium di Yogyakarta, jamur tiram di Muara Enim Sumatera Selatan, serta kain tenun di Palembang Sumatera Selatan.

Untuk membantu UMKM dan masyarakat di daerah dalam mendapatkan akses pembiayaan, YDBA bersama Grup Astra mendirikan LKM/koperasi. Sampai saat ini, YDBA telah mendirikan 10 LKM/koperasi yang tersebar di Tabalong Kalimantan Selatan, Buntok Kalimantan Tengah,Tamiang Layang Kalimantan Tengah, Balangan Kalimantan Selatan, Mamuju Utara Sulawesi Barat, Mamuju Sulawesi Barat, Tapin Kalimantan Selatan, Kutai Barat Kalimantan Timur, Kumai Kalimantan Tengah dan Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. YDBA juga telah melatih 716 pemuda putus sekolah menjadi mekanik, dan secara tidak langsung melalui UMKM binaannya, YDBA telah menciptakan 65.855 lapangan pekerjaan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved