CSR Corner

YPTI Perkuat IKM Binaan YDBA untuk Masuk Rantai Pasok Industri Otomotif

YPTI Perkuat IKM Binaan YDBA untuk Masuk Rantai Pasok Industri Otomotif

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), yayasan di bawah Grup Astra dengan fokus membina Industri Kecil dan Menengah di tanah air, mendukung program global supply chain industri otomotif Indoneaia. Program ayah angkat salah satu upayanya. Kali ini PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (YPTI) digandeng YDBA sebagai ayah angkat.

Program ayah angkat sudah digagas YDBA sejak tahun 2015. Tujuannya untuk memperkuat global supply chain dengan melibatkan Industri Kecil dan Menengah binaan YDBA. Para ayah angkat ini membina dan memberi kesempatan Industri Kecil dan Menengah memasok produknya sesuai standar quality, cost & delivery (QCD) yang dibutuhkan mereka.

Untuk diketahui YPTI juga sebelumnya merupakan binaan YDBA. Kini YPTI berperan sebagai ayah angkat bukan saja memberikan pembinaan, tapi akses pasar serta me-review pencapaian standar QCD produk yang dihasilkan IKM di Solo Jawa Tengah.

Komitmen kolaborasi tersebut ditandai dengan adanya penandatanganan MoU Ayah Angkat oleh Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala dan Direktur YPTI, Prasetyo Yulianto Paulus disaksikan oleh Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI, Ir. Dini Hanggandari, MSi pada 8 Agustus 2021.

“Kami akan senantiasa berupaya mewujudkan program pembinaan yang terarah, berkelanjutan dan tepat sasaran bagi Industi Kecil Menengah, juga dalam meningkatkan akses pasar dan kemitraan. Ditjen IKMA Kementerian Perindustrian juga mendukung Program Ayah Angkat yang dilaksanakan oleh YDBA bersama YPTI dan berharap dapat berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan Industri Kecil dan Menengah yang berdaya saing, baik di tingkat nasional maupun global,” kata Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut, Kementerian Perindustrian RI Ir. Dini Hanggandari, MSi yang hadir dalam acara ini.

Sedangkan Ketua Pengurus YDBA, Sigit P. Kumala dalam sambutannya, berharap program kolaborasi YDBA dan YPTI yang telah memberi kesempatan 9 Industri Kecil dan Menengah binaan YDBA di Solo untuk memasok produknya ke YPTI dengan jumlah komponen sebanyak lebih dari 47ribu pieces dengan nilai transaksi lebih dari Rp 1,5 milyar ini dapat terus memompa semangat Industri Kecil dan Menengah, tidak hanya di Solo, tetapi juga di seluruh Indonesia.

“Kami berharap ke depan akan ada banyak lagi ayah angkat lainnya yang turut memberi kesempatan Industri Kecil dan Menengah untuk memasok produknya dan menjadi bagian dari supply chain industri otomotif di Indonesia,” ujar Sigit.

Direktur Utama YPTI, Petrus Tedja Hapsoro mengajak para industri untuk saling berkolaborasi dengan berbagai stakeholder. Petrus juga mengajak Industri Kecil dan Menengah yang telah menjadi bagian dari supply chain industri di Indonesia untuk terus komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada customer dengan membenahi teknologi, SDM, informasi dan organisasi yang ada di dalam Industri Kecil dan Menengah tersebut.

Setelah penandatangan kerja sama tersebut, diadakan diskusi dengan tema “Semangat Kolaborasi Memperkuat Global Supply chain Industri Otomotif di Indonesia”. Direktur YPTI Prasetyo Yulianto Paulus salah satu pembicara mengatakan program Ayah Angkat kolaborasi YDBA bersama YPTI ini merupakan program kolaborasi pertama yang dilakukan YPTI.

“Program ini bukan hanya memberikan kesempatan YPTI untuk berbagi ilmu maupun pasar kepada Industri Kecil dan Menengah, tetapi juga memberi manfaat dalam meningkatkan produktivitas bisnis yang dijalankan YPTI,” ujarnya.

Sedangkan, Sarwoko Pemilik CV Kurnia Teknik yang mendapat kesempatan memasarkan produknya ke YPTI serta mendapatkan pembinaan intens dari YDBA maupun YPTI menyampaikan, bahwa program ini sangat bermanfaat bagi Industri Kecil dan Menengah di Solo termasuk CV Kurnia Teknik. Bukan hanya mendapat kesempatan order, Industri Kecil dan Menengah juga mendapat kesempatan meningkatkan kompetensi, terutama dalam menghasilkan produk yang memiliki standar QCD. “Saya berharap kesempatan ini dapat terus terbuka bagi seluruh Industri Kecil dan Menengah di Indonesia, khususnya Industri Kecil dan Menengah di Solo,” ungkapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved