Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Ambisi Saira “Menjual” Merek Lokal

Ambisi Saira “Menjual” Merek Lokal

Saira Nisar

Saira Nisar, Pendiri Aara The Trademark Market dan The Taste Market

Peluang bisnis di industri kreatif sangat prospektif yang nilai pasarnya mencapai triliunan rupiah. Kamar Dagang dan Industri Indonesia memproyeksikan pasar industri kreatif nasional pada 2015 mencapai Rp 900 triliun, atau tumbuh 28,5% dibanding tahun 2014 (Rp 700 triliun). Tak heran, pemerintah membentuk Badan Ekonomi Kreatif guna mendorong industri ini.

Salah satu episentrum industri kreatif nasional berada di Bandung, Jawa Barat. Saira Nisar adalah salah satu penikmat fashionyang mampu menangkap peluang bisnis kreatif di Bandung. Ia adalah pendiri acara The Trademark Market dan The Taste Market.

Kedua acara tersebut rutin diselenggarakan olehnya di Mal Paris van Java (PVJ), Bandung. Pesertanya meliputi produsenfashion dan kuliner lokal. Ini upaya Saira untuk menggali potensi merek lokal melalui serangkaian acara yang digagasnya itu.

Meski tidak punya pengalaman mengelola bisnis EO, Saira sangat percaya diri ketika mengajukan proposal dan mempresentasikannya ke pengelola PVJ pada November 2010. Mal PVJ dipilih Saira karena luas lokasinya dinilai ideal untuk menampung ratusan tenant di areal seluas 1.300 m2. Ia mengusulkan jadwal acaranya 10-13 Februari 2011.

“Ketika mengajukan ide itu, saya sendirian karena belum punya tim dan tidak punya pengalaman menjadi EO. Makanya, saya kaget sekali ketika ide itu disetujui oleh pemilik PVJ,” ia mengungkapkan.

Tak dinyana, acara yang digelar selama empat hari itu dikunjungi 50 ribu orang, meski Saira tidak jorjoran mempromosikannya. “Saya dan pemilik PVJ juga takjub,” ucap perempuan kelahiran Tasikmalaya, 8 April 1985 ini. Trademark Market edisi perdana itu diklaim sebagai pameran merek fashion lokal terbesar yang pertama kali diselenggarakan di Bandung.

Sejak saat itu, animo peserta dan pengunjung semakin tinggi. Tahun 2014, misalnya, Saira menyediakan lahan seluas 2.500 m2 untuk 125 booth fashion dan 12 booth kuliner di PVJ. Pengunjungnya meluber hingga 70 ribu orang. Peserta senang lantaran meraih untung karena dagangannya laris manis.

Saira tidak memungut biaya dari hasil penjualan para peserta Trademark Market. Untuk memudahkan peserta menjual produknya, Saira menyediakan booth untuk disewakan ke peserta acara. Tarif sewanya dibanderol Rp 5-8 juta per unit untuk booth seluas 2 x 3 meter dan 3 x 3 meter. Jika biaya sewa per booth dikalikan 100 penyewa saja, Saira sudah bisa meraup duit Rp 500-800 juta.

Jika Trademark Market digelar dua kali dalam setahun, omset Saira berkisar Rp 1-1,6 miliar dari hasil sewa booth saja. Itu belum menghitung pendapatan dari kerja sama sponsor dan kontrak eksklusif dengan pengusung merek lokal.

Alumni LaSalle College International Jakarta ini menuturkan,Trademark Market tak hanya berdampak positif bagi pemilik merek fashion lokal, tetapi juga mendorong pertumbuhan industri kreatif di Bandung. Trademark Market rutin digelar dua kali dalam setahun. Hingga saat ini, Saira sudah mengadakannya sebanyak 6 kali. Kegiatan ini adalah satu-satunya acara yang mengusung merek fashion lokal dengan konsep tematis.

Setelah menuai reputasi di dalam negeri, Saira menargetkan Trademark Market bisa menarik minat buyer dariluar negeri. “Saya ingin merek-merek lokal Bandung mendunia,” ucap wanita yang bercita-cita menjadi perancang busana ini. Untuk menjaga kualitas acaranya, Saira sangat selektif menyaring pesertanya.

Saira mengklaim, acaranya sudah dikenal oleh warga Singapura dan Malaysia. “Rute penerbangan Air Asia dari Singapura dan Malaysia sudah ada yang langsung ke Bandung. Mereka banyak yang memesan tiket pesawat ke Bandung hanya untuk datang ke acara saya,” ujarnya dengan nada bangga.

Selanjutnya, istri Irsan Ahsen Servia ini memperluas gagasannya dengan menggelar acara kuliner dan seni bertajuk The Taste Market. Ini adalah pameran kuliner khas Sunda dan kontemporer yang dikombinasikan dengan acara seni, desain produk dan interior. Sederet band dan disc jockey menyemarakkan hajatan yang untuk pertama kalinya digelar pada Desember 2013 ini. Taste Market diadakan hanya sekali dalam setahun. Saira berharap Trademark Market dan Taste Market menjadi agenda tahunan di Bandung. Ia ingin mengadakan acara yang lebih besar lagi, menempati area yang lebih luas dibanding acara sebelumnya.

Mengapresiasi kiprah Saira tersebut, Yoris Sebastian, pengamat industri kreatif, mengusulkan Saira Nisar agar mengembangkan kualitas caranya dan terus mencari peserta baru yang potensial. Jadi, Trademark Marketdan Taste Market tak sekadar sebagai platform acara kreatif untuk mengejar nilai penjualan, melainkan bisa pula menghasilkan produk yang inovatif.

Ke depan, Yoris berharap Trademark Market bisa menjadi acara kreatif yang mampu menghasilkan suatu produk. “Contohnya Leonard Theosabrata membuat Indoestri Day yang bisa menjadi tempat untuk belajar produk-produk,” kata Yoris. Ia menyarankan Saira mengembangkan konsep Taste Market dengan mengajak peserta yang produknya dikenal keren melalui pendekatan kurasi.

Reportase: Herning Banirestu

Riset: Sarah Ratna


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved