Editor's Choice

Aqua Group: Berpedoman pada Water Ground Policy

Aqua Group: Berpedoman pada Water Ground Policy

PT Tirta Investama, produsen air minum dalam kemasan merek Aqua memiliki kebijakan lingkungan Water Ground Policy dalam mengelola lingkungan, salah satunya berupa ketaatan pada peraturan yang mengatur mengenai lingkungan hidup yang berlaku.

Apa saja kebijakan lingkungan yang dimiliki dan bagaimana implementasinya? Sonny S. Sukada, Sustainable Development Director PT Tirta Investama mengungkapkannya kepada Gustyanita Pratiwi:

sonny sukada-Aqua

Bagaimana perusahaan Anda merumuskan core business yang digeluti?

Sebenarnya pertanyaan ini saya tidak berkompeten untuk menjawabnya. Tapi jika pertanyaannya diubah menjadi bagaimana perusahaan kami melaksanakan komitmen untuk menjadi green, maka jawabannya akan seperti ini :

AQUA Group memiliki kebijakan lingkungan “Water Ground Policy” yang menjadi pedoman dalam mengelola lingkungan. Salah satu dari kebijakan ini adalah ketaatan pada peraturan yang mengatur mengenai lingkungan yang berlaku.

Kami juga memiliki kebijakan mutu halal dan lingkungan di mana produk yang kita hasilkan haruslah sesuai standar kesehatan, peraturan keamanan pangan yang berlaku baik di Indonesia maupun standar Danone Group.

Sejak 2006, perusahaan mengembangkan model inovatif yang disebut dengan AQUA Lestari, yang telah menjadi payung inisiatif pengembangan sustainable development perusahaan dari hulu sampai ke hilir. AQUA Lestari merupakan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan.

Terkait ikhtiar menjadi green company, apa upaya AQUA dalam hal-hal berikut yang terkait dengan core businessnya :(recources efficiency, eliminating waste, processing material, serta investing in natural resoration)?

Recources Efficiency

Penghematan dan Efisiensi Energi

Seiring dengan produksi yang terus bertambah, penambahan pemakaian energi memang tidak dapat dihindari. Namun, kami terus berupaya melakukan berbagai inisiatif dalam pengurangan dan efisiensi pemakaian energi dalam operasional kami.

Berbagai inisiatif efisiensi energi terus kami lakukan, beberapa di antaranya adalah :

Fix the basic, mengurangi listrik, mengganti penggunaan freon R-22 dengan freon yang lebih ramah lingkungan dan menutup kebocoran pada mesin.

Meningkatkan efisiensi mesin, pemanfaatan kembali output energi yang terbuang, dan mengganti mesin lama dengan mesin baru yang lebih hemat energi.

Penggunaan energi baru terbarukan, seperti penggunaan energi geothermal di pabrik Berastagi dan memperluas penggunaan CNG di pabrik Kebon Candi dan Pandaan.

Eliminating waste

Inovasi kemasan yang ramah lingkungan dan higienis.

Kami terus berupaya untuk membuat inovasi-inovasi kemasan yang ramah lingkungan dengan tetap memastikan sesuai standar keamanan pangan dan higienis.

Pada tahun 2007-2008, AQUA mengembangkan program Lightweighting pada kemasan 240 ml dengan mengurangi kebutuhan material kemasan melalui redesain kemasan.

Tahun 2010, AQUA menggunakan campuran plastik High Density Polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyethylene (LDPE) untuk kemasan AQUA galon dan menggunakan teknologi double injection pada tutup kemasan AQUA Galon. Penerapan teknologi ini juga bertujuan untuk mengurangi pemalsuan (counterfeiting) produk AQUA.

Lalu 2011, AQUA melakukan desain tutup dan teknologi double injection yang telah diterapkan sehingga unit produk AQUA Galon tidak lagi memerlukan seal plastik untuk menjaga kualitas produk. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kemasan. Kami juga melakukan penggantian bahan baku seluruh label pada produk dan kemasan AQUA, dari material jenis plastik Polyvinyl Chloride (PVC) menjadi OPP yang terbuat dari jenis plastik PET yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

Pada 2012, AQUA Group bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk menjajaki peluang pemanfaatan biomaterial sebagai bahan baku kemasan minuman.

AQUA juga menerapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam operasionalnya, sebagai berikut :

Reduce: Di tahun 2005, kami menginisiasi program penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk varian produk. Komponen kemasan ini terdiri dari botol plastik, botol kaca, tutup botol, karton, selotip, kemasan galon, dan ragam lainnya sesuai dengan masing-masing varian dan lini produk. Lightweighting adalah salah satu inisiatif dalam mengurangi pack ratio (rasio material yang digunakan terhadap volume produksi).

Reuse: Galon AQUA merupakan kemasan yang returnable.

Recycle: Pada 1993, AQUA Group menjalankan program AQUA Peduli, bertujuan untuk mengurangi pencemaran tanah akibat sampah kemasan. Di tahun 2009, AQUA juga mengembangkan Program Pemberdayaan Pemulung (Pemulung Empowerment Program-PEP) karena pemulung memiliki peran penting dalam industri ini. Oleh karena itu, melalui PEP, kami bertujuan untuk memberdayakan para pemulung, memperbaiki kesejahteraan mereka dan sekaligus mengurangi dampak lingkungan sampah kemasan.

Berdasarkan hasl riset Institut Teknologi Bandung (ITB), recycle rate AQUA Group sampai tahun 2012 mencapai 90%, dengan rincian sebagai berikut :

Gelas (Cup) 240 ml = 90% didaur ulang

Botol (Bottle) 600 ml = 90% didaur ulang

Mizone 500 ml = 90% didaur ulang

Pengelolaan Limbah yang Efektif

untuk memastikan bahwa limbah yang dihasilkan dari proses produksi tidak mencemari lingkungan dan membahayakan masyarakat sekitar, AQUA Group menerapkan sistem pengelolaan limbah. Kami memisahkan limbah-limbah yang dihasilkan berdasarkan kategori, yaitu material kemasan, limbah domestik lain, limbah B3, atau limbah konstruksi. Limbah-limbah tersebut selanjutnya dikelola dan ditangani secara efektif. Limbah B3 kami kelola sesuai dengan peraturan pemerintah dan izin penyimpanan sementara limbah B3 yang telah kami peroleh. AQUA Group melakukan pengelolaan mulai dari fase penyimpanan sementara, lalu dikirim ke pihak ketiga berizin untuk dikelola lebih lanjut. Kami hanya bermitra dengan pihak ketiga yang memiliki izin pengelolaan limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan berdomisili di Indonesia. Kami tidak mengirim ataupun bekerja sama dengan pengelola limbah di luar wilayah Indonesia.

Setiap pabrik kami dilengkapi dengan fasilitas Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang digunakan untuk menampung dan mengelola air limbah, termasuk air limbah dari proses pencucian dan sanitasi kemasan. Kami memastikan kualitas air limbah di WWTP tidak membahayakan dan berpotensi mencemari lingkungan. Setelah baku mutu air limbah di WWTP telah sesuai dengan peraturan, maka limbah cair tersebut disalurkan ke badan air. Di beberapa lokasi pabrik, AQUA Group sudah melakukan pemanfaatan air limbah sehingga dapat menghemat penggunaan air baku. Selama periode pelaporan, seluruh limbah cair yang disalurkan ke badan eksternal telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan dan perizinan yang dikeluarkan oleh instansi terkait.

Processing Material

dalam pengelolaan sumber daya air, AQUA memiliki kebijakan-kebijakan yang mengedepankan aspek pengelolaan air (water management) serta pelestarian sumber-sumber air (water conservation). Kebijakan AQUA terhadap perlindungan sumber daya air yang dimaksud mencakup : sumber daya air berkelanjutan, pembangunan berkelanjutan, pendekatan sosial dan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Kebijakan perlindungan sumber daya air AQUA didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :

Sesuai dengan kebijakan di atas, AQUA Group mengimplementasikan hal-hal berikut :

5.

Investing in Natural Restoration

Sebagai implementasi dalam mewujudkan Kebijakan Sumber Daya Air, AQUA Group memiliki strategi besar Water Conservation. Strategi ini menjadi panduan perusahaan dalam mengadakan berbagai program dan kegiatan pelestarian air dan lingkungan. Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam pengembangan strategi besarnya meliputi : alam dan lingkungan, sosial ekonomi, pengembangan kelembagaan, pendidikan, dan pembiayaan.

Dalam implementasinya, AQUA Grouup melibatkan para pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan pelestarian di sekitar daerah resapan air dan sumber air dari tindakan perusakan maupun kontaminasi bahan kimia. Karenanya AQUA mengembangkan program biopori,sumur resapan,dan mendorong perilaku organik bagi petani dan masyarakat di sekitar area tersebut.

Apakah perusahaan Anda sudah menghitung ecological footprint yang dihasilkan? Dan apakah perusahaan Anda sudah menghitung berapa banyak aktivitas green yang dilakukan dalam mengurangi emisi yang dibuang?

Danone melakukan penghitungan ecological footprint dengan menggunakan karbon emisi sebagai indikator. Program penurunan jejak karbon dimulai sejak 2008 dengan berbagai cara seperti penghematan energi, pendekatkan supplier ke lokasi,optimasi rute pengiriman, mengganti solar dengan CNG, efisiensi mesin, dll. Sampai dengan akhir 2012, AQUA telah berhasil menurunkan karbon sebesar 20%.

Apakah kelemahan perusahaan Anda dalam upaya menjadi green company? Apa upaya untuk menyempurnakannya?

Peningkatan produksi yang kami lakukan dan rencanakan pasti akan diiringi dengan peningkatan konsumsi energi dan dampak lingkungan yang semakin besar. Hal ini yang menjadi tantangan bagi kami dan karenanya, kami akan selalu membuat inisiatif dan inovasi untuk selalu mengelola dampak lingkungan yang kami hasilkan.(***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved