Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Deden Putra, Pastry Chef Kelas Dunia

Oleh Admin
Deden Putra, Pastry Chef Kelas Dunia

Penampilan Deden Putra, Executive Pastry Chef The Peninsula Hotel New York, dalam acara televisi terkenal di Amerika Serikat, Rachel Ray Show, begitu meyakinkan. Dalam bahasa Inggris yang fasih, ia menjelaskan proses pembuatan Gingerbread House berketinggian 10 kaki hasil karyanya. Penggalan dari acara teve tersebut diunggah pada 2011, sehingga sampai sekarang dapat disaksikan di YouTube. Selain pernah tampil di Rachel Ray Show, Deden juga pernah tampil di NY1 TV Network (AS) dan MetroTV (Indonesia). Cerita tentang dirinya juga pernah dimuat di sejumlah media cetak seperti Angeleno Magazine, LA Times, LA Weekly dan Los Angeles Magazine.

deden putra

Deden Putra, Executive Pastry Chef The Peninsula Hotel New York

Deden adalah salah satu orang Indonesia yang sukses membangun karier di Negeri Abang Sam. Perjalanan kariernya tergolong fantastis. Sebelum menjabat posisi sekarang di The Peninsula Hotel New York, pria yang telah bekerja selama 15 tahun di AS ini pernah menduduki posisi Executive Pastry Chef Jumeirah Essex House New York (2010-12) dan Executive Pastry Chef Beverly Wilshire Beverly Hills A Four Seasons Hotel (2008-10). Ketika bekerja di Beverly Hills, ia pernah melayani Presiden AS plus sejumlah bintang film dan teve terkenal seperti Brad Pitt, Julia Robert dan Oprah Winfrey. The Peninsula New York dikenal sebagai salah satu hotel mewah di jantung Manhattan. Hotel ini mendapat predikat AAA Five Diamond Award selama 13 tahun berturut-turut. Tak mengherankan, hotel ini dinobatkan sebagai salah satu hotel terbaik di dunia oleh Travel & Leisure Magazine.

deden putra2

~~

Sebagai Executive Pastry Chef di luxury hotel, tempat di mana semua selebritas datang, saya selalu terlibat dalam persiapan pesta-pesta mereka,” ujar Deden. Pesta-pesta itu antara lain film premiers, program TV shows Wrap Parties, ajang red carpet, dan award seasons. Dalam posisi tersebut ia mengelola dan mengoordinasikan semua aspek yang berkaitan dengan pastry dan baking operation. Ia juga mengawasi dan mengoordinasikan produksi makanan penutup plus membina enam karyawan pembuat roti. Ia juga yang membuat konsep, desain, resep dan tim produksinya.

Kecintaan Deden pada dunia kuliner, terutama pastry art, berawal saat ia mengikuti sekolah kuliner di sebuah universitas. Di sanalah ia mengaku bisa membuat croissant pertama. Saat itu ia sudah berpikir untuk berkarier di bidang ini. Namun jauh sebelumnya, sejak kecil ia memang senang memasak dengan ibunya di dapur. “Jadi, saya tumbuh bersama bakat itu. Saya tidak tahu bila suatu saat hal itu akan menjadi passion saya,” ujar lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung atau NHI Bandung pada 1994 ini. Kepandaiannya memasak membuatnya mendapat beasiswa dari Swensen LTD untuk studi di Singapura. Di sana ia belajar bidang manajemen restoran serta pembuatan pastry dan bakery. Di Singapura pula, ia mendapat pekerjaan pertamanya hingga kemudian hijrah ke Los Angeles pada 1998. Di LA, ia mengambil kursus/pelatihan dari beberapa peraih penghargaan di bidang memasak dan membuat kue. Bahkan, sampai sekarang ia mengaku terus meluangkan waktu ikut kelas memasak agar bisa memperbarui pengetahuan dan memahami trennya.

Keunggulan penyandang gelar juara dalam ajang Chocolate de Vine 2007 Competition “Most Decadent Dessert” di Santa Barbara ini adalah pada hal revitalisasi classic dessert. “Saya bereksperimen dengan mengontraskan tekstur, temperatur dan bahan-bahan tak terduga untuk menemukan sensasi rasa baru,” ujar pria yang mengaku sejak kecil tertarik pada ilmu pengetahuan dan seni ini.

Lalu, apa rencana lelaki berusia 40-an tahun ini? Ternyata, ia ingin pulang ke Tanah Air. “I am beginning to look for investors now,” ujarnya. Di Indonesia, ia berencana bisa memiliki produk dan toko dengan brand-nya sendiri. (*)

Yuyun Manopol & Sigit A. Nugroho


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved