Editor's Choice Technology

Dell Mengarap Pasar Big Data Sejak Awal

Dell Mengarap Pasar Big Data Sejak Awal

Dell memosisikan diri sebagai penyedia solusi end to end solution provider, di mana solusi yang ditawarkan mulai dari laptop (hardware) sampai solusi data center, software yang mendukung big data. Dell berkomitmen memberikan berbagai solusi terbaik di kelasnya untuk membantu konsumen mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi big data ini.

Apa saja keunggulan solusi Dell dalam layanan big data? Erwin Yusran, Country Business Manager Entreprise Solutions Group Dell Indonesia, memaparkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online:

Erwin Yusran, Country Business Manager Entreprise Solutions Group Dell Indonesia

Erwin Yusran, Country Business Manager Entreprise Solutions Group Dell Indonesia

Bagaimana kesadaran korporasi tentang pemanfaatan teknologi big data?

Di Indonesia, secara umum adopsi teknologi big data masih di tahap awal atau infancy. Dari sisi awerness atau kesadaran, perusahaan di Indonesia terhadap teknologi tersebut sudah ada, namun kami melihat implementasinya masih sangat rendah bila dibandingkan dengan potensi pasar yang ada, terlebih melihat kebutuhan akan big data yang terus meningkat.

Industri mana saja yang sudah mature untuk menggunakan big data?

Berdasarkan hasil survei Dell’s Global Techonology Adoption Index (GTAI), segmen industri yang menunjukkan potensi dan kebutuhan besar akan adopsi big data adalah industri perbankan dan keuangan, layanan kesehatan, telekomunikasi. Industri pertambangan serta perminyakan dan gas juga menunjukkan potensi big data yang cukup besar.

Bagaimana pengamatan Dell tentang pemanfaatan big data pada institusi pemerintahan?

Potensi pemanfaatan big data di sektor pemerintahan sangat besar, mengingat teknologi ini dapat memberikan berbagai informasi dan insight dari hal-hal yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Misalnya, membantu pemerintah memetakan dan menganalisis daerah yang memiliki potensi bencana alam, potensi hotspot untuk analisa kabut asap, dan membantu pengaturan lalu-lintas untuk mengurai kemacetan melalui adaptable traffic control management. Jadi, ceruk pasar baik di korporat maupun pemerintahan masih sangat besar.

Lalu, peluang yang ingin ditangkap Dell seperti apa?

Kami memosisikan diri sebagai penyedia solusi end to end solution provider di mana solusi kami mulai dari laptop (hardware) sampai solusi data center, software yang mendukung big data.

Kami berkomitmen memberikan berbagai solusi terbaik dikelasnya untuk membantu konsumen mengadopsi dan mengimplementasikan teknologi big data ini. Keunggulan Dell terletak pada solusi kami yang berdasarkan arsitektur terbuka (open solution) sehingga dalam memenuhi kebutuhan big data tersebut. Kami dapat bekerjasama dengan beberapa mitra terkemuka seperti Hadoop, Cloudera, Intel, dsb.

Dell-Yusran2

Jadi, siapa target pasar Dell Indonesia?

Sudah banyak pelanggan yang menggunakan solusi Dell dari berbagai sektor. Yang terbesar adalah industri keuangan, telekomunikasi, ritel dan pemerintah.

Kapan tepatnya Dell Indonesia menggarap pasar big data beserta solusinya?

Michael Dell, CEO dan pendiri Dell, sejak tahun 2012 telah menegaskan posisi Dell sebagai end-to-end solution provider. Jadi bisa dibilang Dell telah memfokuskan diri untuk menggarap dan mengembangkan pasar big data sejak awal istilah itu muncul. Fokus kami juga semakin dipertegas dengan sejumlah akuisisi yang kami lakukan atas beberapa perusahaan di segmen security, data management, storage, dan networking dengan total investasi mencapai kurang lebih US$ 13 miliar.

Tranformasi Dell dari perusahaan publicity listed company ke perusahaan private, membuat kami bisa lebih memusatkan perhatian serta sumber daya kami ke pengembangan produk baru serta menggarap tren industri yang muncul di mana salah satunya big data.

Untuk segmen pemerintahan, seperti apa dukungan atau produk/solusi yang ditawarkan?

Kami bekerja sama dengan lembaga pemerintah untuk meningkatkan awareness akan big data di lembaga-lembaga pemerintahan dan membantu sharing informasi dan pengetahuan antara lembaga-lembaga pemerintahan.

Apa nama teknologi atau sistemnya?

Masing-masing kementrian atau pemerintahan mempunyai teknologi dan istilahnya sendiri. Kami hanya meng-empower teknologi untuk membantu mendeteksi suatu analisis/masalah. Kami telah bekerjasama dengan beberapa pemerintah.

Apakah mencoba menjadi mitra pemerintah dalam hal BPJS, atau proyek lainnya?

Tentunya itu akan menjadi suatu hal yang sangat menarik. Dell memang tidak spesifik bekerja dengan BPJS, tetapi kami tertarik untuk membantu program pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan big data.

Kalau untuk industri telekomukasi, apa yang ditawarkan?

Misalnya, me-leverage sesuatu yang nama “location based advertising” dengan cara segmentasi serta tracking di mana dalam bentuk “sms blash”. Singkatnya, solusi akan mempermudah segmented advertising yang sesuai dengan target pasar. Misalnya, sms blash yang berhubungan dengan mobil mewah untuk pasar kalangan ke atas, dll.

Bagaimana di sektor perbankan dan keungan, apa yang Dell tawarkan?

Untuk industri keuangan, kami memberikan solusi infrastruktur, information & data discovery, serta kami juga bekerja sama dengan vendor penyedia solusi lainnya untuk dapat memberikan solusi yang terbaik untuk pelanggan Dell yang membutuhkan solusi big data yang berbasis open architecture dan total value terbaik.

Teknologi (big data) terbaru apa yang dihadirkan buat klien?

Portopolio produk Dell yang dirancang khusus untuk infrastruktur big data dan High Perfomance Computing (HPC) di antaranya adalah PowerEdge C Series, di mana model terbaru PowerEdge C4130 memiliki kemampuan meng-utilisasi Graphic Processing Unit (GPU) untuk membantu mendorong kinerja komputasi server.

Baru-baru ini Dell juga meluncurkan solusi infrastruktur terkonvergensi terbaru, FX2, di mana kemampuan server, storage dan network digabungkan ke dalam single box converged infrastructure. Teknologi converged infrastructure ini menurut kami dapat membantu entitas pengguna memaksimalkan investasi IT secara jangka panjang.

Kemudian dari sisi Dell Software, kami juga menyediakan Toad Business Intelligence Suite, yang memungkinkan kemudahan dalam akses, persiapan, analisis, dan berbagai data dari bermacam-macam sumber. Bagian dari Toad Business Intellegence Suite adalah Toad Data Point (akses dan integrasikan seluruh data dengan mudah, mengotomatisasi pelaporan, dan berbagai analitik dengan tim), Toad Decision Point (memberdayakan pengguna bisnis dengan alat penemu data yang menyederhanakan pengelolaan dan visualisasi data), Toad Intellegence Central (meningkatkan kolaborasi dan berbagai data dengan lebih dari satu tim).

Kalau boleh mengklaim, apa keunggulan produk/layanan yang ditawarkan dari Dell dari sisi big data?

Unique value Dell terletak pada kemampuan kami memberikan jawaban yang komprehensif dan menyeluruh terhadap kebutuhan big data tanpa ada vendor lock-in. Selain itu, solusi kami juga sifatnya scalable, yang artinya dapat memproteksi pengguna atau klien dari hal yang kami sebut sebagai completely rip and replace techonology, di mana pengguna harus melakukan perombakan signifikan infrastruktur ICT mereka dikemudian hari.

Dari semua layanan Dell a-z, berapa besar kontribusi big data untuk perusahaan?

Kami tidak bisa memecah berapa prosentase kontribusi big data untuk perusahaan karena kami adalah end-to-end provider solution. Namun yang pasti, menurut data dari IDC, pasar teknologi big data akan tumbuh sebesar 26,4% CAGR ke kisaran US$ 41,5 miliar di tahun 2018 atau kurang lebih 6 kali lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ICT market global, dengan porsi belanja infrastruktur akan kurang lebih sebesar 40%-an dari keseluruhannya. Artinya, peluang bagi Dell dalam menawarkan produk atau solusi layanan big data akan sangat besar.

Bagaimana Dell melihat peluang tingginya investasi teknologi khususnya big data di small medium business (SMB)?

Di pasar ICT, potensi pertumbuhan terbesar adalah dari segmen SB/MB: segmen ini memiliki kebutuhan khusus dan kriteria pemilihan yang tentu saja berbeda dengan segmen yang lainnya seperti large corporate, pemerintahan, dll, dan kami telah menyiapkan strategi khusus untuk meraih pasar di segmen ini. Selain itu, kami juga melihat khususnya ini, adopsi public cloud akan relatif lebih besar dibandingkan segmen lainnya karena pertimbangan efisiensi dan juga didukung dengan kualitas yang meningkat dari waktu ke waktu.

Berapa range harga layanan yang ditawarkan Dell?

Untuk range harga, tentu saja kami sesuaikan dengan kebutuhan para konsumen. Strategi kami adalah dengan memberikan lebih banyak penawaran lini produk/solusi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing segmen, karena fokus dan value yang kami harapkan oleh segmen-segmen tersebut juga berbeda. Kami punya banyak product line-up yang dapat menyesuaikan kebutuhan pelanggan. Dan yang selalu kami sarankan ke pelanggan adalah tidak harus memulai dengan sistem yang besar di mana biaya investasi awal pastinya akan besar. Jadi, harus memastikan sistemnya dapat di scale-up sesuai dengan kebutuhan.

Pencapaian bisnis end-to-end solution Dell seperti apa?

Satu tahun lalu Dell kembali menjadi perusahaan privat. Sisi baik dari transformasi ini adalah Dell tidak lagi “dikejar” oleh quarterly financial report, sehingga resource dan fokus bisa ditempatkan untuk pengembangan produk-produk yang bisa lebih memberikan value bagi konsumen Dell. Ditambah lagi, sejak tahun 2011 kami banyak sekali melakukan akuisisi terhadap berbagai perusahaan TI di berbagai sektor, untuk memperkaya portopolio Dell. Kurang lebih investasi total sekitar US$ 13 miliar dalam kurun waktu 2012-2014.

Sekarang yang kami lakukan adalah semacam reformasi dan mengintegrasikan aset dan resource dari akuisisi-akuisisi tersebut untuk menghasilkan produk inovatif bagi konsumen.

Contoh konkretnya?

Dell adalah penyedia storage nomor satu sepanjang semester pertama tahun 2014, berdasarkan total terabytes terjual untuk storage internal dan eksternal, menurut data dari IDC.

Dell mempertahankan pangsa pasar terbesar nomor dua di pasar global dan pangsa pasar terbesar di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) untuk penjualan server x86, menurut IDC. Data IDC juga menunjukkan selama dua kuartal berturut-turut, Dell menjadi satu-satunya vendor besar yang mencatat pertumbuhan tahun per tahun untuk penjualan server blade dan rack.

Tantangan yang dirasakan Dell sejak mulai menggarap big data apa saja?

Kami melihat ada tiga barrier utama dalam adopsi atau pemanfaatan big data terutama di Indonesia, antara lain, besarnya investasi infrastruktur hardware dan software yang dibutuhkan untuk membangun dan memulai adopsi big data, sumber daya manusia, baik dari segi keahlian atau resource yang masih jarang serta biaya outsourcing/professional services dari analis dan operasional, terakhir faktor keamanan data atau informasi security berkaitan dengan metode pengamanan data serta hasil pemprosesnya. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved