Editor's Choice Youngster Inc. Entrepreneur

Denny Santoso Gabungkan Sosial Media dan Kecantikan

Denny Santoso Gabungkan Sosial Media dan Kecantikan

Menggabungkan sosial media dan kecantikan adalah dua hal yang dihadirkan technopreneur asli Malang, Jawa Timur, Denny Santoso. Jika sebelumnya pria kelahiran 28 Mei 1978 ini sudah sukses dengan portal DuniaFitnes.com, kini dia mengajak tiga rekannya, Zivanna Letisha Siregar, Sanny Gaddafi dan Romeo Reijman, untuk membuat Beutiplan.com.

Denny SantosoBeautiplan merupakan sosial media yang diciptakan untuk para beauty enthusiast di Indonesia seperti make-up artist, nail artist dan hair stylist. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang media sosial baru Beutiplan.com, berikut wawancara SWA Online dengan pria kelahiran 28 Mei 1978 ini.

Bisa dijelaskan, apa itu Beutiplan?

Beautiplan adalah sebuah perusahaan startup yang didirikan pada bulan Februari 2013 oleh saya bersama Zivanna Letisha Siregar, Sanny Gaddafi dan Romeo Reijman. Beautiplan merupakan sosial media yang diciptakan sebagai wadah para beauty enthusiast untuk menampilkan hasil karya mereka dan juga berperan sebagai social commerce site untuk produk kecantikan, me-review produk kecantikan dan wadah untuk berbagi tips kecantikan dan make-up tutorial. Saat ini Beautiplan sudah memiliki ribuan member yang terdiri dari make-up artist, nail artist dan hair stylist.

Ide awalnya seperti apa? Kapan mulai berpikir membangun ini?

Idenya baru muncul di Januari 2013. Awalnya saya dari dunia fitnes dan merupakan founder dari DuniaFitnes.com yang membernya kini sudah 115 ribu. Fitnes bagian dari kesehatan. Kesehatan juga termasuk macam-macam, ada makanan, kulit-anti aging, dan kecantikan.

Saya tidak ingin membuat portal yang satu arah, saya ingin melibatkan ahli-ahlinyanya yaitu make-up artist, nail artist dan hair stylist. Selama ini yang diekspos cuma hasilnya (modelnya), tapi pencipta karyanya jarang disorot, jadi saya ingin Beutiplan ini bisa menjadi semacam portfolio buat mereka, membantu mereka supaya bisa terkenal.

Disamping itu ide ini juga berangkat dari saya melihat perempuan zaman sekarang lebih aktif di luar dan mereka ingin lebih cantik dan percaya diri dengan bantuin make-up. Untuk orang yang tidak punya banyak waktu dan uang untuk mencoba-coba produk, maka kami berupaya memberi solusi, referensi produk mana yang cocok.

Kecantikan sangat erat hubungannya dengan fashion, tidak dikembangkan ke arah sana?

Mungkin bisa, cuma hanya di artikel saja. Tidak akan mengubah beutiplan ini akan menjadi media sosial fashion.

Berapa jumlah member-nya?

Sejak awal dibuat yakni Februari 2013 hingga hari ini (9/10) sudah ada 2000-an, database 6 ribuan, visitor per hari rata-rata 2 ribuan.

Target pasar siapa saja?

Pertama kami ingin menjaring usia 16-40 yang punya minat besar di bidang kecantikan, kedua adalah blogger kecantikan. Member kami ada yang dari sekolah-sekolah kecantikan seperti Puspita Martha.

Keuntungan yang ditawarkan buat member media sosial ini apa?

Make-up artis, nail artis, hair styles bisa terkenal melalui media sosial ini karena ini bisa dijadikan sebagai media promosi. Selain itu bisa belajar, melalui sharing pengalaman tentang kecantikan, ada artikel, before after, tips trick, review product, hingga bisa belanja produk kecantikan.

Bagaimana cara gabung untuk jadi member?

Sangat mudah, tinggal masuk www.beautyplan.com dan ikuti langlah-langkahnya, atau buka FB dan klik beautyplan.com. Ada VIP member bagi yang rajin menguplod/mereview product.

Beutiplan mengambil untungnya dari mana?

Dari member brand, avilian dari e-commrece dan campange brand. Untuk review produk dari member yang merupakan user dari sebuah brand, semua kami gratiskan. Biasanya user ingin tahu brand yang dia pakai sedang ada produk terbaru apa. Nah, brand bayarnya saat mereka ingin memberikan up date ke user. Misalkan si brand mengeluarkan mascara baru, supaya brand ini bisa memberikan up date ke member maka kami kenakan membership berbayar ke brand yang bersangkutan. Jadi tertarget karena yang diiklankan adalah user yang sudah pakai.

Kalau di Facebook, contohnya saja brand bikin fan page, number likes itu bayar. Kalau gak bayar lama banget menaikkan likes, biasanya pake iklan. Kemudian kalau posting status yang melihat 1-2%, misalkan fansnya 100 ribu paling yang lihat 2 ribu. Kalau mau dilihat lebih banyak orang harus pakai promoted post, tapi tetap saja itu tidak terget. Kalau kami lebih tertarget.

Selain itu untung kami dari e-commerce, bentuknya misalkan ada foto menggunakan produk A, kemudian bisa di klik masuk ke halaman produk review lalu bisa klik buy dan langsung masuk ke site patner-patner kami dan kami dapat bagian dari situ.

Keuntungan lainnnya dari brand campanye, misalkan ada brand yang ingin ekspos, bentuknya seperti editorial, kontes, masuk di slider utama.

Brand patnernya siapa saja? Total sudah berapa brand?

Banyak sekali, ada sekitar 100 brand. Ada brand lokal dan luar negeri, seperti dari Jepang dan Korea.

Ke depan Beutiplan mau dikembangkan seperti apa lagi?

Awal tahun depan kami akan merilis konten video dan aplikasi mobile di iOS. Saat ini aplikasi yang tersedia baru untuk Android.

Kemudian kami ingin melengkapi data base. Jika sudah lengkap, rencananya kalau saat ini ada foto bisa di tag produk, ke depannya dibalik. Ada produk, kemudian bisa jadi kayak apa sih hasilnya? Misalkan ada orang beli produk mascara, dia hanya tau memakainya satu cara saja, padahal orang lain bisa menggunakannya dengan berbagai cara. Karena brand tidak ada yang menjelaskan produk yang mereka jual bisa untuk cara seperti apa saja. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved