Editor's Choice Youngster Inc. Entrepreneur

Errin Ugaru, Mengalir di Bisnis Mode

Errin Ugaru, Mengalir di Bisnis Mode

Hobi belanja tak selalu buruk. Tengoklah apa yang terjadi pada Errin Ugaru. Hobinya belanja telah memunculkan ide-ide bisnis baginya sehingga akhirnya dia pun menjadi perancang dan wirausaha sukses di bidang busana muslim. Busana muslimah yang dilabelinya Errin Ugaru — Ugaru singkatan dari “Urang (orang) Garut” mendapat sambutan pasar. Di kalangan pencinta mode Indonesia, rancangan Errin dikenal khas dengan bahan kulit kambing dan aksesori turban berwarna elektrik.

Errin Ugaru

~~

Errin terjun ke dunia bisnis sejak 15 tahun lalu. Awalnya, kelahiran 21 Agustus 1980 ini membuka distro — saat ini usaha distro masih berjalan. Dari situ dia mulai belajar mendesain baju distro. Dia juga sempat menjual baju impor. Errin baru aktif mendesain baju muslim dalam dua tahun terakhir. “Ini bukan cita-cita, saya mengalir saja,” kata cucu pedagang dodol Garut ini.

Hobi belanja menjadi awalnya. Errin membuat desain busana muslim karena tidak puas dengan produk yang dibelinya. “Cari-cari baju yang tidak stuck di pinggul, kok ternyata susah, lalu saya bikin sendiri. Lama-lama koleksi saya banyak dan orang-orang suka. Dari situ saya memulai produksi untuk dijual. Lalu, datang banyak tawaran peragaan busana, khususnya di Bandung, saya lalu juga banyak ikut,” papar perempuan yang sering ikut show dan meng-endorse artis ini — baru-baru ini meng-endorse Fatin Shidqia di X-Factor sebanyak lima kali.

Saat ini, untuk pembeli menengah-bawah, Errin menyediakan merek InternalbyErrin, dijual di kisaran harga Rp 150.000-300.000. Sementara untuk menengah-atas, produknya menggunakan label ErrinUgaru, dijual di harga Rp 450.000-1.500.000. Dalam sebulan, biasanya dia mengeluarkan dua model busana baru. “Rancangan saya androgini. Siluetnya ramping dengan warna colourful sehingga orang punya banyak pilihan,” kata Errin seraya menyebut dirinya fokus di busana muslimah.

Errin juga membuat koleksi busana berbahan kulit kambing untuk pemesan khusus. “Saya ambil kulit anak kambing sebagai bahan, kemudian mengaplikasikannya dengan bahan lain yang kulturnya sama. Karena dikombinasi, harganya Rp 3-4 juta,” ujar anggota Ikatan Perancang Busana Muslim (IPBM) yang biasa mendesain jaket, coat dan blazer ini.

Iva Latifah, Ketua Umum IPBM, melihat Errin sebagai perancang muda yang inovatif. “Meski masih muda, dia sudah punya gebrakan,” kata Iva seraya menyebut Errin punya talenta untuk jadi desainer. “Konsumennya banyak. Dia baru muncul di asosiasi, tetapi langsung menonjol,” lanjutnya. Salah satu ciri khas rancangan Errin adalah pada kacamata dan turbannya.

Errin sendiri tampaknya makin lapar prestasi. Saat ini produk karyanya sudah tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di kota-kota luar Jawa seperti Banjarmasin, Samarinda, Surabaya, Makassar dan Batam. “Namun, penjualan kami 80% dari online,” ujarnya seraya menunjukkan situsnya, www.errinugaru.com. Dia juga menggandeng reseller dan rajin ikut pameran. Pasalnya, selain berpromosi, di pameran dia bisa sekaligus melakukan penjualan. Biasanya dalam ajang pameran Errin bisa mendapatkan Rp 60-70 juta per hari .(*)

Sudarmadi dan Rosa Sekar Mangalandum


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved