Editor's Choice Next Gen

Generasi Kedua Intrafood Orbitkan Jahe ke Mancanegara

Michael Na

Michael Na

Ketika Na Sing Hie mendirikan PT Intrafood, yang memproduksi minuman jahe instan, di Solo, banyak yang mencibirkan bibir. Indonesia adalah negara tropis dengan suhu udara yang panas, kok malah membuat produk yang sifatnya menghangatkan badan? Begitu kira-kira cibiran mereka. Akan tetapi, Pak Hie – panggilan akrab Na Sing Hie – tak peduli. Ia benar-benar membangun Intrafood dari nol dan berhasil. Produknya Jahe Wangi, Beras Kencur, Serbat Wangi, dan Jahe Kopi terbukti digandrungi pasar.

Orang tidak mengira, ketika musim hujan tiba, udara terasa dingin menusuk tulang. Saat itulah terasa nikmatnya menyeruput Jahe Wangi yang hangat dan menyegarkan badan, bahkan bisa mengusir masuk angin. Hanya dua dekade Pak Hie mengibarkan Intrafood, karena pada 2004, dia wafat. Bisnisnya pun kemudian dilanjutkan oleh istrinya, hingga tahun 2010, ketika anak sulungnya Michael Na, pulang setelah menyelesaikan studinya di Jurusan Mekanik Enjiniring Virginia Tech University, Amerika Serikat.

Di bawah generasi kedua, Intrafood makin berkibar. Selain produknya sudah tersebar ke seluruh Indonesia, pasar ekspor pun mulai didobrak dengan diluncurkannya produk baru yang khusus untuk menggarap pasar global: Singabera (bahasa Sansekerta yang artinya jahe). Singabera diluncurkan pada 2012.

Apa bedanya Singabera dengan Jahe Wangi? Hal itu diawali dengan obsesinya untuk membuat produk Indonesia bisa eksis di bisnis ritel mancanegara. Memang, selama ini sudah ada produk makanan dan minuman Indonesia yang dijajakan di supermarket Amerika Serikat, tetapi terbatas di supermarket yang menjual makanan Asia. Padahal, Michael berharap ada produk Indonesia yang dijual di gerai supermarket mainstream di luar negeri, bukan cuma di “toko Asia”.

Untuk mewujudkan mimpinya itu, Michael harus menyesuaikan produknya dengan selera orang di mancanegara. “Di sini suka minuman manis, di luar negeri mereka justru menghindari mengonsumsi makanan minuman yang manis (mengandung gula),” tutur Micahel. Selera mereka ternyata lebih suka pada citarasa seperti cinnamon, lemongrass. Jadi, Singabera pun disesuaikan dengan selera asing. “Bukan malah ekspor produk seperti Secang, wedang jahe yang Indonesia banget,” ia menambahkan.

Kini Singabera mampu menerobos ke pasar India, Australia, Jepang, AS, Kanada, Belgia dan Belanda. Dari pabriknya di Solo, Intrafood mampu memproduksi 10 ton per bulan, terdiri dari Jahe Wangi, Beras Kencur, Serbat Wangi, Kopi Jahe, dan Singabera. Khusus untuk Jahe Wangi, yang menjadi tulang punggung bisnis Intrafood di pasar domestik, produksinya sekitar 1.000 karton per hari. Satu karton isi 24 dus dan satu dus isi 5-10 sachet. “Nanti akan lebih banyak lagi yang kami rambah, ada kayu manis, kunyit, asam, banyak lagi. Kekayaan rempah Indonesia masih banyak yang belum digarap,” ujar Steven Na, adik Michael yang menjabat Direktur Pemasaran Intrafood.

Warisan yang ditinggalkan ayahnya dan meresap dalam sanubari generasi kedua adalah keberanian mengambil risiko dan inovasi. Ayahnya berani menjadi pelopor produk minuman jahe instan dan sukses. Maka, semangat itu pula yang dirawat dan dikembangkan. “Beliau juga selalu menekankan agar kami selalu membuat sesuatu yang punya dampak positif bagi lingkungan sekitar, bukan hanya bagi manusia, melainkan juga tanah, air, dan lingkungan kita,” ungkap Steven.

Dengan semangat warisan generasi pertama itulah, Steven langsung menerapkan sistem manajemen bertaraf internasional, ISO 9001. Dengan meraih sertifikat ISO 9001, ada kemudahan dalam menerobos ke pasar ekspor. “Konsumen jauh lebih percaya dengan perusahaan yang sudah bersertifikat internasional daripada yang belum. Dari sisi keamanan produk kita sendiri jadi jauh lebih tinggi dari sebelumnya, karena semua proses terdokumentasi dengan baik,” tutur Steven.

Mereka juga membelanjakan uangnya untuk memodernisasi mesin produksinya. Selain itu, sistem TI-nya pun di-upgrade. Salah satu divisi yang dipoles dengan sistem TI terkini adalah hubungan pelanggan dengan menggunakan SKA, software customer relationship management. Maka, di tangan generasi kedua, Intrafood semakin mengukuhkan diri sebagai produsen minuman jahe instan terbesar di negeri ini.

Didin Abidin Masud & Fardil Khalidi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved