Editor's Choice Entrepreneur

Ini Cara Pemerintah Dorong Tumbuhnya Wirausaha Baru

Ini Cara Pemerintah Dorong Tumbuhnya Wirausaha Baru

Ini saat yang tepat untuk memulai usaha. Jangan takut gagal, yang penting mau terus berinovasi agar produk yang dihasilkan laku terjual. Soal pembiayaan, jangan takut. Pemerintah kini siap mencurahkan lebih banyak energinya untuk mendorong tumbuhnya wirausaha baru di Tanah Air. Banyak anak muda atau lulusan baru ragu untuk memulai bisnis.

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-bank OJK (Foto: iST)

Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-bank OJK (Foto: iST)

Modal menjadi kendala utamanya. Pemerintah pun mengakui kalau para pengusaha pemula (startup company) kesulitan memperoleh pendanaan. Untuk itulah, pemerintah siap merevitalisasi perusahaan modal ventura, yakni perusahaan yang tugas utamanya adalah menyalurkan pembiayaan untuk mereka yang baru merintis usaha.

Bagaimana caranya? Otoritas Jasa Keuangan tengah menyiapkan Venture Fund (dana untuk penguatan modal perusahaan modal ventura). Modal juga menjadi kendala pertumbuhan modal ventura tak sepesat tetangganya seperti perusahan asuransi, pembiayaan, dan bahkan perbankan Indonesia. Dengan skema penyertaan modal sementara (temporary equity participation), sesungguhnya modal ventura membutuhkan dana-dana jangka panjang.

“Sulit bagi perusahaan modal ventura untuk mencari pinjaman dari bank untuk kemudian dipakai untuk membantu pembiayaan perusahaan pemula. Bagaimana mungkin perusahaan yang baru dirintis sudah bisa menghasilkan dalam waktu 1-2 tahun. Setidaknya, membutuhkan waktu sekitar 5 tahun agar bisnis baru yang dikembangkan mulai menghasilkan,” kata Firdaus Djaelani, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-bank OJK di Jakarta, Senin (27/4).

Nantinya, Venture Fund akan berisi dana-dana jangka panjang yang berbiaya murah. Pemerintah akan mengupayakan pinjaman lunak (soft loan) dari lembaga keuangan asing seperti dari Jepang, Australia, dan Amerika Serikat. Dengan begitu, dana itu bisa disalurkan untuk membiayai para pengusaha pemula di Indonesia.

Selain dari skema pinjaman lunak, lanjut dia, pemerintah juga akan mendorong para investor insitutional untuk menempatkan dana kelolaannya di Venture Fund. Tentu saja penempatan dana ini tidak gratis, dengan kata lain, ada hasil pengembalian untuk setiap rupiah investasi yang ditanamkan. Pola ini telah berkembang di banyak negara seperti Jepang, Australia, dan Amerika. Tak heran, banyak wirausaha muda bisa tumbuh dan berkembang bagus di sana.

“Dana kelolaan asuransi dan dana pensiun, nature-nya adalah dana jangka panjang. Sangat untuk modal ventura yang khittah-nya adalah mendukung tumbuh kembang wirausaha baru di Indonesia. Setelah bisnis klien mereka tumbuh besar, baru mereka bisa melepaskan equity participation mereka dengan menjualnya ke investor lain atau kepada publik,” kata Firdaus.

Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Finansial Kadin Indonesia Rosan Roeslani menambahkan, persentase wirausaha baru di Indonesia hanya 1,64% dari total jumlah penduduk sekitar 250 juta, jauh lebih kecil dari nilai standar internasional sebesar 2%. Kalau dilihat dari pengusaha yang masih fokus pada inovasi dalam produksinya, angkanya di Indonesia lebih kecil lagi, yakni hanya 0,3%. “Angka itu jauh tertinggal dari Malaysia sebesar 2,1%, Korea Selatan 4,1%, Thailand 4%, China dan Jepang 10%, dan Amerika Serikat 12%,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved