CEO Interview Editor's Choice

Jacqueline Michelle Sampoerna: PSF Bertransformasi dari Yayasan Filantropi ke Bisnis Sosial

Jacqueline Michelle Sampoerna: PSF Bertransformasi dari Yayasan Filantropi ke Bisnis Sosial

Putera Sampoerna Foundation (PSF) telah berkembang, dari pemberi beasiswa pendidikan (filantropi) hingga menjadi institusi bisnis sosial. Berbagai program dijalankan oleh yayasan yang didirikan oleh keluarga Putera Sampoerna ini untuk memberdayakan masyarakat, baik di bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan, entrepreneurship, hingga bantuan kemanusiaan. Untuk mengetahui sepak terjang PSF, berikut jawaban tertulisn Jacqueline Michelle Sampoerna, Ketua Dewan Pengawas Putera Sampoerna Foundation, atas pertanyaan yang diajukan wartawan SWA, Rangga Wiraspati.

Awalnya Anda hanya meneruskan misi Ayah Anda untuk berkontribusi di bidang pendidikan. Namun pada akhirnya, tanggung jawab tersebut berubah menjadi passion Anda. Mengapa Anda sangat peduli untuk membantu menanggulangi masalah sosial ini?

Jacqueline Michelle Sampoerna

Jacqueline Michelle Sampoerna

Ayah saya selalu percaya bahwa pendidikan berperan sangat penting dalam menciptakan pemimpin masa depan yang mampu menjajarkan Indonesia dengan negara-negara maju. Sejak saya dan adik-adik saya masih kecil, ayah saya selalu menanamkan bahwa kami memiliki kewajiban untuk memberikan kontribusi kembali kepada negara ini yang telah sangat baik kepada kami.

Saat mulai menjalankan institusi ini, saya sadar bahwa ternyata masih banyak anak Indonesia yang putus sekolah dan tidak mampu melanjutkan pendidikan mereka karena masalah finansial. Hal inilah yang mendasari kami dalam mendirikan Sampoerna Academy (kini Akademi Siswa Bangsa Internasional), yakni SMA bertaraf internasional dan berasrama yang didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak dari keluarga prasejahtera untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas. Seiring dengan berlalunya waktu, kami menyadari bahwa permasalahan pendidikan di Indonesia tidak melulu mengenai anak-anak yang putus sekolah. Namun, juga terdapat kebutuhan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas guru, serta fasilitas dan manajemen sekolah. Kami juga menyadari bahwa pemerintah tidak dapat bekerja sendirian untuk mengatasi masalah-masalah ini. Pemerintah memerlukan bantuan dari pihak lain. Tujuan jangka panjang dari Putera Sampoerna Foundation adalah untuk menciptakan pemimpin masa depan Indonesia yang berbobot. Pemimpin yang bermoral, mampu menjawab tantangan global, dan berkontribusi kepada masyarakat dan negara. Tentu saja hal ini hanya bisa dicapai dengan membuka akses pendidikan yang berkualitas seluas-luasnya kepada para siswa, termasuk, membantu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.

PSF telah bertransformasi dari institusi filantropi menjadi institusi bisnis sosial, dapatkah Anda menjelaskan model bisnis yang dikembangkan oleh PSF ini?

Dua belas tahun sejak berdirinya Putera Sampoerna Foundation di tahun 2001, kami telah berevolusi dari organisasi filantropi menjadi institusi bisnis sosial demi keberlangsungan program-program kami. Sebagai sebuah institusi bisnis sosial, kami memiliki tujuan untuk turut meningkatkan lingkungan sosial dan membantu mengatasi masalah-masalah sosial di negeri ini. Dengan menerapkan prinsip-prinsip bisnis, pendapatan yang dikumpulkan oleh PSF digunakan untuk mendanai program-program yang dapat membantu memecahkan masalah sosial yang ada. Sebagai institusi, PSF berkomitmen untuk mencapai visi kami dalam menciptakan pemimpin masa depan Indonesia. Kami juga memperluas bidang usaha kami dari pendidikan ke pemberdayaan perempuan, kewirausahaan serta bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam. Belajar dari manis-pahit kesuksesan dan kegagalan yang kami alami, kami mulai merancang sistem pendukung yang tepat untuk menyokong perjalanan kami. Kami berharap semakin banyak siswa yang bergabung ke dalam program pathway kami sehingga mereka sendiri dapat membuktikan konsep yang telah dirancang. Sekadar tambahan, sampai saat ini kami telah membantu ribuan siswa Indonesia untuk mengenyam pendidikan yang layak. Selain itu, kami juga telah berkolaborasi dengan lebih dari 300 perusahaan, organisasi maupun kelembagaan lainnya.

Putera Sampoerna

Bagaimana Anda dapat menjamin keberlangsungan model bisnis ini?

Program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) umumnya dipahami sebagai bagian kecil dari strategi perusahaan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka telah melaksanakan tanggung jawabnya. Karena itu, banyak program CSR yang dilaksanakan hanya sebagai pelengkap, hal ini mengakibatkan hasilnya menjadi kurang optimal.

Banyak pihak yang masih kurang memahami bahwa program CSR bukan hanya bisa meningkatkan citra perusahaan, namun juga bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi orang-orang yang dibantu, lingkungan, dan perusahaan itu sendiri. Hal inilah yang mendasari transformasi Putera Sampoerna Foundation.

Dalam menjalankan kegiatan-kegiatan kami, kami belajar bahwa kami tidak dapat terus-menerus mengandalkan dana donatur kami. Kami juga harus memperoleh pendapatan yang dapat dikelola untuk mendanai kegiatan sosial kami. Ini merupakan landasan utama di balik konsep bisnis sosial. Konsep bisnis sosial berfokus pada penciptaan lebih banyak kesempatan bagi masyarakat prasejahtera melalui program-program yang berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran sosial di kalangan bisnis.

Namun, perlu dipahami juga, bahwa bisnis sosial ini tidak dapat berdiri sendiri, karena memerlukan partisipasi baik dari individu ataupun perusahaan yang peduli untuk ikut berinvestasi. Kami berharap dengan kian banyaknya partisipasi dari perusahaan dan individu, kita dapat turut memperluas akses pendidikan dan program pemberdayaan masyarakat hingga ke daerah terpencil, khususnya bagi siswa berprestasi yang berasal dari keluarga prasejahtera. Dengan begitu, kita dapat mencetak generasi terbaik yang akan membawa kemajuan bagi negara ini.

Mengapa PSF memperluas fokusnya dari bidang pendidikan?

Pendidikan merupakan pilar pertama kami, karena kami percaya bahwa pendidikan merupakan kunci kepemimpinan yang kuat. Sebagian besar dari kita mengerti bahwa pendidikan merupakan komponen terpenting dalam membangun ekonomi yang terus berkembang dan demokrasi yang sejati. Namun, dalam konteks negara berkembang, sangat disayangkan bahwa kata “pendidikan” seringkali hanya ditafsirkan sebagai indikator tingkat melek huruf dan sistem belajar dengan metode hapalan yang dilaksanakan selama ini. Padahal sebenarnya Indonesia kurang menerapkan “kepemimpinan yang berdasarkan analisis, pengetahuan, dan tanggung jawab” tidak sebatas “pendidikan” semata. Pilar kedua kami adalah pemberdayaan perempuan. Perempuan dan ibu merupakan dasar keluarga yang kuat. Seorang ibu wajib berwawasan luas mengenai kesehatan, pendidikan, dan keterampilan untuk dapat memberikan yang terbaik bagi setiap anggota keluarganya. Melalui Sahabat Wanita, PSF berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan dan program pembiayaan mikro sekaligus membantu para perempuan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

Penciptaan lapangan kerja dan kewirausahaan merupakan pilar ketiga kami. Di tahun 2010, kami memperkenalkan MEKAR Entrepreneur Network sebagai sebuah program kewirausahaan yang berfokus pada pertumbuhan kewirausahaan, ketenagakerjaan, dan jejaring di Indonesia dengan menyediakan fasilitas fisik maupun online yang memungkinkan para wirausaha dan investor untuk saling terhubung, membangun jaringan, serta mengembangkan ide-ide bisnis mereka. MEKAR Entrepreneur Network juga memiliki portal online yang dapat mengidentifikasi, mencocokkan dan menghubungkan para pemilik proposal bisnis dengan investor. Portal ini juga menyediakan perangkat online, sumber daya dan pendampingan bagi para wirausahawan dan investor dalam mendorong arus transaksi.

Pilar keempat kami adalah bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam. Kami di PSF percaya bahwa seseorang yang cerdas, berpengetahuan, sukses dan memiliki karakter yang kuat, tidak akan lengkap jika ia tidak berbagi kesuksesan dengan orang lain. Untuk itu kami mendirikan Bait Al-Kamil, yakni sebuah organisasi pengelola dan penyalur zakat yang ditujukan untuk program bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam. Keempat pilar ini mendukung visi Putera Sampoerna Sampoerna Foundation dalam menciptakan pemimpin masa depan, dan akan membantu PSF untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan yang akan bermanfaat bagi generasi selanjutnya dan para pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk masyarakat, bangsa dan perusahaan.

Apa saja aktivitas yang diselenggarakan dan dilakukan oleh PSF untuk mendukung visi dan misinya?

Di bidang pendidikan, kami mendirikan Akademi Siswa Bangsa Internasional (sebelumnya Sampoerna Academy) yang awalnya ditujukan untuk memberikan akses pendidikan bagi para siswa berprestasi dari keluarga prasejahtera. Namun, untuk mengakomodasi tingginya permintaan dari para orang tua yang menginginkan anak mereka mendapatkan pendidikan yang berkualitas, ASBI mengalokasikan 10 persen kursinya bagi siswa reguler.

Di ASBI kami menerapkan pendidikan abad 21 terpadu yang mengembangkan kompetensi akademik siswa dan membangun karakter mereka untuk menjadi pemimpin masa depan berkaliber tinggi. Setelah lulus, para siswa akan memiliki keunggulan untuk masuk ke Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), yang akan membuka kesempatan mereka untuk melanjutkan pendidikan mereka ke universitas di luar negeri.

Sebagai informasi, di tahun 2012 kami meluluskan angkatan pertama pertama kami (para siswa yang masuk di tahun 2009) yang memiliki prestasi cemerlang, ini menjadi bukti validasi konsep ASBI dalam menciptakan pemimpin masa depan. Para lulusan ini telah diterima di berbagai universitas terkemuka, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sebanyak 129 lulusan telah lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Selain itu, 15 lulusan juga telah diterima melalui jalur undangan di universitas-universitas terbaik di Indonesia. Di luar negeri, 25 lulusan telah diterima di universitas ternama di Amerika Serikat, seperti Texas Tech University, University of Missouri, University of Minnesota, West Virginia University, University of Hawaii Manoa, University of Kentucky, dan Lone Star College. Kami juga mendirikan universitas berstandar internasional, Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI), yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi berstandar internasional bagi para pemuda Indonesia. Universitas kami berkomitmen untuk menciptakan pemimpin masa depan berkaliber tinggi yang menjunjung tinggi nilai dan karakter kepemimpinan, kewirausahaan dan tanggung jawab sosial. USBI merupakan universitas pertama di Indonesia yang menawarkan gelar Amerika di Jakarta, dan program transfer ke universitas di luar negeri dengan biaya yang terjangkau dibanding kuliah langsung di luar negeri selama empat tahun. USBI juga merupakan universitas pertama di Indonesia yang memberikan tiga gelar dalam empat tahun melalui program “USBI International Pathway Program”. Program ini merupakan kerja sama antara USBI dengan Lone Star College, Texas, Amerika Serikat sebagai salah satu community college terbesar di AS. Kami juga memiliki Koperasi Siswa Bangsa (KSB), sebuah koperasi yang didirikan sebagai payung untuk seluruh unit program pendidikan Putera Sampoerna Foundation. Sebuah koperasi yang dibentuk untuk siswa dan dikelola secara professional, yang bertujuan menyediakan sistem dukungan lengkap untuk memfasilitasi para anggota koperasi dalam memaksimalkan potensi mereka. Koperasi Siswa Bangsa memandu dan memastikan (nurturing & tracking) perkembangan para siswa di bawah naungan Siswa Bangsa Education Ecosystem agar dapat mencapai tujuan utama mereka selama perjalanan pendidikannya dan selama periode kariernya. Di KSB, fasilitas yang diberikan termasuk Alumni Services, Job Placement dan Networking untuk setiap anggota. KSB juga menyediakan fasilitas dana bantuan pendidikan bagi siswa yang menunjukkan keunggulan akademik, dan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin dan wirausahawan yang memiliki tanggung jawab sosial.

Kembali lagi ke pilar pendidikan, kami juga merancang Putera Sampoerna Foundation School

Development Outreach (PSF-SDO), yakni penyedia layanan pengembangan pendidikan yang bertujuan membantu meningkatkan standar dan kualitas sekolah serta pengajar dari Aceh hingga Papua. Berbagai mitra kami yang berupa perusahaan nasional dan internasional telah menerima manfaat dari layanan jasa PSF-SDO dalam merancang dan menerapkan program CSR mereka yang berkelanjutan dan fokus pada pendidikan.

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, saat kami membangun kapasitas dan mengirimkan anak-anak ke sekolah, kami belajar memahami pentingnya peran ibu terhadap pendidikan dan masa depan anak. Melalui Sahabat Wanita, PSF berupaya untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan melalui pelatihan dan program pembiayaan mikro sekaligus membantu para perempuan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi keluarga dan lingkungan di sekitarnya.

Kami mendirikan MEKAR Entrepreneur Network yang berupaya menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan kewirausahaan di Indonesia Kami juga mendirikan Bait Al-Kamil, yakni sebuah organisasi pengelola dan penyalur zakat yang ditujukan untuk program bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana alam.

Apa saja tantangan terbesar yang yang Anda alami dalam mengelola institusi ini? Bagaimana Anda mengatasi tantangan-tantangan ini?

Penggalangan dana selalu menjadi tantangan terbesar bagi kami, bahkan ada masa di mana orang-orang masih enggan untuk membuka pintu. Meskipun sebenarnya masyarakat kita sudah menyadari masalah-masalah sosial yang dihadapi oleh Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, namun sayangnya baru sebagian kecil yang bersedia berkontribusi untuk membantu perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.

Seperti sudah disinggung sebelumnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk memecahkan semua masalah. Di sisi lain, pemerintah juga belum memiliki peraturan yang secara spesifik mengatur sebuah yayasan. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi kami. Tantangan lainnya yang kami hadapi adalah tidak adanya acuan atau tolak ukur terhadap kegiatan yang kami lakukan mengingat CSR merupakan hal yang masih baru di Indonesia. Tidak banyak orang yang memahami CSR dengan sebagaimana mestinya. Kami juga bertemu dengan beberapa orang yang masih ragu akan aktivitas dan program yang kami lakukan, khususnya yang terkait dengan kesalahpahaman hubungan antara institusi kami dan bisnis tembakau. Bagaimana cara kami mengatasi hal ini? Kami akan terus berusaha dan mengambil pelajaran dari kesuksesan dan kegagalan yang telah kami alami selama ini.

Bagaimana Anda memanfaatkan kekuatan dan jaringan bisnis Anda untuk mendukung kinerja PSF?

Kami menyadari bahwa kami tidak dapat bekerja sendirian mengingat banyaknya hal yang perlu dibenahi. Oleh karena itu, kami memerlukan dukungan dari semua pihak. Kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta juga vital. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang terlibat dalam program-program kami, semakin banyak masyarakat yang bisa kita bantu dan berdayakan. Sampai saat ini kami telah bekerja sama dengan lebih dari 300 perusahaan – baik multinasional maupun lokal. Di bawah ini adalah beberapa mitra kami beserta kontribusi yang telah mereka berikan:

– ExxonMobil memberikan kontribusi senilai US$ 3,15 juta untuk ASBI, Bogor;

– RBI, RBS dan USAID memberikan kontribusi senilai US$ 5 juta untuk Program Dana Bantuan Pendidikan melalui Koperasi Siswa Bangsa.

– TOTAL E&P melaksanakan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan di lima SMA Negeri di daerah operasi TOTAL

– PT Sampoerna Agro, Tbk. (SAGRO) melaksanakan Program Pengembangan Pendidikan

Komprehensif, yang meliputi Rekonstruksi dan Rehabilitasi Bangunan Sekolah, serta memberikan Dana Bantuan Pendidikan bagi 10 siswa (masuk di tahun 2011)dari Selat Panjang dan Ketapang untuk melanjutkan pendidikan mereka di Sampoerna Academy Palembang selama satu tahun, dan lima siswa Sampoerna Academy Palembang (masuk di tahun 2010) di tahun ke-dua mereka

– Mobil Cepu Ltd. melaksanakan Pelatihan Efektivitas Guru dan Kepala Sekolah di tiga daerah, yakni Bojonegoro, Tuban, dan Blora;

– Trakindo melaksanakan PROGRAM Pemulihan Pendidikan dan Program Pengembangan Profesional.

Apa rencana Anda untuk PSF di masa depan?

Sebagai sebuah institusi bisnis sosial, rencana dan komitmen yang kami laksanakan adalah menjamin keberlanjutan program-program kami. Sebagai sebuah institusi bisnis sosial, kami bertujuan untuk menciptakan perbaikan sosial dan membantu mengatasi masalah-masalah sosial di negeri ini. Selain itu, kami juga ingin terus memperluas akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat Indonesia, termasuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini.

Setelah bidang pendidikan, pemberdayaan perempuan, kewirausahaan, dan bantuan kemanusiaan, bidang sosial apa lagi yang akan dirambah oleh PSF?

Untuk saat ini kami akan tetap fokus pada empat pilar kami, dan melanjutkan membangun sistem pendukung untuk perjalanan pendidikan delapan tahun yang kami telah kembangkan. Selain itu kami juga akan terus berusaha mengajak lebih banyak perusahaan untuk bergabung dan membantu pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kami percaya bahwa kita semua harus bersatu dan berkontribusi bagi negara yang kita cintai ini.

Apa kiat-kiat yang bisa Anda bagi untuk menciptakan sebuah bisnis sosial yang berkesinambungan dan berdampak luas?

Ketekunan adalah kunci segalanya. Hal inilah yang memotivasi kami untuk terus bergerak maju dan tidak melihat ke belakang. Karena kami terus berubah dan berkembang, kadang kami menjadi kurang mawas diri. Di saat-saat seperti ini, kita perlu mengambil waktu untuk berhenti sejenak dan bercermin. Hal ini menjadi penting karena dengan hal tersebut kami bisa memulai kembali dengan selembar kertas yang masih bersih agar bisa menuangkan lebih banyak inovasi.

Siapa atau apa yang menginspirasi Anda dalam melaksanakan misi ini?

Ayah saya. Ia merupakan orang yang sangat disiplin. Beliau memiliki mimpi yang besar, penyayang dan selalu bersemangat dalam segala hal yang ia lakukan. Beliau juga tidak pernah takut mengambil risiko. Ayah saya percaya bahwa ia tidak boleh meninggalkan satu pihak pun dalam menjalankan bisnis. Hal ini didasarkan pada Falsafah Tiga Tangan Sampoerna, di mana dengan bekerja secara bersama-sama, ketiga pihak ini dapat mencapai situasi yang saling menguntungkan. Gagasan tersebut diinterpretasikan melalui simbol “tiga tangan”.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved