Editor's Choice Next Gen

Maria & Mario Hidayat Jejak Generasi Penerus Sidomuncul

Maria & Mario Hidayat Jejak Generasi Penerus Sidomuncul

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pepatah itu pas buat Mario Arnaz Hidayat (34 tahun) dan kakaknya Maria Hidayat (36 tahun). Karena orang tuanya, Irwan Hidayat dan Sinta Hidayat, merupakan pengusaha kawakan, maka tak aneh jika sang anak, Maria dan Mario Hidayat mengikuti jejak orang tuanya: terjun ke bisnis. Jika sang ayah dikenal sebagai maestro jamu, dengan merek yang melegenda, Sidomuncul, Mario lebih memilih berkonsentrasi ke bisnis properti. Sementara Maria menekuni pekerjaannya di Sidomuncul hingga kini.

Mario Arnaz Hidayat

Mario Arnaz Hidayat

Grup Sidomuncul adalah perusahaan keluarga dan induk usaha yang menaungi beragam bisnis. Selain industri jamu yang sudah tenar itu, sayap bisnis Sidomuncul terentang mulai dari properti, percetakan, keuangan, hingga distribusi. Nah, di bisnis properti, Grup Sidomuncul kini tengah membangun hotel di Yogyakarta, bernama Hotel Tentrem. Di proyek hotel itu, Mario ditunjuk sebagai Pemimpin Proyek.

Setelah menamatkan pendidikan bisnis di Iowa State University, Amerika Serikat, pada 2002, Mario langsung terjun ke bisnis keluarga, dengan bekerja di Sidomuncul. Sebenarnya, Mario semula enggan langsung masuk ke Sidomuncul. Ia ingin menjajal bisnis lain lebih dulu. Toh, pihak keluarga tidak mengizinkan, maka jadilah Mario sebagai karyawan di Sidomuncul.

Pada masa awal bergabung dengan Sidomuncul, Mario masuk ke Bagian Pemasaran. “Tanggung jawabnya tidak besar. Lebih banyak diminta untuk belajar dulu dari staf yang senior. Lalu, keliling berbagai kota untuk belajar distribusi, mengenal profil para peminum jamu, pedagang jamu, keliling pasar tradisional bertemu dengan para distributor, agen, pedagang,” papar Mario. Ia juga belajar strategi pemasaran dan proses pembuatan iklan.

Mario pernah pula diterjunkan ke pabrik jamu untuk mengetahui proses produksi, mengenali keterbatasan dan sekaligus kelebihan yang dimiliki, mengetahui pemasok bahan baku dan material.

Begitulah, Sidomuncul menjadi laboratorium tempat Mario ditempa dalam manajemen bisnis keluarga. Di sana, ia melihat, mempelajari, menganalisis, meniru, dan menjalankan yang menurutnya betul. “Saya juga memodifikasi yang menurut saya perlu diubah. Tidak semua yang menurut saya benar ternyata benar, sering juga saya salah. Ada orang bilang bahwa kami bisa belajar dari pengalaman orang lain, dan tidak perlu mengalami sendiri. Ya, memang betul, tapi tidak semudah itu menjalankannya. Kadang kami punya sifat keras kepala dan tidak percaya sebelum menjalaninya sendiri,” tuturnya panjang lebar.

Maria Hidayat

Maria Hidayat

Sejak dua tahun terakhir, Mario melepas semua pekerjaannya di Sidomuncul, dan memilih total terjun ke pembangunan hotel. Di hotel itu, peran Mario cukup menonjol. “Saya memimpin semuanya. Di sini kan banyak tim. Ada konsultan arsitek, interior, lighting, struktur, dan puluhan kontraktor yang terlibat. Saya yang mengoordinasikan semuanya dan saya yang membuat keputusan di lapangan agar semuanya bisa berjalan,” ujar Mario.

Pembangunan Hotel Tentrem kini hampir rampung, sudah mencapai 95%. Berdiri di atas lahan seluas 13 ribu m2 berlokasi di Jl. A.M. Sangaji, kawasan Tugu, Yogya, Hotel Tentrem diperkirakan akan mulai menerima tamu pada Desember mendatang.

Hotel berbintang lima yang menelan investasi sekitar Rp 200 miliar itu, memiliki 276 kamar, yang dilengkapi ballroom yang bisa menampung 2.500 undangan, dengan basement yang mampu menampung parkir 500 mobil. “Kami akan fokus pada hotel konvensi, serta meeting, incentive, convention and exhibition (MICE),”kata Mario.

Menurut Mario, pemilihan nama Tentrem tak lepas dari filosofi ayahnya, Irwan Hidayat, yang selalu mengajarkan agar anak dan para keponakannya selalu rukun, harmonis, damai, dan tidak pernah berantem. Salah satu makna Tentrem adalah ketenangan jiwa. “Jadi, dengan kata tentrem itu, kami ingin memberikan ketenangan kepada setiap tamu yang menginap di Hotel Tentrem,” ucap Mario.

Rencana ekspansi ke depan sudah dipetakan. Kelak, Hotel Tentrem juga akan berdiri di Bali dan Semarang. Kedunya sedang dalam tahap desain. “Belum dibangun, tapi sudah mulai dirancang.”

Didin Abidin Masud & Gustyanita Pratiwi


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved