Editor's Choice Entrepreneur

Mebel Jepara Menembus Tiga Benua

Mebel Jepara Menembus Tiga Benua

Jepara sudah lama dikenal sebagai pusat industri furniture di Tanah Air. Berbekasl kualitas produk furnitur jempolan, para pengusaha di Jepara pun mencoba peruntungan di pasar ekspor. Salah satunya adalah PT Gading Dampar Kencana (GDK) yang telah berdiri sejak tahun 1992. Frans S. Pekasa, sang pemilik bisnis GDK, juga terus menerus mencari peluang mengekspor furnitur asal Jepara ke beberapa negara di Eropa, Amerika, dan juga Asia. Ditemui di tengah-tangeh acara penjurian Primaniyarta 2013, dia berbagi cerita mengenai usahanya yang terus berkembang.

Boleh diceritakan sedikit mengenai perusahan Anda?

Perusahaan kami Gading Dampar Kencana tapi lebih dikenal dengan brand TeAK 123 berdiri sudah cukup lama, lebih dari 15 tahun, di dunia furnitur. Dahulu kita lebih banyak memproduksi rotan tapi karena di Indonesia rotan sedang sulit jadi pabrik kita tutup. Kita akui sekarang trading untuk rotan dan sekarang fokus ke kayu.

Mebel Jepara (utama)

Di mana lokasi pabriknya?

Kami ada empat pabrik di Jepara, dua milik sendiri dan dua sewa. Produk kita adalah garden furniture, produk outdoor.

Bagaimana perkembangan ekspornya?

Perkembangannya cukup bagus ya awalnaya kita hanya 3 bulan satu kontainer tapi kalau sekarang kita sudah ada setiap bulan 3 kontainer ini untuk pasar Cina saja, untuk toko dan distributor di sana. Ini sudah naik 6 kali lipat dari tahun kemarin.

Negara mana saja tujuan ekspor TeAK 123?

Ekspor bisa dibilang kita salah satu pengekespor terbanyak di banding yang lain. Kita sudah ekspot sampai ke Maldives, Israel juga kita masuk ke sana. Austria, Turki, South Africa kita juga ekspor. Kemudian ke Argentina juga.

Kalau untuk backbone penjualannya ada di negara mana?

Masih di pasar Eropa, tapi kita juga main di toko-toko kecil. Jadi, starteginya memang main ke arah end customer supaya tidak ke distributor. Kalau untuk pasar Eropa sendiri ada 20 kontainer sebulan jadi masih dominan pasar Eropa dan Amerika termasuk untuk pasar Amerika Latin sebulan bisa ada 4 kontainer. Eropa lebih banyak kirim untuk pasar Italia, kalau garden furniture terbesar di sana.

Untuk pemasaran apa saja yang sudah dilakukan?

Marketing sendiri kebanyakan menggunakan online selain pameran untuk pasar Cina. Tapi untuk yang lainnya kita di online. Selain itu, kita pameran di Spoga kemudian di IFFINA, kita juga menggunakan sistem online.

Di sini kami bisa lihat beberapa banyak kata kunci di Google kita di halaman satu Google. Ini sangat efektif ya sehingga kita banyak mendapatkan inquiry dari buyer tanpa bersusah payah. Jadi kita cukup dengan sistem search engine optimization.

Transaksi terbanyak itu lebih banyak lewat online atau pameran?

Kami termasuk yang terbesar masih dari online.

Apa Anda juga mempunyai toko retail?

Akhirnya bikin toko di sana karena saya melihat potensinya besar sekali tapi terkendala dengan sistem pembayarn mereka. Maka waktu itu kita gambling satu kontainer kirim ke sana jadi ini resikonya kecil. Untuk antisipasi kita buka toko kecil kita tetap buka relasi dengan cara kirim barang-barang kita ke sana.

Pendalamannya kami ingin masuk ke pasar Cina, kita punya toko di sana, kita ini toko furnitur pertama dari Indonesia yang masuk ke Cina. Kita sudah ada tiga toko di Cina yang pertama itu di Naning di sini belum terlalu besar. Lalu ada juga di Cungcing, kami di sini ada store manager dan semuanya guru bahasa Inggris supaya tidak ada kendala bahasa.

Bagaimana performance toko TeAK 123 di sana?

Toko kami yang terakhir luasnya 1.100 m2 di mal lantai 3 cukup besar, sewanya lumayan mahal ya. Memang pengunjungnya tidak terlalu banyak tapi kalau dari penjualan ini yang terbaik. Kalau mau bicara soal harga jual, di sana harga jual itu 10 kali lipat dari kita ekspor biasa. Mungkin ini yang tidak terpikirkan ya sebelumnya. Kalau mengenai daya beli ya bisa dibilang daya belinya lebih hebat jika dibandingkan dengan daya beli orang Amerika atau Eropa. Lagipula kan dari jumlah penduduk juga lebih banyak Cina.

Apa alasan akhirnya Anda berani membuka toko pertama kali di Cina?

Sebenanrya lebih karena kesenjangan harga ya kemudian kita lihat juga nilai barangnya tidak seberapa jadi saya pikir tidak terlalu berisiko. Orang mungkin berpikir membuka toko di sana itu berisiko tinggi sekali padahal tidak seperti itu.

Apa ada rencana untuk ekpansi membuka toko di negara-negara lain di luar Cina?

Sepertinya kalau untuk pasar Cina sendiri kalau kita garap dengan serius 3 tahun pun sepertinya pasarnya masih cukup banyak dan sangat luas. Jadi untuk starategi yang sekarang saya tidak pernah memikirkan pasar lain dulu apalagi Eropa kan keadannya juga kurang bagus. Saya pikir kita kan fokus di market-market yang potensianl misalnya di Vietna, di sana kita tidak bisa masuk karena produk-produk kita sangat mirip sekali. Kemudian kalau diperhatikan ada fenomena menarik, masyrakat Cina ini sekarang ini lagi import minded sekali seperti Indonesia tahun 1980an. Sebenarnya inilah yang harus kita cermati.

Mebel Jepara

Lalu untuk ke depannya akan seperti apa?

Kami masih banyak peluang untuk ekspor ke negara-negara lain, tapi jelas strateginya berbeda. Sebenanrnya pasar South Africa juga menarik tapi mungkin kita sekarang ini belum sampai ke orang yang tepat karena kita kan investasi dengan biaya yang besar juga dan risikonya juga berat. Ketika kita masuk pasar Cina pun ini tidak semuanya baik ya banyak hal yang tidak baik juga.

Kalau dilihat dari nilai ekspornya, pergerakannya tidak terlalu cepat, kira-kira strategi apa yang digunakan untuk meningkatkan nilainnya?

Kalau strateginya sih tidak mau ngoyo ya, kami setiap tahun ada pecat buyer ini salah satu strategi kita. Saya memiliki hak untuk pecat buyer itu dua ini untuk yang performance-nya paling jelek, kepala produksi bisa pecat buyer satu ini yang paling sulit diproduksi, dan marketing punya hak pecat buyer satu ini untuk yang paling rewel. Kita setiap tahun selalu ganti buyer yang memang tidak enak, terutama untuk wholeseller kita tidak pernah mau ke Ikea, Carefour ini kita sangat hindari sekali karena capek dan sangat riskan sekali. Kita tetap di balance sekitar itu tapi profit yang kita naikkan.

Keunggulan apa yang membedakan produk Anda dengan produk sejenis yang ada di Cina?

Sebetulnya ya Cina itu bukan negara yang perlu ditakutkan karena mereka tidak kaya sumber daya alam jadi kita ini bisa bermain di area yang Cina tidak bisa bermain. Ketika kita beramian misalnya akar wangi, mereka tidak bisa meniru ini atau kita jual kayu jati ini otomatis yang akan dilakukan kan mereka impor kayu jati ke Cina dengan harga yang cukup tinggi.

Dukungan apa yang diharapkaan dari pemerintah?

Kami harapkan sih dari pemerintah itu memberikan dukungan untuk negara-negara yang non tradisional ya, negara baru yang potensi lebih bagus. Mungkin lewat pameran-pameran tapi ini pamerannya juga harus yang tepat. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved