Editor's Choice Youngster Inc. Self Employed

Ola Harika Rachman: Melesat di Jalur Penataan Pesta

Ola Harika Rachman: Melesat di Jalur Penataan Pesta

Ola Harika Rachman

~~

Anda akan mengadakan pesta ulang tahun buah hati tercinta? Pusing menyiapkan dekorasi dan pernak-pernik pesta lainnya? Jangan khawatir. Semua persoalan yang ruwet untuk mempersiapkan pesta anak tercinta bisa diserahkan kepada party planner. Anda tinggal merundingkan tema yang ingin diangkat dalam pesta itu dan menyiapkan anggarannya. Semua urusan dekorasi, penataan meja, dan segala tetek bengek urusan pesta yang serba printilan, akan diurus dengan baik oleh sang party planner.

Salah satu party planner yang sedang naik daun adalah Ola Harika Rachman. Ibu satu putri, Salma Khaaliqa Rachman, hasil pernikahannya dengan DJ Riri ini merupakan pemilik dan pendiri Little Thoughts Planner. Ada banyak acara pesta hingga pergelaran busana yang digarap perempuan kelahiran Medan 16 Juli 1985 ini.

Ada banyak klien top yang memercayakan penataan perayaan pestanya kepada Ola, seperti Chairul Tanjung, Cathy Sharon, Shanty Paredes, Aida Ishak, Ayu Dewi, NET TV, Yahoo, Kiehl’s, L’Oreal, Marsha Timothy, Pemred Femina, Dewi Rezer, Carissa Putri, Unilever, Fla Tofu, serta sejumlah desainer, antara lain, Irna Mutiara, Dian Pelangi, dan Arantxa Adi. Pesta yang ditangani bermacam-macam, mulai dari ulang tahun, pernikahan, pengajian, acara perusahaan, hingga pergelaran busana.

Berapa besar anggaran yang harus disiapkan untuk menggunakan jasa Ola? Untuk ulang tahun anak, mulai dari Rp 15 juta, Rp 20 juta, hingga Rp 25 juta. “Kalau untuk dewasa, table setting mulai dari Rp 5 juta. Ini biasanya untuk 15-20 orang. Kalau dessert table Rp 6,5 juta untuk 50 orang,” tutur Ola. Namun, ada pula klien yang menghabiskan anggaran hingga sekitar Rp 300 juta, bergantung pada permintaan klien.

Ola terjun ke bisnis party planner secara kebetulan saja. Pada 2010, ketika hendak merayakan ulang tahun pertama buah hatinya, Salma Khaaliqa Rachman, ia membuat sendiri table setting, dekorasi, cupcake, makanan dan sebagainya. Waktu itu temanya Monkey & Banana. “Saya beli pisang dan boneka monyet untuk dibagikan,” ucapnya. Ola dan keluarganya memang dikenal suka hal yang unik dan indah. Ia kemudian mendokumentasikan kreasinya dan dipasang di Instagram. Setelah itu ada teman-temannya yang minta dibuatkan untuk ulang tahun anaknya. “Saya pikir, saya juga bisa buat untuk orang lain. Tiga klien pertama adalah teman sendiri,” kata Ola mengenang.

Baru pada 2011 Ola meluncurkan Little Thoughts Planner. “Kenapa namanya Little Thoughts? Karena ini awalnya hanya dari ide sederhana saja,” ungkapnya. Bisnisnya bergulir kencang karena di era digital ini dia bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana berpromosi untuk menggaet klien. Sarana promosi lain yang juga efektif adalah word of mouth. “Klien datang dari teman, temannya teman, dan seterusnya, makanya reputasi nama kami jaga betul,” Ola menambahkan.

Sukses Ola membesut Little Thoughts Planner kemudian diikuti dengan bermunculannya party planner lain. “Ya, sebenarnya banyak yang buat. Tetapi menurut saya, mereka belum dapat detailnya. Ada beberapa yang bagus, tapi ada juga yang seperti memaksakan,” komentar Ola sehubungan dengan menjamurnya party planner belakangan ini. “Kalau yang saya tawarkan, lebih personalized, selalu ada cerita yang ditawarkan. Imajinasi anak dikembangkan. Jadi, kami ajak anak untuk terlibat, sehingga pesta itu membuat anak berkreasi, bergerak, tidak hanya diam,” tambahnya lagi.

Kegemarannya pada hal yang unik dan indah membuatnya begitu piawai merancang detail sebuah pesta yang dipersiapkannya. Setiap rancangan pesta yang dikerjakan Ola terlihat begitu unik dan detail. Tak heran, kliennya terus bertambah bahkan banyak di antara mereka adalah pesohor.

Di tengah bisnis party planner yang kini mulai bermunculan, Ola tak memungkiri karyanya mudah saja dicontek. Akan tetapi, mantan model yang pernah menjadi finalis Elite Model Look 2003 ini tak patah arang. Ia akan terus menghadirkan karya yang lebih kreatif dan personalized. Kok bisa dicontek? Ola menjelaskan, terkadang suka ada orang nge-chat minta price list, nyontek apa yang dibuat. “Promosi kan saya lakukan lewat media sosial, jadi ya mau bagaimana lagi, sering ditiru risikonya. Saya mesti mikir ide selanjutnya akan seperti apa, harus lebih kreatif. Kalau mereka meniru, ya saya harus buat yang lebih bagus lagi,” ujar Ola.

Bagi yang berniat menggunakan jasa Ola untuk menata pestanya, sebaiknya mengontak setidaknya dua pekan sebelum acara. Konsep acara biasanya diusulkan oleh Ola, serta disesuaikan dengan kemauan klien dan dengan venue-nya. “Biasanya saya meeting dengan klien, maunya seperti apa? Nanti saya buat list, kira-kira apa saja yang bisa dibuat. Kemudian tinggal disesuaikan,” Ola menjelaskan.

Karena tidak ingin ada komplain, Ola membuat list-nya, ditulis lagi, benar-benar dipastikan tiga hari sebelum acara. “Jangan sampai nanti waktu acara berlangsung, kliennya komplain, ini mana ini mana?” ia menegaskan.

Setiap bulan Ola rata-rata menggarap 4-8 pesta. “Tetapi September kemarin rekor sampai 15 event. Sebetulnya permintaannya lebih dari itu, tapi saya tolak karena sudah terlalu padat sampai tidak bisa tidur karena stres. Itu tadi di luar pemesanan suvenir yakarena beda lagi. Jadi, kalau pesan suvenir saja juga bisa,” ujarnya.

Ke depan, Ola ingin menghidupkan kreasi dari kesederhanaan, dari bunga, alam, desain dan dekorasi. “Saya ingin banyak perempuan bisa membahagiakan keluarga dan anak melalui hal yang cantik. Karena mulai banyak yang baru, jadi saya mikir akan membuat dengan konsep yang benar-benar personalized,” ujarnya dengan mata berbinar-binar.

Didin Abidin Masud & Rif’atul Mahmudah

Riset: Dian Solihati


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved