Editor's Choice Entrepreneur

Produk Massicot Kian Digemari Hingga ke Luar Negeri

Produk Massicot Kian Digemari Hingga ke Luar Negeri

Amanda Mitsuri dan Ramdhan Muhamad sukses membesarkan Massicot. Pasangan lulusan Desain Produk, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, ini memulai bisnisnya pada akhir 2012 menuai tanggapan yang positif dari masyrakat. Tak hanya kalangan anak muda, menurut pasangan ini produknya juga disukai orang tua. Dengan desain yang bold dan warna warni yang tak biasa, Massicot sukses meraih perhatian dari Jepang. Bagaimana pasangan Amanda Mitsuri dan Ramdhan Muhamad menjalankan bisnisnya. Keduanya menuturkannya kepada Nimas Novi Dwi Arini:

(ka-ki) Amanda Mitsuri dan Ramdhan Muhamad

(ka-ki) Amanda Mitsuri dan Ramdhan Muhamad

Boleh diceritakan bagaimana memulai bisnis ini?

(Amanda) Kami memulai Massicot ini di akhir tahun 2012, awalnya saya dan Ramdhan punya usaha masing-masing tapi terpikir untuk membuat usaha bareng-bareng. Kebetulan kami pacaran.

(Ramdhan) Saya sendiri suka untuk eksplorasi bentuk-bentuk dan kami berdua suka membuat konsep sama-sama. Jadi, dari sini kami ingin membuat sebuah usaha berdua.

Apa sesuai dengan background pendidikan?

(Amanda) Ya memang kami berdua kuliah di jurusan di Desain Prodak, Itenas Bandung jadi sebenarnya membuat prodak-prodak seperti ini bisa dibilang sudah terbiasa ya. Terutama Ramdhan memang dari dulu suka eksplorasi bahan resin.

(Ramdhan) Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, memang saya suka sekali eksplorasi bentuk dan sebenarnya bahan yang kami pakai ini juga sudah biasa dipakai di Indonesia. Tapi saya mengeksplorasi sesuatu yang belum pernah ada di sini. Massicot itu kan produknya adalah artificial gems yang kami rangkai menjadi kalung dan gelang lalu sekarang kita eksplorasi juga ke sepatu dan clucth.

Massicot-Perhiasan

Koleksi perhiasan Massicot

Bagaimana proses kreatifnya?

(Amanda) Proses kreatifnya benar-benar dari awal itu ya dari ide kami sendiri. Proses pembuatannya juga berdua saja. Kami bisa dapat ide dari mana saja

(Ramdhan) Jadi memang dari proses memberi warna ke resin sampai bentuk masternya kami berdua yang mengerjakan. Kalau soal ide bisa dari mana saja, misalnya ketika kami lagi liburan ke Bali kita ke pantai kita lihat ombak dari sana muncul ide.Warna dari ombak ini yang ingin kita bekukan ke dalam resin.

Berapa lama proses produksinya?

(Ramdhan) Bisa lama bisa cepet ya, sebenarnya lebih banyak faktor eksternalnya. Kan kami tergantung juga dengan cuaca, studio kami di Bandung yang udaranya dingin jadi kadang gara-gara hal ini prosesnya bisa lebih lama karena resinnya tidak cepat kering. Biasanya sampai barang jadi dan dilempar ke pasar bisa satu bulan ya.

Sekarang apa ada pengembangan produknya?

(Amanda) Sekarng ini kami juga sedang mengembangkan Massicot+, perbedaan dengan yang biasa sebenarnya dari bahan. Kalau yang biasa kami tidak pakai emas sedangkan yang Massicot+ ini pakai emas. Kalau soal harganya kisarannya Rp600.000 – 1.500.000 per buah.

Setelah berjalan apa mulai ditemui produk yang meniru atau mirip?

(Amanda) Wah banyak ya yang mirip sama kita tapi ya kita biarin saja.

(Ramdhan) Pas awal tahu saya sempat kesal tapi setelah ke sini ya biarin saja, orang-orang yang sudah tahu Massicot bisa membedakan.

(Amanda) Kalau yang meniru itu bisa terasa tidak punya cerita, sedangkan produk yang kami buat ini semua punya cerita dan yang mengerjakan kan masih kami sendiri jadi pasti beda soul-nya.

Bagaimana strategi pemasarannya?

(Amanda) Pertama kali kami meluncurkan Massicot penjualannya itu online, boleh dibilang sosial media membantu kami dari sana lah orang-orang mulai mengenal Massicot. Ya, walaupun dengan jualan di online ada resiko untuk ditiru lebih besar tapi tidak apa-apa sih. Kalau sekarang ini kami mulai jualan offline juga salah satunya di The Goods Dept dan ada beberapa lain.

Bagaimana akhirnya bisa bekerja sama dengan The Good Dept?

(Amanda) Sebenarnya kami sudah sama-sama saling kenal jadi waktu itu ditawarkan dan kami setuju karena ini tempat yang sesuai dengan visi misi kami juga.

Kan pernah ikut Jakarta Fashion Week, apakah dengan mengikuti ini berdampak besar pada Massicot?

(Amanda) Iya benar kami diberikan slot ketika Jakarta Fashion Week sama majalah Cleo. Dari Jakarta Fashion Week ini kami merasa dampaknya lumayan besar, kalau dulu pasar kita masih kecil sekarang ini artis-artis dan pecinta fashion Tanah Air mulai mau pakai produk kami. Bisa dibilang ini merupakan next level untuk di pembelinya ya. Dari Jakarta Fashion Week ini awarness dan penjualan kami meningkat.

Produk Massicot sudah dijual di mana saja?

(Amanda) Permintaannya sudah banyak ya kebanyakan sih masih lokal tapi kami sudah jual produk kami sampai ke Jepang mulai Maret 2013 ini. Selain itu, Massicot juga bisa ditemukan di New Zealand dan Australia.

Boleh diceritakan bagaimana akhirnya bisa tembus ke pasar Jepang?

(Amanda) Sebenarnya waktu itu ada pameran di sana, kami minta bawain ke teman saja. Di pameran itu ada brand-brand Indonesia yang lain tapi Massicot terpilih untuk masuk ke toko itu. Di sana sistemnya itu setiap dua minggu ada desain baru jadi kami ngikutin biasanya datu desain dijual hanya beberapa saja begitu.

Bagaimana kinerja bisnisnya saat ini?

(Amanda) Dalam sebulan sekarang kita bisa membuat 50-100 ya berbagai model. Kalau tahun kemarin kita mengeluarkan 5 desain dan yang paling best seller itu seri Wave.

Bagaimana prospek ke depannya bisnis ini?

(Amanda) Saya sih melihat bisnis ini akan semakin maju ke depannya karena sekarang saja Massicot sudah dapat diterima oleh masyarakat. Kadang pembeli kami ketika melihat potongan kue atau melihat apa selalu bilang wah ini Massicot. Ini bagi kami sangat penting karena saya ingin Massicot ini bukan hanya dilihat sebagai sebuah brand atau kalung saja tapi lebih dari itu. Selain itu, saat ini kami banyak mendapat penawaran-penawaran untuk ikut pameran atau menjual di toko-toko yang ada di luar negeri tapi kami sangat memilih sekali karena tidak mau Massicot ada di tempat yang tidak satu visi. Prospek bisnis ini masih sangat jauh sekali karena masih banyak ide yang kami buat dan belum kami eksplor lebih jauh lagi.

Apa target dan rencana ke depannya?

(Ramdhan) Rencananya tentu kami akan memperbesar pasar kami ya kalau bisa memperluas pasar luar negeri.

Amanda Mitsuri dan Ramdhan Muhamad sukses membesarkan Massicot. Pasangan lulusan Desain Produk, Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, ini memulai bisnisnya pada akhir 2012 menuai tanggapan yang positif dari masyrakat. Tak hanya kalangan anak muda, menurut pasangan ini produknya juga disukai orang tua. Dengan desain yang bold dan warna warni yang tak biasa, Massicot sukses meraih perhatian dari Jepang. Bagaimana pasangan Amanda Mitsuri dan Ramdhan Muhamad menjalankan bisnisnya. Keduanya menuturkannya kepada Nimas Novi Dwi Arini:

Boleh diceritakan bagaimana memulai bisnis ini?

(Amanda) Kami memulai Massicot ini di akhir tahun 2012, awalnya saya dan Ramdhan punya usaha masing-masing tapi terpikir untuk membuat usaha bareng-bareng. Kebetulan kami pacaran.

(Ramdhan) Saya sendiri suka untuk eksplorasi bentuk-bentuk dan kami berdua suka membuat konsep sama-sama. Jadi, dari sini kami ingin membuat sebuah usaha berdua.

Apa sesuai dengan background pendidikan?

(Amanda) Ya memang kami berdua kuliah di jurusan di Desain Prodak, Itenas Bandung jadi sebenarnya membuat prodak-prodak seperti ini bisa dibilang sudah terbiasa ya. Terutama Ramdhan memang dari dulu suka eksplorasi bahan resin.

(Ramdhan) Seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, memang saya suka sekali eksplorasi bentuk dan sebenarnya bahan yang kami pakai ini juga sudah biasa dipakai di Indonesia. Tapi saya mengeksplorasi sesuatu yang belum pernah ada di sini. Massicot itu kan produknya adalah artificial gems yang kami rangkai menjadi kalung dan gelang lalu sekarang kita eksplorasi juga ke sepatu dan clucth.

Bagaimana proses kreatifnya?

(Amanda) Proses kreatifnya benar-benar dari awal itu ya dari ide kami sendiri. Proses pembuatannya juga berdua saja. Kami bisa dapat ide dari mana saja

(Ramdhan) Jadi memang dari proses memberi warna ke resin sampai bentuk masternya kami berdua yang mengerjakan. Kalau soal ide bisa dari mana saja, misalnya ketika kami lagi liburan ke Bali kita ke pantai kita lihat ombak dari sana muncul ide.Warna dari ombak ini yang ingin kita bekukan ke dalam resin.

Berapa lama proses produksinya?

(Ramdhan) Bisa lama bisa cepet ya, sebenarnya lebih banyak faktor eksternalnya. Kan kami tergantung juga dengan cuaca, studio kami di Bandung yang udaranya dingin jadi kadang gara-gara hal ini prosesnya bisa lebih lama karena resinnya tidak cepat kering. Biasanya sampai barang jadi dan dilempar ke pasar bisa satu bulan ya.

Sekarang apa ada pengembangan produknya?

(Amanda) Sekarng ini kami juga sedang mengembangkan Massicot+, perbedaan dengan yang biasa sebenarnya dari bahan. Kalau yang biasa kami tidak pakai emas sedangkan yang Massicot+ ini pakai emas. Kalau soal harganya kisarannya Rp600.000 – 1.500.000 per buah.

Setelah berjalan apa mulai ditemui produk yang meniru atau mirip?

(Amanda) Wah banyak ya yang mirip sama kita tapi ya kita biarin saja.

(Ramdhan) Pas awal tahu saya sempat kesal tapi setelah ke sini ya biarin saja, orang-orang yang sudah tahu Massicot bisa membedakan.

(Amanda) Kalau yang meniru itu bisa terasa tidak punya cerita, sedangkan produk yang kami buat ini semua punya cerita dan yang mengerjakan kan masih kami sendiri jadi pasti beda soul-nya.

Bagaimana strategi pemasarannya?

(Amanda) Pertama kali kami meluncurkan Massicot penjualannya itu online, boleh dibilang sosial media membantu kami dari sana lah orang-orang mulai mengenal Massicot. Ya, walaupun dengan jualan di online ada resiko untuk ditiru lebih besar tapi tidak apa-apa sih. Kalau sekarang ini kami mulai jualan offline juga salah satunya di The Goods Dept dan ada beberapa lain.

Bagaimana akhirnya bisa bekerja sama dengan The Good Dept?

(Amanda) Sebenarnya kami sudah sama-sama saling kenal jadi waktu itu ditawarkan dan kami setuju karena ini tempat yang sesuai dengan visi misi kami juga.

Kan pernah ikut Jakarta Fashion Week, apakah dengan mengikuti ini berdampak besar pada Massicot?

(Amanda) Iya benar kami diberikan slot ketika Jakarta Fashion Week sama majalah Cleo. Dari Jakarta Fashion Week ini kami merasa dampaknya lumayan besar, kalau dulu pasar kita masih kecil sekarang ini artis-artis dan pecinta fashion Tanah Air mulai mau pakai produk kami. Bisa dibilang ini merupakan next level untuk di pembelinya ya. Dari Jakarta Fashion Week ini awarness dan penjualan kami meningkat.

Produk Massicot sudah dijual di mana saja?

(Amanda) Permintaannya sudah banyak ya kebanyakan sih masih lokal tapi kami sudah jual produk kami sampai ke Jepang mulai Maret 2013 ini. Selain itu, Massicot juga bisa ditemukan di New Zealand dan Australia.

Boleh diceritakan bagaimana akhirnya bisa tembus ke pasar Jepang?

(Amanda) Sebenarnya waktu itu ada pameran di sana, kami minta bawain ke teman saja. Di pameran itu ada brand-brand Indonesia yang lain tapi Massicot terpilih untuk masuk ke toko itu. Di sana sistemnya itu setiap dua minggu ada desain baru jadi kami ngikutin biasanya datu desain dijual hanya beberapa saja begitu.

Bagaimana kinerja bisnisnya saat ini?

(Amanda) Dalam sebulan sekarang kita bisa membuat 50-100 ya berbagai model. Kalau tahun kemarin kita mengeluarkan 5 desain dan yang paling best seller itu seri Wave.

Bagaimana prospek ke depannya bisnis ini?

(Amanda) Saya sih melihat bisnis ini akan semakin maju ke depannya karena sekarang saja Massicot sudah dapat diterima oleh masyarakat. Kadang pembeli kami ketika melihat potongan kue atau melihat apa selalu bilang wah ini Massicot. Ini bagi kami sangat penting karena saya ingin Massicot ini bukan hanya dilihat sebagai sebuah brand atau kalung saja tapi lebih dari itu. Selain itu, saat ini kami banyak mendapat penawaran-penawaran untuk ikut pameran atau menjual di toko-toko yang ada di luar negeri tapi kami sangat memilih sekali karena tidak mau Massicot ada di tempat yang tidak satu visi. Prospek bisnis ini masih sangat jauh sekali karena masih banyak ide yang kami buat dan belum kami eksplor lebih jauh lagi.

Apa target dan rencana ke depannya?

(Ramdhan) Rencananya tentu kami akan memperbesar pasar kami ya kalau bisa memperluas pasar luar negeri.

(Amanda) Selain itu kami ingin sekali mencari orang yang pas untuk bekerja dengan kami, mungkin ini agak susah karena kami mencari yang benar-benar satu visi karena Massicot ini kan kami buat dari awal sampai marketing berdua saja. Kami ingin menemukan orang yang benar-benar cocok dengan kami. Kami juga ingin cari investor untuk lebih mengembangkan bisnis kami.(***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved