Management Editor's Choice Strategy

Putri K. Wardani Melestarikan Turuning Sinatriyo di Mustika Ratu

Putri K. Wardani Melestarikan Turuning Sinatriyo di Mustika Ratu

Putri Kuswisnu Wardani adalah putri dari pendiri PT Mustika Ratu, Mooryati Sudibyo, yang mendapat estafet tongkat kepemimpinan untuk menjadi nakhoda di perusahaan publik PT Mustika Ratu Tbk ini. Apa saja langkah yang dilakukan untuk melestarikan nilai-nilai luhur dari keluarga? Putri K. Wardani mengemukakannya kepada Gustyanita Pratiwi. Berikut wawancaranya:

Sejak kapan Ibu dilibatkan dalam bisnis keluarga? Apa peran yang diberikan?

Sebenarnya semenjak masih di bangku sekolah sudah kerap diajak diskusi mengenai berbagai aspek usaha keluarga secara umum, akan tetapi mulai terjun secara langsung sebagai traineedilakukan selepas sekolah.

Putri Kusuma Wardani, Mustika Ratu

Putri K.Wardani

Bagaimana Ibu menilai family capital (heritage, kin Interaction, dan civic structure) dalam bisnis Mustika Ratu? Secara umum, apa saja nilai-nilai keluarga yang diwariskan ?

Anggota keluarga yang terlibat di usaha keluarga memang terbatas. Ada saya sebagai presiden direktur, lalu adik laki-laki saya sebagai presiden komisaris yang ikut rapat dari waktu ke waktu. Belakangan ini, keponakan saya, wanita (anak dari kakak saya Djoko Ramiadji) ikut membantu di usaha hotel kami. Akan tetapi, karena khususnya nama Mustika Ratu membawa value & filosofi yang sangat dalam yang berasal dari : Turuning Sinatryo, Rembesing Madu, Tedak ing Wong Amorotopo, Mustikaning Ratu, punya terjemahan bebas: Dari keturunan ksatria yang tersaring ketat, yang berperilaku penuh prihatin dan kesadaran, terlahirlah peninggalan berharga raja. Filosofi ini kami bawa di dalam beroperasi, berproduksi dan berusaha. Kami membawa misi perusahaan yang punya komitmen untuk memberikan buah pikiran dan buah kerja yang terbaik yang berasal dari peninggalan tradisi leluhur yang berasal dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Kepercayaan dan integritas adalah sesuatu yang harus senantiasa dijaga dengan baik di dalam menjalankan usaha.

Bagaimana modal yang bersifat intangible ini ditransfer pada diri ibu oleh orang tua? Apa sikap yang Ibu tunjukkan agar nilai-nilai ideal keluarga ini bisa diserap dan dihayati dengan baik?

Orang tua kami mendidik kami putra/putrinya sesuai filosofi leluhur yang adi luhung, walaupun kami dididik di Barat. Semua diturunkan kepada anak cucu melalui contoh dan perilaku. Filosofi ini juga diadopsi dan ditularkan kepada tim di Mustika Ratu.

Putri K. Wardani

Apa saja proses coaching, mentoring, tour of duty atau proses pendewasaan lainnya yang Ibu jalani dalam proses transisi kepemimpinan? Apa hal-hal penting yang dapat dipelajari dari proses “pematangan” ini? Adakah coach dan mentor bisnis yang ditunjuk oleh orang tua untuk membantu ? Bagaimana sikap Ibu agar proses pematangan ini berjalan dengan baik?

Saya memulai karier saya di usaha keluarga dari bawah. Saya start sebagai management trainee. Saya keliling ke beberapa departemen seperti marketing, promosi & keuangan. Ada seorang mentor saya yang menduduki posisi senior di perusahaan saat itu dan menjabat sebagai pejabat puncak bagian keuangan. Namanya almarhum Bapak Sukirno. Proses pematangan saya berjalan alami selama 25 tahun sebelum saya menjabat sebagai presiden direktur dan menggantikan founder. Selama 10 tahun terakhir terjadi transfer of knowledge & wisdom dari generasi 1 ke generasi 2.

Apa hal-hal positif dari aspek kepemimpinan orang tua/mentor yang bisa Ibu pelajari? Bagaimana mempraktikkannya sebagai the next leader?

Kerja keras, memastikan output yang terbaik, memompa kreativitas, menjaga nama baik dan integritas, serta membawa kemaslahatan bagi lingkungan kita melalui segala sesuatu yang kita kerjakan.

Adakah Ibu pernah mengalami kenyataan “di bawah bayang-bayang orang tua”? Bagaimana cara Ibu keluar dari bayang-bayang tersebut dan membangun kompetensi, confidence dan kredibilitas sebagai the next leader di perusahaan keluarga Ibu?

Saya memang kebetulan dari awal karier tidak menggunakan nama orang tua. Saya memakai nama saya sendiri, Putri K.Wardani. Terkadang orang bahkan tidak tahu bahwa saya adalah anak dari pendiri PT Mustika Ratu. Tapi itu adalah cara saya membangun nama sendiri. Saya aktif di organisasi dan dipercaya teman-teman untuk memimpin organisasi-organisasi industri di luar Mustika Ratu, termasuk menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia. Semua itu tentunya hasil dari kerja keras, dedikasi, integritas dan karya kita sebagai pribadi.

Bagaimana cara Ibu menjembatani nilai-nilai (lama) warisan keluarga dengan modernisasi dan profesionalisme di era modern?

Saya tidak selalu menganggap bahwa nilai-nilai lama itu serta merta selalu konotasinya negatif. Nilai-nilai, filosofi yang menjadi akar dari alasan berdirinya perusahaan itu menurut saya adalah hal yang menjadi pembeda dasar antara Mustika Ratu dengan yang lainnya. Itu harus tetap dipertahankan. Ibaratnya itu UUD 45-nya. Tapi kalau PP (maksudnya Peraturan Pemerinta, Red.), Perpres, Permen atau strateginya, itu bisa diubah sesuai dengan sikon zaman. Kalau dulu banyak one man decision, sekarang harus mulai ada empowerment, pembagian wewenang dan teamwork. Zaman di era globalisasi/pasar bebas, reformasi & otoda juga sangat berbeda. Semua itu butuh penyikapan yang berbeda.

Bagaimana cara Ibu agar perusahaan keluarganya berkembang dan langgeng?

Salah satu cara bisa melalui pasar modal. Selain itu, juga antara lain bisa membangun team yang professional, integrated dan mandiri, sehingga tidak hanya bertumpu kepada 1 orang/anggota keluarga saja.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved