Management Editor's Choice Strategy

Renumerasi di IBM Indonesia Diatur Regional

Renumerasi di IBM Indonesia Diatur Regional

Gunawan Susanto tidak pernah bermimpi untuk duduk di kursi nomor satu IBM Indonesia. Sejak bergabung 14 tahun lalu, pria berusia 35 tahun ini hanya fokus pada dua hal : belajar hal baru dan meningkatkan kapabilitas. Konsistensinya membuahkan hasil. April 2014, pria murah senyum ini resmi dilantik sebagai Presiden Direktur IBM Indonesia.

IBM-Gunawan(utama)

Gunawan adalah salah satu pemimpin termuda di IBM. Karier perdananya dimulai sebagai management trainee dalam bentuk program yang disebut sebagai IBM Team Blue. Dari sana, pria yang gemar sepak bola ini menjadi Field Sales Specialist for System. Tujuh tahun kemudian, ia diangkat menjadi Regional Product Manager untuk wilayah ASEAN. Lalu berganti posisi sebagai System Sales Manager for Entreprise. Tahun 2010, lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini, dipercaya sebagai Country Manager untuk Business Partner Organizatition. Sebelum menduduki posisi tertinggi, ia bekerja sebagai Country Manager System& Technology Group.

“Jujur, saya tidak menargetkan untuk bisa menduduki posisi sebagai presdir. Yang men-drive saya untuk maju adalah meningkatkan kemampuan dari sisi pemasaran dan penjualan,” kata Gunawan.

Bagi Gunawan, renumerasi bukanlah faktor utama dalam berkontribusi untuk perusahaan. Faktor terpenting menurutnya adalah bagaimana perusahaan bisa memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang dan merancang business plan ke depannya. “Perusahaan jangan hanya menjadikan pegawai sebagai objek, dibayar karena mereka telah bekerja, tetapi sebagai partner yang saling tumbuh berbarengan,” Gunawan menandaskan.

Bagaimana Gunawan merancang strategi untuk perusahaan?. Apa saja imbalan yang diterimanya sebagai pemimpin tertinggi? Sebandingkah kompensasi yang diterimanya dengan kontribusi yang diberikannya? Gunawan Susanto menuturkannya kepada Ario Fajar dari SWA Online:

Tahun depan Anda genap satu tahun menjabat sebagai Presdir IBM Indonesia. Bagaimana perasaan serta apa highlight Anda?

Kami akan resetting strategi untuk mengejar target tiga tahun ke depan. We want growing business double size in Indonesia in the next 3 years.

Apa alasannya?

Kami melihat pasar Indonesia tahun ini dan tahun depannya lebih optimis di mana tren digitalisasi semakin jelas opportunity-nya. Ini adalah waktu yang tepat untuk Indonesia, termasuk bagi IBM untuk menyiapkan senjata guna menangkap peluang 3 tahun ke depannya.

IBM-Gunawan (tegak)

Bagaimana caranya?

Pertama kami harus mengubah dan meningkatkan kapabilitas SDM agar bisa sesuai dengan kebutuhan pasar. Untuk itu, kami datangkan orang-orang dari luar untuk infus dan transfer pengetahuan ke karyawan IBM.

Portofolio mana yang akan diperbesar?

Fokus kami ke depannya adalah bisnis cloud terutama yang menyasar sektor usaha kecil menengah (UKM). Fokus kedua adalah business engagement terkait mobility dan social media bersama rekanan IBM seperti mitra lokal, start up company, dll.

Apakah pengangkatan Anda sebagai Presdir IBM di waktu yang tepat juga?

Key leadership posisi di IBM adalah kami yakin bahwa setiap pergantian kepemimpinan itu bisa berjalan mulus. Perusahaan ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengembangkan diri, bukan tergantung pada waktu yang tepat atau tidak tepat.

Kalau boleh mengklaim, mengapa Anda dipilih sebagai Presdir IBM?

Regional IBM rata-rata berusia muda. Di IBM Indonesia hampir 40-50% adalah berusia di bawah 35 tahun. Tapi sebenarnya bukan faktor usia sebagai pertimbangan utamanya, tetapi lebih kepada we need to capture the transition. Kami ingin menangkap market yang baru di mana mencari orang-orang bisa masuk ke sana.

Kompetensi seperti apa yang paling dibutuhkan?

Kami tidak menggunakan usia sebagai syarat utama, apalagi masalah gender. IBM lebih melihat kapabilitas, pengalaman, serta potensial ke depannya. Benang merahnya dari dulu hingga sekarang adalah dedikasi, inovasi, kepercayaan dan tanggung jawab. Jadi, siapapun yang memimpin, dia harus memiliki 3 DNA itu.

Menurut Anda, apa kelebihan Anda dibandingkan yang lain?

Saya selalu mencari sesuatu yang baru yang bisa meningkatkan kemampuan saya. Saya tidak mengenal kata lelah untuk terus belajar. Itu sebabnya mungkin yang membawa saya ke posisi ini sekarang. I always to learn, terus improve diri dan skill, bahkan di posisi sekarang saya juga harus terus belajar

Apakah Anda menargetkan akan menduduki posisi seperti sekarang ketika bergabung di IBM?

To be honest, tidak sama sekali. Yang mendorong saya adalah terus bisa meningkatkan kemampuan, baik dari sisi pemasaran atau penjualan. Keduanya sangat penting di bisnis ini.

Apakah Anda adalah Presdir IBM termuda di IBM worldwide?

Saya kurang tahu, tapi harusnya iya.

Bagiamana Anda meningkatkan kapabilitas sehingga selalu ‘pas’ dengan kebutuhan pasar atau tren?

Saya tidak pernah berhenti belajar, menggali apa yang belum saya bisa. Meningkatkan kompetensi bisa dilakukan dengan berbagai cara

Salah satu caranya?

Stay close to market. Market di sini bisa, partners, klien, C level. Saya mendengar langsung situasi terbaru dari mereka yang berpengalaman.

Apakah hanya dengan top eksekutif di industri eknologi?

Tidak. Bukan hanya sekedar CIO, tetapi CEO, business owner, business leader, dari lintas industi. Menurut saya, mereka lebih tahu tentang industrinya masing-masing ketimbang saya.

Selain meeting dengan top eksekutif, apalagi?

Saya banyak baca. Kalau training ke luar negeri seperti pelatihan itu ada.

Apakah disediakan training dari pusat?

Ada, setidaknya untuk level ASEAN di mana setiap triwulan kami rutin mengadakan pertemuan. Sedangkan dari pusat, untuk spesifik tranning memang sudah diprogramkan. Misalnya Februari tahun depan saya mesti terbang ke Amerika Serikat

Siapa sparring partner Anda?

Wah banyak sekali. Kalau di internal perusahaan, saya banyak berdiskusi dengan karyawan berbagai level dan divisi. Misalnya diskusi dengan divisi markom, sales, dll. Kalau sparing partner di luar, saya sering berdiskusi dengan CEO beberapa perusahaan, misalnya kalau bisnis perbankan, saya bertemu dengan Pak Jahja, CEO BCA.

Bagaimana soal renumerasi? Bagaimana aturannya?

Untuk renumerasi semuanya sudah diatur oleh regional.

Apa saja komponennya?

Kami standar, sama seperti yang lain yakni ada fixed dan variable benefit.

Hitung-hitungannya?

Semuanya berdasarkan performance based.

Adakah tunjangan-tunjangan atau fasilitas yang diberikan?

Pada dasarnya sama seperti perusahaan multinasional lain. Buat top eksekutifnya pastinya ada tambahan.

Seperti?

Rahasia…..

Apakah fixed cost naik tiap tahun?

Kita bisa lihat saja dari kondisi pasar saat ini. IT is very competitive market.

Apakah benefit atau kompensasi yang diberikan bisa menumbuhkan loyalitas?

Bagi saya loyalitas bukan hanya soal renumerasi. Renumerasi itu memang penting, tapi ada yang lebih penting dari itu. Misalnya, bagaimana sebuah perusahaan bisa membuka kesempatan bagi karyawannya untuk mengembangkan diri. Berdiskusi tentang carrier plan tiga tahun ke depan, sebagai contoh. Pasalnya, orang akan well prepared jika mereka diajak bicara soal carrier plan. Bukan sekedar dia sebagai objek, dan perusahaan membayar tenaganya.

Apa saja kiat agar mendapatkan posisi dan bargaining power di perusahaan dan market?

Tingkatkan kapabilitas diri, bukan hanya di perusahaan tapi di pasar. Jadi, jika kapabilitas kita dinilai tinggi oleh pasar, maka perusahaan atau pihak lain akan menghargai tinggi pula diri kita. Kapabilitas sifatnya komprehensif, baik hardskill atau softskill seperti leadership, decision making, dll. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved