Editor's Choice Entrepreneur

Selphie Bong, Merintis Bisnis Fashion dari Sebuah Mesin Jahit

Selphie Bong

Selphie Bong, desainer wanita muda Indonesia yang sukses. Ia bergabung dengan pekan mode untuk kontestan Kontes Kecantikan. Dia juga tergabung dalam organisasi Chic Eco di Hong Kong, Greener, Milano, Paris, Singapura dan Shanghai. Selain itu, dipilih sebagai desainer satu-satunya orang Indonesia untuk menjadi haute couture desainer di acara The United Nation Year of Biodiversity in the 2010 di Jenewa oleh PBB di antara desainer-desainer perdana internasional seperti Diane von Furstenberg, Reem Alasadi, John Rocha dan banyak lagi.

Rancangannya telah dipakai oleh pembicara internasional, dan aktris kondang. Terpilih sebagai finalis dalam Pekan Mode New York 2006 sebagai Fashion Designer Silhouette muda atas nama Nolcha LLC. Lalu di London Fashion Week 2007 atas nama Nolcha LLC, dan Bali Fashion Week 2007 dan 2008. Ia pindah ke Jakarta pada tahun 2008 untuk membuka studio custom-made, butik kontroversial pertama di Ubud, Bali 9 September 2009 (merek Bong’S) dengan konsep rancangan yang glamour dan benar-benar habis terjual dalam seminggu.

Kini, dia memiliki beberapa toko yang terletak di Bali dengan beberapa konsep. Bong’S dikenal sebagai tempat untuk para model dan aktris Paris untuk mengoleksi dan berbelanja kebutuhan fashion mereka. Selphie pun tercatat sebagai salah satu dari 15 desainer fashion papan atas di Indonesia dan disebut sebut sebagai Christian Dior-nya Indonesia.

Untuk mengetahui lebih dalam perjalanan karier dan bisnis fashion Selphie Bong, berikut penggalan wawancara reporter SWA Online, Gustyanita Pratiwi.

Tolong diceritakan data pribadi Anda?

Saya lahir di kota kecil Metro di Lampung, Sumatera. Lahir pada tanggal 4 Maret 1987. Orang tua saya bernama Sutomo Bong dan Suriafi, orang tua saya asal Bangka dan merantau ketika mereka muda. Saya anak kedua dari tiga bersaudara, Selly Bong dan Selvany Bong.Anda lulusan sekolah mana?

Saya tidak pernah lulus resmi dari sekolah manapun hanya SD dan TK di st. Fransiskus Xaverius.

Apakah Anda berasal dari lingkungan desainer? Apa pekerjaan orang tua?

Orang tua saya memulai usahanya sebagai pembuat roti dan kue. Papa saya bisa mengerjakan apapun. Saya besar di sebuah pabrik roti dan kue, setiap hari mencium bau manis dan mencuri meises dari kaleng dan memasukannya ke kotak makan dan makan roti dengan mentega dan meises berwarna warni setiap harinya. Mungkin itulah kenapa saya bisa tembem seperti hari ini. Hahaha.

Masa kecil saya seperti charlie and the chocolate factory. Melihat mesin yang memasukan satu butir jagung dan tiba tiba keluar sebuah snack. Mama saya membantu papa di pabrik kecilnya memasang coklat chip dan mendekor kue.

Saya pernah melihat mama saya menjahit dengan mesin butterfly, lalu menambal rok dan celana saya dan kakak yang selalu robek. Saya masih ingat sosok mama menjahit celana pendek batik, dan saya bangga sekali memakainya dan memamerkannya ke para tetangga.

Apakah setelah lulus Anda langsung menjadi desainer?

Saya drop out dari Raffles dan sempat bingung harus apa. Saya mengirimkan resume kerja, tidak ada yang membalas.

Saya lalu mencoba untuk ikut serta di kompetisi Young Designer International dan terpilih sebagai salah satu finalis di New York Fashion Week, dan di kirim ke New York. Saat itu saya bertemu dengan 15 designer muda asal London, Dubai, Miami, Australia, China dan banyak lagi. Saya memang bukan pemenang untuk malam itu, tetapi pengalaman saat itu membuka mata saya untuk menjadi ready ke market luar. Setelah itu, saya menerima pesanan dari orang tua teman saya dan kerabat, saat itu saya mulai berusaha sendiri sebagai designer.

Di SelphieBong dan Bong’s, berarti Anda berperan sebagai desainer sekaligus founder? Apa saja tanggung jawab Anda di posisi tersebut?

Tanggung jawab saya melingkupi dari desain awal, pembuatan pola masih saya sendiri yang memegang, pemilihan dan pembelian bahan, mendesign trimming, berhubungan dengan supplier dan customer.

Siapa yang mencetuskan Brand SelphieBong dan Bong’s?

Semua branding saya yang mencetuskan, dengan memakai nama sendiri adalah komitmen saya untuk fokus, kalau tidak yang malu saya sendiri, apabila kualitas tidak sebanding.

Pada saat pembukaan gerai, apakah Anda bekerja sama dengan pihak lain?

Saya memiliki management partner dalam hal ini. Jadi, dalam hal human resource, finance, dan pengaturan lainnya saya tidak mengambil andil.

Kalau boleh tahu, berapa modal awal yang dikeluarkan untuk membangun brand ini?

Everything start from scratch through regular customer base. Mulai dari satu mesin jahit, tanpa ada karyawan lalu berangsur penambahan mesin bertahap, dengan kepercayaan customer kami bisa membuka gerai pertama dengan modal yang cukup pas-pasan pada saat itu. Belakangan kami mulai mendapatkan investor, dan kami selalu mencari investor untuk setiap pembukaan gerai.

Apakah brand SelphiBong dan Bong’s ini khusus hanya untuk baju saja atau ada aksesoris-aksesoris lainnya seperti tas, sepatu, dompet, dll?

Kami juga membuat accessories, karena accessories lebih universal. Sepatu kami masih belum dicoba. Konsumen masih lebih mencari baju karena kami memang lebih ke design baju dan kami mau memfokuskan ke satu hal sebelum menambah ke hal lain agar maksimal.

Dilihat dari segi konsumen, berapa kontribusi yang diberikan antara konsumen dalam negeri dan konsumen luar negeri yang membeli baju-baju dan aksesoris rancangan Anda ?

Konsumen dalam negeri masih sedikit, bisa di bilang karena designer lokal memang kurang diminati. Orang Indonesia lebih memilih membeli produk bermerek Eropa dengan alasan prestige dengan branding mereka yang sudah lebih lama. Sedangkan konsumen luar negeri, mereka lebih menghargai desain dan mereka tidak begitu peduli dengan branding.

Konsumen dalam negeri mensupport sekitar 25%, cukup besar, dan 25% ini 15% dari mereka adalah return customer yang selalu kembali.

Seperti yang Anda katakan 50% konsumen berasal dari Eropa, dari mana saja pemesan terbanyak?

Dari Eropa kebanyakan dan Perancis, Italia, Inggris, dan Rusia. Juga, negara tetangga Eropa lainnya, seperti Spanyol dan Jerman.

Siapa desainer idola Anda?

Rancangan pasti hasil kami sendiri, tetapi inspirasi untuk itu tidak ada batasannya. Basically, label kami adalah classic cutting, dan selalu di kembangkan.

Untuk designer idola, jujur saya tidak ada idola siapapun, karena kalau saya mengidolakan seseorang, saya akan menjadikan diri saya seperti mereka dan menjadikan rancangan saya seperti mereka juga, maka saya akan melupakan identitas “Selphie Bong” sendiri.

Rancangan baju seperti apa yang paling disukai pasar saat ini?

Tergantung, pasarnya mana dulu. Karena Asia dan Barat cukup berbeda. Pasar termasuk besar, dan semua orang banyak kesukaan masing masing dan selalu berbeda. Demand-nya pun berbeda.

Adakah pengalaman menarik, seperti misalnya customer yang memesan baju yang aneh-aneh, sehingga Anda tertantang untuk membuatnya?

Kalau memesan baju yang aneh-aneh, konsumen salah desainer ya. Ada yang meminta memasangkan tengkorak bergliter di dadanya, dan saya mengenalkan costume designer kenalan saya.

Tetapi kemarin saya baru mendapat pemesanan baju salah satu chef ternama asal Italia. Beliau meminta untuk terlihat seksi dan ganteng ketika memasak ‘tomato sauce legendary. Beliau tahu apa yang dia mau, dia sudah membayangkannya, dan tugas saya menangkap imaginasi dia dan merealisasikannya.

Kami membuat pakaian untuk seseorang yang ingin terlihat rapi, anggun, classic, dan berkelas. Bukan seseorang yang ingin terlihat seperti sedang ke halloween party. Kami tidak mau membuat seseorang terlihat aneh dan hanya mempermalukan diri mereka dan juga brand kami.

Khusus rancangan baju, kebanyakan memakai bahan apa dan apa terspesialisasi di gaun?

Kami banyak memakai sutra, katun organik, dan lycra terpilih. Bahan sebenarnya semuanya sama, hanya cutting dan detail. Kebanyakan pakaian kami di buat satu persatu di patung di drape, lalu di jahit, itulah yang membuat pakaian kami menjadi special. Kami tidak pernah memotong bahan langsung banyak dan menjadikannya mass production.

Sekarang trend-nya adalah advertising di social media, apakah SelphieBong dan Bong’s turut aktif di social media?

Saya baru-baru ini baru mulai memasarkan lewat Facebook, BONG’S by Selphie. Cukup kaget ketika beberapa minggu kami gencar mengupdate foto dan news, “liker” kami tiba tiba menjadi 1.000 yang tadinya hanya ratusan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved