Editor's Choice Youngster Inc. Entrepreneur

Sukses Dennis Berbisnis Properti Usai “Membuang” Gelar Ph.D

I Made Putera Pratistha

I Made Putera Pratistha

I Made Putera Pratistha terpaksa “membuang” gelar Ph.D yang susah payah diraihnya dari universitas ternama di luar negeri saat mengawali bisnis. “Ayah pesan, kalau mau jadi pengusaha, buang itu gelar Ph.D,” ungkap doktor ilmu komputer lulusan Monash University, Australia itu sambil tersenyum mengenang masa lalunya.

Pria kelahiran Jakarta tahun 1980 yang akrab disapa Dennis itu paham betul makna tersembunyi dari pesan ayahnya. Ia dituntut bersikap rendah hati dan bekerja keras tanpa memandang statusnya sebagai orang terpelajar. Kini, anak kedua dari I Ketut Mardjana – mantan Dirut PT Pos Indonesia yang berhasil mentransformasi BUMN itu – sukses menjadi pengusaha kontraktor dan pengembang perumahan hingga apartemen menengah.

Dennis, yang meraih gelar Ph.D melalui beasiswa dari Australian Commonwealth Government, berhasil dipercaya sejumlah pengembang papan atas di Indonesia untuk menjadi subkontraktor proyek pembangunan perumahan mereka. Bahkan sebentar lagi, proyek apartemennya yang menjadi perintis pembangunan hunian bertingkat di kawasan Malioboro, Yogyakarta, akan segera berdiri.

Saat mengawali bisnis di Jakarta, sepulang kuliah pada 2006, dia mengaku merangkak dari nol. Untuk menggali berbagai peluang bisnis, ia menghubungi teman-temannya. “Saya tanya, peluang bisnis apa yang menarik,” tuturnya kepada SWA di kantornya di Business Park Kebon Jeruk, Jl. Raya Meruya Ilir 88, Jakarta Barat.

Setelah berkonsultasi dengan sejumlah sahabat, ia menemukan peluang bisnis penyewaan menara telekomunikasi. Di bawah bendera PT Demeta Telnet, ia mendirikan ratusan menara pemancar untuk operator seluler di kawasan Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lombok. Pendanaannya? “Pakai tabungan pribadi, sejumlah investor, juga pendanaan bank. Ayah bantu memperkenalkan dengan sejumlah temannya di perbankan,” ujar Dennis blak-blakan.

Dennis sempat pula menggeluti bisnis serat optik melalui PT Nusantara Sarana Telekomunikasi. Akan tetapi, hokinya tampaknya di bisnis properti. “Pengalaman membangun menara telekomunikasi memberi kami pengalaman di bidang kontraktor gedung dan bahkan properti,” katanya.

Perjalanannya di bisnis properti memang terbilang lancar. Melalui Demeta dan PT Global Infrastructure Investindo, ia sempat membangun sejumlah gedung perkantoran untuk PT Telkomsel, Holcim, Rekayasa Industri, dan lainnya. Ia juga berhasil menjadi subkontraktor Agung Podomoro dengan membangun 150 rumah untuk sejumlah proyek perumahannya, termasuk Perumahan Grand Taruma, Karawang. Selain itu, ia membangun unit rumah untuk Grup Ciputra di Perumahan CitraRaya, Cikupa, Tangerang.

Selain menjadi kontraktor bagi pengembang lain, Dennis mengembangkan perumahan sendiri. Di antaranya, membangun 10 vila mewah di Seminyak, Bali, dan 40 unit rumah menengah di Jatibening, Bekasi, dengan nama Griya Revata. Bahkan, ia juga mendirikan hotel di Jl. Sunset Road, Seminyak, Bali, yang kini dikelola oleh perusahaan manajemen hotel Grup Kagum dengan merek Hotel Zodiak.

Bisnis properti Dennis kini ditargetkan menjulang lebih tinggi lagi. Sejak Juli 2014, ia menggarap proyek pertama apartemen kelas menengah di Yogyakarta, Revata Malioboro, melalui PT Sayana Revata Bumijo. Proyek apartemen senilai Rp 250 miliar yang rencananya berisi 249 unit itu akan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 600 juta. “Prajualnya dimulai Januari 2015 dan diharapkan pembangunannya rampung tahun 2017,” ungkapnya.

Dennis mengaku optimistis membesut proyek apartemen perdananya tersebut. Pasalnya, ia melihat belum ada pengembang yang menyasar pasar hunian bertingkat di sekitar Malioboro. Selain itu, pasar dirasa siap menyambut proyeknya. “Targetnya untuk penduduk setempat kelas menengah serta orang yang suka berkunjung ke Yogya,” kata Dennis menguraikan.

Ia juga tengah menyiapkan proyek properti terpadu di Balikpapan, Kalimantan Timur. “Yang di Balikpapan saat ini masih tahap masterplan,” ungkapnya.

Di tengah kesibukannya berbisnis, Dennis ternyata masih tetap bisa menjalani hobinya: mengajar. Saat ini, ia tercatat sebagai dosen mata kuliah Small Medium Enterprise di Tanri Abeng University, Jakarta, dan sekaligus menjadi sekretaris rektor di sana.

Meski sudah cukup sibuk dengan dua aktivitasnya tersebut, ia masih ada waktu untuk menggeluti satu hobi lagi: merestorasi mobil dan motor tua. Hingga kini, ia berhasil memulihkan 12 mobil dan 17 motor tua dari berbagai jenis dan merek. “Mobil baru mudah dibeli kalau ada uang. Tapi merestorasi mobil dan motor tua itu butuh ketelatenan dan kegigihan. Gairahnya itu ya pas berburunya, itu yang menarik, hehehe,” ucap dia seraya menyebutkan masih ada 10 mobil tua lagi yang tengah direstorasi.

Terkait bisnisnya yang kini diperkuat oleh 300 karyawan dan bernaung di bawah holding Loka Revata, Dennis masih menyimpan ambisi lebih besar lagi. “Tiga tahun ke depan, target project value kami harus sudah mencapai Rp 3 triliun. Pasti kami bisa,” ungkapnya optimistis.

BOKS:

Nama: I Made Putera Pratistha alias Dennis

Tempat/tanggal lahir: Jakarta, 27 November 1980

Pendidikan: S-3 Ilmu Komputer Monash University, Melbourne, Australia

Jabatan:

Presdir PT Sayana Revata Bumijo

Presdir PT Asthana Loka

Presdir PT Global Infrastructure Investindo

Presdir PT Demeta Telnet

Dosen dan Sekretaris Rektor di Tanri Abeng University

Pencapaian Bisnis:


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved