Editor's Choice Entrepreneur

Tashinda Putraprima, Rumah Bersama Pengrajin Jogja

Tashinda Putraprima, Rumah Bersama Pengrajin Jogja

Yogyakarta tak pernah kehabisan ide bisnis. Salah satu bisnis unik yang lahir dari Kota Gudeg ini adalah kerajinan yang memanfaatkan bahan-bahan alami. Produknya adalah kerajinan dari anyaman bahan-bahan alami seperti gedebong pisang, eceng gondok, pandan, serat nanas, rotan, dan lainnya.

Kota Bantul menjadi saksi bisu kreativitas para pengrajin di Kota Pendidikan tersebut memanfaatkan bahan-bahan alami. Ketekunan mereka yang diwadahi CV Tashinda Putraprima berbuah manis.

johni

Mereka baru saja mendapatkan Sponshorship dari pemerintah Belanda untuk mengadakan pameran di Jerman demi mewujudkan mimpi untuk terus melebarkan pasar ekspor. Satu bentuk dukungan yang konkrit dari pemerintah Belanda.

“Saat ini, negara tujuan ekspor adalah Amerika dan Kanada, Afrika Selatan, Australia, Jerman, Prancis, Denmark, Belgia. Paling banyak ke Amerika dan Kanada,” kata pemilik CV Tashinda Putraprima, Johni Sahlan.

Ekspor produk kerajinan terbukti mampu bertahan di tengah situasi ekonomi global yang masih belum menentu. Kinerja ekspor tercatat naik 15% setiap tahun selama tiga tahun terakhir. “Kami bersyukur setelah berdiri tahun 1995 dan mulai memasuki pasar ekspor tiga tahun berikutnya,” ujarnya.

Untuk menjaga permintaan tetap stabil, lanjut dia, perseroan tak henti berinovasi, merilis produk baru yang lebih memikat pasar. Oleh karena itulah, ada tim khusus yang bertugas melakukan penelitian dan pengembangan produk, terutama dari segi desain.

Jika bersaing dari segi harga jelas, Tashinda Putraprima tak akan mampu. Sejauh ini, harga yang mereka tawarkan memang sedikit lebih mahal karena menggunakan bahan dasar dari serat alami. Beruntung, permintaan pasar tetap tinggi berkat keunggulan ini. “Tashinda Putraprima juga mengutamakan desain dan kualitas produk,” kata Johni.

produk kerajinan

Yang paling membanggakan, lanjut dia, hubungan perusahaan dengan para pengrajin sangat dekat. Para pekerja seni yang tinggal di kampung-kampung tersebut bahkan telah menganggap Tashinda Putraprima sebagai keluarga sendiri. “Dengan begitu, hubungan kerja sama yang telah lama terjalin menjadi lebih nyaman,” ujarnya. (Reportase: Nerissa Arviana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved