Editor's Choice Technology

Transaksi Lewat e-Channel Bank Mandiri Semakin Dominan

Transaksi Lewat e-Channel Bank Mandiri Semakin Dominan

Transaksi perbankan nasabah Bank Mandiri kini semakin banyak yang dilakukan lewat e-channel. Pada 2010, transaksi di kantor cabang hanya 20% sedangkan transaksi lewat jalur elektronik mencapai 80%. Pada 2013, transaksi elektronik sudah mencapai 90%, hanya 10% nasabah yang masih bertransaksi langsung ke cabang. Apa saja layanan Bank Mandiri di channel elektronika ini? Rahmat Broto Triaji, Group Head Electronic Banking Group Bank Mandiri, menuturkannya kepada Nimas Novi Dwi Arini dari SWA Online:

Seperti apa peluang bisnisnya di bidang e-commerce dan payment gateway bagi perbankan? Benarkah sangat besar?

Perbankan berperan sebagai penyedia sistem pembayaran, e-commerce menjadi salah satu layanan Mandiri untuk ekosistem online, dari penjual (merchant), pembeli (customer), dan sistem pendukung pembayaran (payment gateway). Walaupun sebagian besar dari transaksi e-commerce masih menggunakan metode konvensional seperti transfer bank, pembayaran online Mandiri Clickpay menunjukkan peningkatan signifikan per tahunnya. Pendekatan yang dilakukan untuk solusi e-commerce yaitu Mandiri Clickpay bagi pengguna internet banking Mandiri, Mandiri Internet Acquiring bagi pengguna Visa Master, dan Mandiri E-Cash, produk terbaru dari Mandiri di mana pengguna dapat memiliki dan bertransaksi tanpa memiliki rekening bank pada umumnya – seperti memiliki uang tunai di handphone.

MandiriBroto

Apakah tren ke depan bisnis e-commerce dan payment gateway ini akan terus berkembang?

Terutama sejak tahun 2011, pertumbuhan bisnis e-commerce ditandai dengan munculnya pemain nasional dan regional ke Indonesia. Diperkirakan sampai dengan lima tahun ke depan e-commerce Indonesia akan terus berkembang sejalan dengan peningkatan pengguna Internet dan mobile.

Apa saja yang dilakukan untuk menangkap peluang bisnis tersebut? Apakah Mandiri juga berinvestasi besar-besarnya untuk menyediakan layanan tersebut? Berapa investasinya? Berapa banyak nasabahnya yang telah menggunakan layanan ini? Berapa nilai transaksinya?

Selain dengan ketiga fitur (Mandiri Clickpay, Mandiri Internet Acquiring, dan Mandiri E-Cash), Mandiri juga berusaha mengakomodasi transaksi online dengan metode konvensional berupa virtual account sebagai solusi alternatif melalui e-channel (ATM, mobile, dan Internet). Solusi alternatif ini sebagai solusi bagi nasabah yang masih terbiasa menggunakan transfer dalam pembayaran. Total nilai transaksi e-commerce di Mandiri mencapai lebih dari Rp1,3 triliun di tahun 2013 dengan pengguna lokal dan internasional.

Bagaimana strategi bisnis yang dijalankan di bidang ini? Bagaimana pula sistem keamanannya?

Untuk memberikan layanan yang terbaik, layanan e-commerce Mandiri senantiasa mengikuti regulasi dan protokol keamanan yang berlaku lokal ataupun secara industri. Berpatokan pada tingginya jumlah pengguna mobile dan internet di Indonesia, Mandiri E-Cash sebagai produk baru Bank Mandiri menjadi solusi terbaik e-commerce untuk menyediakan transaksi mudah, aman, dan nyaman, baik bagi nasabah Mandiri maupun nonnasabah Mandiri. Untuk informasi perihal layanan Mandiri E-Cash dan layanan e-commerce lainnya dapat menghubungi Mandiri Call 14000. Belanja online Mandiri saja.

Bagaimana penetrasi pasar Internet banking dan mobile banking saat ini?

Kalau dilihat saat ini tentu ada peningkatan nasabah yang menggunakan transaksi elektronik di Bank Mandiri. Kalau mau dilihat di tahun 2010 itu transaksi di cabang itu 20% sedangkan elektronik 80%. Tapi data tahun 2013 ini transaksi elektronik kami sudah mencapai angka 90%, hanya 10% nasabah yang masih bertransaksi langsung ke cabang.

Lalu apa ada peningkatan juga untuk internet dan mobile banking?

Yang kami maksud dengan elektronik itu kan ada ATM, Internet, mobile, dan EDC. Kalau untuk Internetnya sendiri dari data transaksi 2013 itu 25% dan mobile itu 9%. Memang lebih besar transaksi yang dilakukan ATM tapi pangsa di Internet dan mobile juga kami nilai cukup besar, karena kalau dibandingkan dengan 2012 ada pertumbuhan 22% untuk Interent banking dan mobilenya ada 33%.

Sebenarnya ada berapa nasabah Mandiri yang sudah memanfatkan kedua layanan ini?

Sampai Februari sudah ada 1,2 juta pengguna Internet banking dan mobile sekarang ada sekitar 5,3 juta.

Kalau nilai transaksinya sendiri dalam satu bulan nilainya berapa? Apakah cukup besar?

Jadi gini, kalau untuk Internet banking itu kami ada dua macam ya, pertama untuk pribadi dan kedua untuk pebisnis SMI. Tapi ada lagi untuk perusahaan komersial yang lebih besar. Kalau dilihat dari frekuensi transaksinya dalam sebulan itu 3,7 juta ini yang finansial ya, yang meaningless seperti cek saldo tidak ikut dihitung. Sedangkan untuk volumenya dalam sebulan mencapai angka Rp 11 triliun ini yang perorangan saja, kalau untuk bisnis angkanya lebih besar lagi.

Lalu apa yang dilakukan Bank Mandiri untuk meningkatakn pelayanan kepada nasabah yang sudah menggunakan Internet atau mobile banking?

Kami lihatnya secara keseluruhan ya, jadi kami berupaya untuk terus melakukan edukasi ke customer jadi mereka dengan mudah mendapatkan informasi mengenai layanan kami yang terbaru. Setidaknya dalam satu bulan kami dua kali melakukan iklan advertorial di media-media besar yang mengulas mengenai layanan kami, misalnya fitur favoritku di sini kami bahas secara lengkap mengenai hal ini. Selain itu, kami juga terus menambah fitur-fitur pemabayaran yang ada untuk Internet dan mobile banking. Kalau sekarang kan sudah ada untuk bayar kartu kredit, listrik, PAM nah ini terus kami tambah supaya nasabah lebih mudah dalam bertransaksi.

Seperti apa infratruktur yang disediakan untuk kenyamanan dan keamanan bagi nasabah yang menggunakan layanan tersebut?

Soal infrastruktur secara keseluruhan kami terus melakukan peningkatan, pengembangan, dan pembaruan. Kami menginvestasikan kira-kira US$100 juta setiap tahunnya untuk melakukan pengembangan layanan atau fitur baru atau memperbaharui atau meningkatkannya. Kalau untuk keamanannya sendiri saya rasa di Bank Mandiri sudah sangat aman karena tidak ada laporan token bisa dijebol atau hal lainnya.

Target-targetnya ke depan seperti apa di layanan ini?

Untuk tahun ini kami sedang mencoba untuk mensinergikan semua layanan yang kami punya, tapi mungkin baru tahun depan bisa terealisasi. Jadi kami sedang mencoba untuk menyamakan semua layanan yang kami punya jadi nanti nasabah memiliki limit transaksi yang sama di setiap layanan bahkan kalau bisa PIN yang sama dan desain yang sama. Karena saya lihat mungkin ada orang yang malas beralih ke Internet atau mobile banking karena tidak desain yang berbeda, belum lagi kan kita ini satu orang sudah banyak password kalau layanan sekarang kan PIN atau password beda-beda. Jadi kami ingin membuat sebuah desain yang terintegrasi satu sama lain. Ini jelas akan menguntungkan dan memudahkan bagi nasabah.

Saat ini bagaimana perbandingan antara pengguna transaksi perbankan digital dengan transaksi via cabang & ATM?

Kalau mau dilihat di tahun 2010 itu transaksi di cabang itu 20%, sedangkan elektronik 80%. Tapi data tahun 2013 ini transaksi elektronik kami sudah mencapai angka 90%, hanya 10% nasabah yang masih bertransaksi langsung ke cabang. Yang kami maksud dengan elektronik itu kan ada ATM, Internet, mobile, dan EDC. Transaksi elektronik via ATM masih cukup besar ya porsinya 53%. Kalau untuk Internetnya sendiri dari data transaksi 2013 itu 25% dan mobile itu 9%. Jadi bisa dilihat memang sudah ada perubahan perilaku konsumen.

Bank Mandiri sudah menyadari mengenai perubahan perilaku ini?

Ya tentu kami menyadari ini, tahun ini kami punya strategi untuk meningkatkan dana murah untuk itu salah satunya ya kami terus mengembangkan dan meningkatan transaksi elektronik. Kalau mau dilihat juga semenjak merger hingga sekarang sudah 14 tahun Bank Mandiri ini berdiri perubahan perilaku ini cukup signifikan kalau mungkin dulu di awal merger tahun 2000 transaksi di cabang masih ada di angka 40% tapi kan sekarang sudah jauh sekali hanya tinggal 10% saja. Dulu mungkin nasabah lebih senang ya ketemu langsung dengan customer service tapi sekarang orang kan waktu terbatas belum lagi macet jadi kebanyakan pasti memilih yang lebih efisien. Dengan begini untuk di cabang kami lebih fokus untuk menawarkan dan memperkenalkan layanan yang kami punya bukan hanya sekedar nasabah yang bertanya soal saldo mereka.

Kalau bicara soal investasi bagaimana?

Jelas dengan internet atau mobile kami melakukan investasi tidak sebesar di cabang ataupun ATM. Di cabang itu nilai investasinya cukup tinggi bisa sampai Rp 100 jutaan dan ini belum termasuk dengan pegawainya sedangkan kalau untuk ATM kami bisa investasi lebih dari Rp 70 juta. Sedangkan kalau Internet dan mobile kan nasabah sudah punya hand healed sendiri tentu di kami lebih murah. Untuk mengembangkan digital dan elektronik ini setiap tahunnya rata-rata kami mengeluarkan dana sekitar US$ 100 juta.

Berapa persen rata-rata peningkatan pengguna layanan perbankan elektronik setiap tahunnya?

Kalau untuk Internetnya sendiri dari data transaksi 2013 itu 25% dan mobile itu 9%. Memang lebih besar transaksi yang dilakukan di ATM tapi pangsa di Internet dan mobile juga kami nilai cukup besar, karena kalau dibandingkan dengan 2012 ada pertumbuhan 22% untuk Interent banking dan mobile-nya ada 33%.

Apa yang dilakukan Mandiri untuk meningkatkan pelayanan perbankan elektroniknya?

Kalau sekarang ini setiap hari di Bank Mandiri ada sekitar 15 ribu nasabah baru di semua cabang yang kami punya. Kami selalu menawarkan layanan mobile dan Internet banking. Tapi kan ada saja yang misalnya tidak punya handphone kalau begini kan memang tidak bisa ya. Tapi rata-rta 50% yang mau daftar dari jumlah nasabah yang baru membuka rekening ini.

Lalu bagaimana meningkatkan pelayanannya?

Kami melihatnya secara keseluruhan ya, jadi kami berupaya untuk terus melakukan edukasi ke customer jadi mereka dengan mudah mendapatkan informasi mengenai layanan kami yang terbaru. Setidaknya dalam satu bulan kami dua kali melakukan iklan advertorial di media-media besar yang mengulas mengenai layanan kami, misalnya fitur favoritku di sini kami bahas secara lengkap mengenai hal ini. Selain itu kami juga terus menambah fitur-fitur pemabayaran yang ada untuk Internet dan mobile banking kalau sekarang kan sudah ada untuk bayar kartu kredit, listrik, PAM nah ini terus kami tambah supaya nasabah lebih mudah dalam bertransaksi.

Apakah ada produk baru lagi terkait perbankan elektronik ke depannya?

Oh ya ada namanya e-cash ini layanan baru yang kami luncurkan, saat ini kami memang belum melakukan launching besar-besaran tapi sampai saat ini e-cash penggunanya sudah 40 ribu.

Boleh diceritakan lebih lanjut mengenai e-cash?

E-cash ini menggunakan nomor ponsel sebagai nomor rekening dan ini sama sekali tidak menggunakan kartu ya transaksinya. Siapa saja bisa menggunakan ini. Hanya menggunakan handphone saja, jadi aplikasinya bisa langsung di-download dan bisa digunakan di handphone BB, Android, dan iOS.

Jadi bagaimana melakukan transaksinya?

Transaksinya lebih mudah dibanding harus ke ATM karena transaksi seperti transfer dan pembayaran sudah bisa dilakukan dengan e-cash ini. Sistemnya top up ya jadi seperti e-money atau e-toll saja.

Kalau misalnya belum download aplikasinya, Anda bisa langsung terdaftar kalau ada teman Anda yang transfer uang ke nomor ponsel Anda. Tapi tentu ada limitnya ya kalau untuk yang nonnasabah limitnya hanya Rp 1 juta tapi kalau sudah menjadi nasabah Bank Mandiri bisa registrasi ke cabang dan limitnya naik menjadi Rp 5 juta.

Merchant apa saja yang sudah bergabung dengan e-cash ini?

Ada banyak ya dari mulai food delivery, gameing, leisure, dan lainnya. Untuk food delivery ada PHD yang juga sudah bergabung, lalu ada Bhinekka juga. Dengan begini sebenarnya merchant juga senang karena pembeli bayar dahulu baru barang diantar.

Rencana ke depannya akan seperti apa?

Tentu kita akan launching besar-besaran tapi melihat promosi yang belum gencar saja sudah menjaring 40 ribu pengguna saya rasa potensi di sini lebih besar. Kami nantinya juga akan melihat berbagai potensi untuk e-cash, jadi kami akan lihat segmentasi-segmentasinya. Selain itu, kami juga sedang menunggu regulasi terkait dengan branchless banking dari pihak BI karena kan kemarin kami sudah melakukan pilot project dan hasilnya cukup postif. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved