Editor's Choice

Trimitra Baterai Prakasa, Eksportir Aki Terbesar di Asia Tenggara

Trimitra Baterai Prakasa, Eksportir Aki Terbesar di Asia Tenggara

PT Trimitra Baterai Prakasa telah berdiri sejak Februari 1991. Produsen baterai otomotif ini kini menjelma sebagai salah satu eksportir terbesar di lingkup Asia Tenggara.Cakupan ekspornya bermula dari Eropa ke Asia serta Australia ke Afrika (di bawah naungan merek yang sudah cukup terkenal seperti : G-FORCE batteries).

Perusahaan yang berproduksi di Cilincing, Jakarta Utara ini juga membuat beberapa tipe baterai yang secara konsisten menggunakan standar internasional di tiap-tiap negara yang berbeda, seperti, Deutsches Institute fur Normung (DIN), Japanese Industrial Standards (JIS), British Battery Manufacturers Society (BBMS), dan Australia Standards. Lantas bagaimana perkembangan ekspornya saat ini? Berikut penuturan Gde Oka Yunihatawan, Quality Assurance Departement Head PT Trimitra Baterai Prakasa, kepada Gustyanita Pratiwi:

TrimitraGde2

Bagaimana perkembangan ekspor Trimitra saat ini?

Tahun 2012 memang ada sedikit penurunan volume yang disebabkan oleh situasi di negara tujuan, terutama di pasar Eropa yang sedang mengalami krisis saat ini. Hal tersebut mengakibatkan daya beli masyarakat di sana ikut menurun. Selain itu, juga ada faktor iklim, dimana musim dingin yang terjadi saat ini tidak sedingin musim sebelumnya. Jadi agak hangat. Hal ini menyebabkan kebutuhan baterai menjadi turun. Tapi secara perkembangan, ekspor kami tetap tumbuh. Kurang lebih dalam 3 tahun terakhir pertumbuhannya mencapai 10%.

Tantangan yang dihadapi terkait ekspor?

Daya saing dari sisi harga, karena sistem produksi kami masih menggunakan mesin manual (membutuhkan orang), sedangkan biaya upah semakin lama semakin naik. Nah ini yang mengurangi daya saing kami terhadap kompetitor di negara lain yang sudah menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi (full automatic). Itu kira-kira tantangan ke depannya. Dari sini kami harus mempersiapkan mesin-mesin dengan teknologi yang tidak hanya mengandalkan orang supaya nantinya bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang lain.

Negara tujuan ekspor?

Ekspor kami di 2012 mencapai 58 negara. Pangsa pasar terbesar ada di Eropa (14 negara) dengan persentase sekitar 73%. Untuk negaranya sendiri, terbesar masih dipegang Inggris.

Kenapa Eropa jadi pasar terbesar dibandingkan negara lain?

Karena di Eropa pasarnya cukup besar. Di sana juga sudah tidak ada industri aki. Hal itulah yang mengharuskan mereka untuk impor.

Strategi yang dilakukan untuk memperbesar pasar ekspor?

Strateginya adalah bagaimana kami bisa membaca keinginan pasar. Hal tersebut penting supaya kami bisa tahu apa yang menjadi requirement konsumen-konsumen kami. Apakah teknologi yang makin tinggi, harga yang makin rendah, dst.

Caranya?

Kami selalu menjalin komunikasi yang bersifat close dengan konsumen. Memang kami tidak punya perwakilan di sana, tapi kami selalu mengadakan pertemuan rutin dengan mereka, misalnya dengan kunjungan ke negara-negara tujuan ekspor sehingga kami bisa melihat bagaimana situasi di sana, tren pasarnya seperti apa, dll.

TrimitraGde

Keunggulan dari produk yang diekspor?

Saya rasa sih kalau keunggulan, tentunya berasal dari komitmen kami untuk selalu memberikan baterai dengan kualitas tinggi, misalnya harus memenuhi standar-standar yang ada di Eropa.

Kompetitor global dari mana?

Sebenarnya kompetitor terbesar untuk pasar kami yang ada di Eropa adalah Korea.

Dukungan seperti apa yang diinginkan perusahaan supaya bisa menunjang peningkatan ekspor?

Karena bahan baku kami sebagian besar berasal dari impor, tentunya kami harus bayar pajak. Mungkin yang kami harapkan dari pemerintah adalah :

Adanya insentif-insentif khusus untuk eksportir.

Perbaikan infrastruktur terutama akses ke pelabuhan yang tidak macet sehingga pengiriman barang ke negara tujuan dapat berjalan dengan baik.

Upah buruh yang akuntable supaya kami bisa bersaing dengan negara-negara lain. Kalau lokal mungkin tidak masalah, tapi untuk ekspor, kenaikan biaya buruh yang mempengaruhi kenaikan harga produk itu kurang bisa diterima oleh konsumen. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved