Tahun depan, Panasonic tampaknya tidak ingin ketinggalan dari Samsung, HTC ataupun Apple untuk masuk ke pasar smartphone. Perusahaan yang baru saja mengumumkan pemangkasan produksi televisi itu akan memperkenalkan smartphone di pasar Eropa.

Langkah itu diambil enam tahun setelah Panasonic meninggalkan penjualan feature phones ke luar negeri, serta satu minggu setelah President Panasonic Corporation, Fumio Ohtsubo mengatakan akan memangkas produksi televisi sebagai bagian dari pergeseran visi perusahaan dari consumer electronics ke perangkat yang mengusung teknologi energi dan lingkungan.

Panasonic akan meluncurkan model Android baru di Eropa pada Maret 2012 lalu memperluas pangsa pasar ke Amerika Serikat dan Asia. Panasonic menargetkan penjualan smartphone sebanyak 15 juta unit hingga Maret 2016, 9 juta diantaranya akan dipasarkan di luar negeri.

“Kami sangat menyadari kekuatan para pesaing kami,” kata Toshinori Hoshi, kepala unit mobile communications Panasonic Corporation. “Namun, pangsa pasar berubah dengan sangat cepat dan bila kami meluncurkan perangkat tersebut di pasar yang berubah cepat, kami percaya kami memiliki kesempatan untuk populer.”

Perusahaan hanya menargetkan persentase kecil dari pangsa pasar yang diperkirakan lembaga riset IDC tumbuh 55% menjadi 472 juta unit di 2011 dan 982 juta unit di 2015. meskipun pertumbuhan pasar smartphone bagaikan ‘surga’ bagi para produsen, namun hal tersebut bukan tanpa masalah.

Perusahan Taiwan, HTC Corp, sedang berjuang untuk bersaing dengan pemain lain meski berada di posisi keempat sebagai produsen smartphone terbesar di dunia. Selain itu, bulan lalu, LG Electronics Inc, perusahaan asal Korea Selatan, mengumumkan rights issue US$ 945 juta untuk mendanai kebangkitan perusahaan dari kerugian di bisnis smartphone.

Di sisi lain, Panasonic mengakui kegagalan dalam menentukan pasar potensial di lingkup smartphone sehingga perusahaan tidak meluncurkan model smartphone pertama mereka di pasar domestik. “Ini bukan kejutan bila mereka (Panasonic) ingin menjangkau pasar luar negeri. Tapi, kehadiran mereka lebih lemah di pasar ponsel, dibandingkan beberapa tahun lalu. Perusahaan secara keseluruhan tidak lagi sekuat dahulu,” kata Keita Wakabayashi dari Mito Securities, Tokyo, kepada Reuters.

—